Sun. Sep 8th, 2024

BEI Incar Transaksi Rp 140 Triliun Lewat SPPA pada 2024

By admin May8,2024 #BEI #EBUS #Saham #SPPA #Sukuk #transaksi #Utang

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Pasar saham Indonesia (BEI) mencapai nilai bisnis obligasi korporasi dan sukuk (EBUS) hingga mencapai Rp 140 triliun hingga akhir tahun.

Hal tersebut salah satunya disebabkan oleh penerapan perubahan ketentuan yang mengatur mengenai perdagangan efek melalui pengaturan pasar alternatif (SPPA).

“Kami yakin pada tahun 2024 kami dapat mencapai nilai bisnis sebesar Rp 140 triliun pada akhir tahun. Oleh karena itu, kami sangat percaya dengan antusiasme para pelaku pasar untuk mendukung SPPA sebagai platform bisnis mandiri untuk bisnis yang menguntungkan”. . Direktur Departemen Pengembangan Bisnis 1 BEI, Firza Rizqi Putra saat jumpa pers, Senin (19/2/2024).

Saat ini, terdapat 33 pemain EBUS Indonesia yang telah menjadi pengguna SPPA dan pada tahun 2023 mampu membukukan bisnis sebesar Rp 139 miliar. Bisnis meningkat 12 persen dibandingkan tahun 2022.

“Jadi ini meningkat signifikan. Kita lihat juga ada peningkatan nilai komersil bahan non FR, tarifnya ditetapkan pemerintah. Nah kalau kita lihat, pasar yang sudah mulai pakai SPPA itu seperti price Discovery, ” sudah dijelaskan. Firza.

Sementara itu, Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik memaparkan beberapa strategi untuk meningkatkan bisnis SPPA dengan berbagai cara. Yang pertama, untuk sementara, adalah hubungan antarmanusia. Saat ini kami terus berdiskusi dengan karyawan dan karyawan dapat mengajak yang lain untuk bergabung dalam SPPA.

“Tetapi mungkin hal yang paling penting adalah kita perlu berbicara dengan para pembuat kebijakan tentang bagaimana SPPA dapat memainkan peran penting dalam memberikan kenyamanan dan keadilan dalam perdagangan dan pelaporan.” Sekarang kami akan mempertimbangkan penggunaan SPPA sebagai wadah untuk “semua bisnis EBUS. Dan mungkin di masa depan dengan REPO,” tambah Jeffrey.

Pada SPPA versi baru ini terdapat pembaruan pada kemampuan pemrosesan, serta tools lainnya agar proses pengadaan menjadi lebih efisien dan efektif bagi penyedia jasa.

Perluasan kewenangan SPPA saat ini meliputi amanah untuk menetapkan jumlah maksimum transaksi (halaman awal per halaman), biaya transaksi, koreksi dan penghentian sementara kegiatan yang dilakukan langsung oleh SPPA, dan penyempurnaan pencatatan transaksi secara lengkap dan transparan. terhubung ke sistem kontrol oleh vendor SPPA.

Sebelumnya diberitakan, Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mematok banyak target di tahun 2024. Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman, mengatakan target tahun depan adalah menindaklanjuti apa yang sudah dicapai BEI. . terjadi tahun ini.

Pada Jumat, 29/12, Iman mengatakan: “Tahun depan melanjutkan apa yang telah kita lakukan pada tahun ini. Dengan terus fokus pada tiga hal. Melindungi investor, pemasaran, dan kemudian kerja sama dan integrasi di kawasan.” (2023).

Pertukaran berfokus pada Rata-rata Nilai Perdagangan Harian (RNTH) sebesar Rp 12,25. Kini, daftar sekuritasnya diperkirakan mencapai daftar 230 sekuritas, ditambah 2 juta investor baru. Tahun depan, bursa akan meluncurkan sarana investasi berjangka tunggal (SSF) pada kuartal pertama tahun 2024.

“Target RNTH tahun 2024 sebesar Rp 12,25 juta.

Sebagai perbandingan, target RBTH tahun ini adalah Rp 10,75 yang dicapai pada 28 Desember 2023. Kemudian pada tahun ini bursa fokus pada pencatatan 200 saham, sedangkan pencapaiannya mencapai 385 terdaftar, namun pencapaian hingga 28 Desember hanya 1,8 juta. investor baru.

“Kalau soal jumlah investor, dan pandemi yang parah, investor, khususnya trader, tidak hanya sekedar membeli saham,” pungkas Iman.

Diberitakan sebelumnya, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman optimistis pasar keuangan akan terus bergejolak menjelang pemilihan umum (pemilu) tahun depan. Secara historis, Iman mengatakan IHSG telah menunjukkan kinerja yang kuat pada pemilu-pemilu sebelumnya.

“Secara historis, IHSG sebenarnya menunjukkan peningkatan di tahun-tahun politik, saat pemilu, IHSG kita menunjukkan peningkatan… Tunggu pemilu Februari tahun depan, dan -mudah-mudahan ini mulai terlihat di akhir kurs kita. meningkat”, kata Iman: “Kata Iman pada Jumat (29/12/2023)

Misalnya pada tahun 1999, IHSG meningkat sebesar 70,06 persen dan pertumbuhan pasar meningkat sebesar 157,11 persen. Pada pemilu berikutnya yakni 2004, IHSG naik menjadi 44,56 persen dan kapitalisasi pasar 47,70 persen.

Pada tahun 2009, IHSG meningkat sebesar 86,98 persen dan pasar saham meningkat sebesar 87,59 persen. Pada tahun 2014, IHSG meningkat sebesar 22,29 persen dan pasar saham meningkat sebesar 23,92 persen. Terakhir, pada tahun 2019 IHSG menguat sebesar 1,70 persen dengan peningkatan penjualan sebesar 3,44 persen.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *