Thu. Sep 19th, 2024

Bikin Rugi Rp 1,82 Triliun, Audit Investigasi Kimia Farma Apotek Rampung Agustus

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT Kimia Pharma Apotek sedang menjalani audit investigasi terkait dugaan pelanggaran pelaporan keuangan. Audit diharapkan selesai paling cepat Agustus 2024.

Leena Sari, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Kimia Pharma, mengatakan perseroan masih menunggu proses audit. Selanjutnya, hanya dugaan kemungkinan penipuan di dalam anak perusahaan yang dapat diidentifikasi.

Proses audit untuk memverifikasi dugaan integritas penyediaan data berlanjut hari ini, mungkin awal Agustus, kata Lina saat paparan publik Kimia Farma di Jakarta, Rabu (26/6/2024).

Berdasarkan pemberitaan, Kimia Farma mengalami kerugian sekitar Rp 1,82 triliun akibat dugaan manipulasi laporan keuangan KFA. Dugaan penipuan tersebut terjadi sekitar tahun 2021-2022.

Meski audit masih berjalan, Leena mengaku belum bisa mengambil kesimpulan apa pun. Ia juga meminta pihak lain menunggu hasil audit investigasi sesuai dengan program yang ditargetkan.

Ia merangkum: “Karena ini masih dalam proses, kami belum bisa mengambil kesimpulan apa pun.”

Sebelumnya, dugaan penipuan ini tidak terdeteksi oleh Kementerian Luar Negeri. Staf Khusus Menteri Negara Arya Sinulinga mengatakan, ada dugaan kenaikan harga dalam laporan keuangan KFA.

“Dia memanipulasi, misalnya memperbanyak distribusi, dan sebagainya. Sepertinya semua laku, padahal tidak,” kata Arya. sebelum audit internal

Arya mengatakan, dugaan penipuan di KFA terungkap setelah dilakukan audit internal. Baru setelah itu dilakukan audit investigatif.

Ia menekankan: “Ini intinya: jika tidak ada audit internal, KAEF tidak mencapainya. Audit internal kami mendapatkannya.”

“Selain itu, di pabrik Kimia Farma juga ada kendala. Pabriknya banyak yang tidak efisien. Makanya dari 10 pabrik, yang dikelola hanya 5 pabrik,” imbuhnya.

Sebelumnya, Menteri Negara Eric Thohir merombak jajaran direksi PT Kimia Pharma Tbk (KAEF). Pemegang saham juga menunjuk Jagad Prakash Dwialam sebagai Ketua dan Direktur Kimiya Pharma.

Selain Jagad, pemegang saham juga sepakat untuk menggantikan posisi direktur sumber daya manusia yang dijabat oleh Disril Revolin Putra.

Perubahan susunan kepengurusan KAEF ini terungkap pada Selasa (25/6/2024) usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2023.

Sebagai informasi, Jagad Prakash Dwialan menggantikan David Utama yang menjabat Direktur Utama Kimia Farma terhitung mulai 11 Mei 2022. Sedangkan Drisil Revolin Putra menggantikan Dharma Siyaputra yang menjabat Direktur Sumber Daya Manusia sejak 7 Mei 2019.

Harapannya pasti membawa kondisi keuangan Kimia Farma secara grup kembali positif, saya baru 2 jam di sini jadi belum bisa bicara banyak, ujarnya di Jakarta, Selasa (25/ 4). Jagad. /2024).

Djagad sebenarnya bukan orang baru di Kimiya Pharma. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Presiden Direktur PT Kimia Pharma Trading & Distribution, anak perusahaan KAEF di bidang distribusi sejak tahun 2023.

Sedangkan Drisil Revolin Putra sebelumnya menjabat sebagai SEVP Human Capital & Legal di Bio Pharma. Direktur Utama: Jagad Prakash Dwialam Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Lina Sari Direktur Produksi dan Rantai Pasokan: Hadi Cardoco Direktur Sumber Daya Manusia: Drisil Revolin Putra Direktur Portofolio, Produk dan Layanan: Jasmine Carsono Direktur Penjualan: Chairani Harahap

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *