Sat. Sep 7th, 2024

Bikin Adem, Warganet Tabur Pesan Kedamaian di Hari Raya Nyepi dan Ramadan

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Awal minggu ini menjadi momen yang sangat spesial bagi umat Hindu dan Islam, dengan perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru 1946 yang bertepatan dengan awal Ramadhan 1445.

Umat ​​Hindu menyambut dengan adanya pawai Tawur Agung Kesanga dan Ogo-ogo, sedangkan umat Islam menyambut bulan puasa dengan Tarhib Ramadhan dan Qiyamul-Leil.

Pantauan Tekno matthewgenovesesongstudies.com di platform X atau Twitter, Senin (3/11/2024), banyak netizen yang merefleksikan momen spesial tersebut dengan pesan penuh makna dan kedamaian.

“Ramadhan dan Nyepi dimulai pada waktu yang sama. Mereka memiliki pesan yang kurang lebih sama: menahan diri, introspeksi dan diam. Selamat berpuasa Ramadhan dan Tahun Baru,” tulis @dadi***

“Selamat Puasa Ramadhan kepada saudara-saudara sekalian yang merayakannya. Selamat Hari Raya Nyepi kepada saudara-saudara sekalian yang merayakannya. Alhamdulillah sejahtera bagi kita semua dan lancarkan ibadah kita,” cuit @abas* **

Selamat menyambut bulan suci Ramadhan yang penuh berkah dan ampunan. Dan selamat merayakan Nyepi bagi umat Hindu se-tanah air, kata @nusi***

“Aku ingin merasakan Nyepi di Bali suatu hari nanti agar benar-benar mendapat kesan. Selamat Nyepi umat Hindu Bali. Selamat berpuasa Ramadhan juga buat teman-teman Muslimku,” kata @Merie***

Selamat Hari Raya Nyep bagi yang merayakan dan Selamat Puasa Ramadhan bagi yang memulai, ucap @Meri***

Menteri Agama (Menag) Yakut Cholil Kumas mengucapkan selamat hari raya Nyepi bagi umat Hindu dan juga mengucapkan selamat Ramadhan bagi umat Islam di seluruh tanah air.

Selamat Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Chaka 1946 kepada umat Hindu di seluruh Indonesia. Kami berharap umat Hindu dapat terus meningkatkan kualitas hubungan kemanusiaannya dengan Tuhan, sesama warga, dan lingkungan hidup,” kata Menteri Agama (Menag) Yakut Cholil Kumas kepada pers. edisi, Minggu (10/3/2024).

“Selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan 1445 H bagi umat Islam. Kami berharap keistimewaan Ramadhan ini dapat meningkatkan kualitas ketakwaan,” lanjutnya.

Puasa Niep dan Ramadhan, lanjut Yakut, merupakan momen introspeksi yang baik bagi umat Hindu dan Islam.

Umat ​​Hindu melaksanakan Catur Brata Penyepian yaitu Amati Geni (tidak menyalakan api), Amati Karya (tidak bekerja), Amati Lelungan (tidak bepergian) dan Amati Lelanguan (tidak bersenang-senang/bersenang-senang) sedangkan umat Islam merayakannya pada bulan Ramadhan.

“Catur Brata Penyepian merupakan masa refleksi bagi umat Hindu. Puasa Ramadhan juga sangat baik untuk direnungkan oleh umat Islam. Oleh karena itu, kedua momen tersebut untuk introspeksi diri,” jelasnya.

Dalam semangat introspeksi, sikap saling menghormati sangat penting karena adanya perbedaan ekspresi keagamaan. Hari raya Njep mengajak untuk mengheningkan cipta, sekaligus aktif menunaikan Ramadhan yang diisi dengan ungkapan siyar.

Mari kita saling menghormati dalam ritual ibadah dan tradisi keagamaan kita, kata Jakut.

Parade Ogo-ogoh dan Tarhib Ramadhan juga diadakan pada waktu yang bersamaan. Menag meminta Kanwil Kemenag provinsi sepakat dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Forkopimda agar kedua kegiatan ini tetap berjalan dengan semangat toleransi.

“Saya mengapresiasi langkah Kanwil, FCUB dan Forkopimda dalam menyelenggarakan pelaksanaan pawai Ogo-ogo dan Tarhib Ramadhan agar keduanya dapat melanjutkan kerja yang baik dan benar dengan semangat toleran,” tegas Jakut.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *