Thu. Sep 19th, 2024

Berburu Baju Adat untuk Seragam Anak di Thamrin City, Kebaya Encim Paling Favorit

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Beredar kabar tentang pergantian seragam di tingkat dasar dan menengah di Indonesia. Salah satu poinnya adalah dimasukkannya pakaian adat ke dalam pakaian wajib siswa SD, SMP, dan SMA.

Tim gaya hidup matthewgenovesesongstudies.com menelusuri banyak pusat perbelanjaan fashion di Jakarta. Para pedagang yang berjualan di lantai satu, mulai dari Thamrin City, yang dikenal sebagai kota batik terbesar di Indonesia, mengaku belum melihat adanya aktivitas penjualan pakaian adat hingga seragam sekolah.

“Banyak yang minta, tapi saya belum lihat,” kata Wida, pemilik toko Wida Florist yang terletak di Blok G lantai 1 Thamrin City. Toko ini menjual berbagai macam pakaian tradisional Indonesia.

Konon masih belum banyak pembeli yang mencari baju adat untuk dikenakan ke sekolah. Oida mengatakan, pakaian adat yang paling banyak digemari siswa SD adalah kebaya berbahan katun yang memiliki warna feminin seperti pink dan merah serta mudah dikenakan ke sekolah.

Senada dengan Ouida, Mehrin yang berjualan kebaya khusus wanita di lantai satu Blockji pun menuturkan hal serupa. “Untuk siswa SD, tersedia kebaya nsim (biasanya berwarna merah) terlaris dengan gambar ondel-ondel.”

Merin mengatakan, sejak tahun lalu, jumlah pembeli yang mencari pakaian adat di tokonya mengalami peningkatan. Mulai tahun lalu, Pemerintah DKI Jakarta mengumumkan wajibnya mengenakan pakaian adat kebaya Betawi setiap hari Jumat yang wajib bagi pria dan wanita, banyak yang mencarinya. menjelaskan.

Kedua penjual sepakat bahwa penjualan pakaian adat paling tinggi hanya terjadi pada hari libur nasional seperti Hari Kartini, Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, dan Hari Kota Jakarta. Jenis pakaian adat yang paling banyak diminati adalah pakaian encim kebaya dan pangsi. Keduanya merupakan pakaian adat Betawi.

Wida mengatakan, ada juga masyarakat yang mencari pakaian adat dari daerah lain seperti Minangkabau, Madura, Ponorogo, dan Pulau Sulawesi. Selain hari libur, kebaya anak juga menjadi tujuan populer untuk perayaan dan acara khusus seperti Idul Fitri.

Pak Wida menjelaskan bahwa pakaian adat tersebut kurang diminati pembeli, dengan mengatakan, “(Baju adat) yang dijual dengan seragam sekolah di bulan April masih tertukar dengan Hari Kartini, jadi saya tidak tahu berapa harganya.”

Baju adat yang dijual di Thamrin City berkisar antara Rp 250.000 hingga Rp 450.000 untuk satu set baju anak SD. Sedangkan pelajar SMP dan SMA masuk dalam kategori dewasa dengan harga berkisar Rp 150.000 hingga Rp 350.000 per set.

Berbeda dengan Pasar Tanah Abang. Di antara pedagang seragam sekolah di lantai basement 1 Blok B (lantai B1), banyak yang tidak menjual pakaian adat untuk seragam sekolah. Mereka biasanya menyarankan untuk membeli baju tersebut langsung dari penjual kebaya.

Namun sebagian besar pedagang sudah mendengar masalah penggantian seragam siswa sekolah di Indonesia. Namun, sebagian dari mereka berpendapat bahwa stok pakaian adat di toko bukanlah hal yang mendesak.

“Iya, kami mengetahuinya melalui media sosial, tapi surat edarannya juga belum kami terima, sehingga sampai saat ini (stok) belum ada,” kata salah satu penjual seragam sekolah.

Beberapa pedagang mengatakan mereka tidak akan menyertakan pakaian tradisional dalam persembahan mereka dan hanya akan fokus pada seragam sekolah biasa. Hal ini menimbulkan lebih banyak pertanyaan mengenai peraturan sebenarnya mengenai seragam pakaian adat.

Pelajar Jakarta mulai mengenakan pakaian adat berupa kebaya encim dan kostum pangsi pada tahun 2014. Sesuai Peraturan No. 50 Tahun 2022 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pakaian adat termasuk dalam daftar untuk dikenakan hanya pada acara atau hari tertentu. Di bawah kewenangan sekolah.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menolak penggantian seragam sekolah setelah Idul Fitri. Mengutip kanal berita matthewgenovesesongstudies.com, akun Instagram resmi @Kemdikbud.RI menanggapi isu terkait pergantian seragam yang beredar saat ini.

Akun yang diunggah pada Minggu, 15 April 2024 itu berbunyi: “Ada rumor yang beredar tentang perubahan seragam sekolah yang akan diterapkan mulai Idul Fitri dan seterusnya. Kami ingin menginformasikan bahwa hal tersebut tidak benar.”

Kemendikbud menegaskan tidak akan ada perubahan terkait seragam sekolah. Peraturan seragam sekolah yang berlaku saat ini masih Permendikbudristek No. 2022. 50 dan penggunaan pakaian adat diatur oleh masing-masing pemerintah daerah dengan memperhatikan hak setiap siswa untuk menjalankan agama dan kepercayaannya.

Menilik saluran Jaringan Dokumen dan Informasi Hukum (JDIH) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan – Ristek, Permendikbudristek 50/2022 mengatur tentang jenis seragam sekolah yang tersedia bagi siswa. Jenis-jenis seragam tersebut antara lain: Seragam nasional: dipakai minimal setiap hari Senin, Kamis dan pada hari upacara bendera. Seragam Pramuka : Dipakai pada hari-hari yang ditentukan oleh masing-masing sekolah. Seragam sekolah standar: motif berdasarkan kewenangan sekolah. Seragam sekolah tradisional: digunakan pada beberapa hari atau acara adat, tergantung pada kewenangan sekolah dan lamanya seragam sekolah tersebut digunakan.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *