Thu. Sep 19th, 2024

Bisnis Prostitusi Open BO Anak di Bawah Umur Dikendalikan dari Balik Jeruji Besi

By admin Aug29,2024 #Open BO #Prostitusi

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Wakil Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menuduh Kombes Dani Kuston dieksploitasi secara seksual melalui layanan BO terbuka yang melibatkan anak di bawah umur.

Combs menjelaskan kepada Danny bahwa ada empat penjahat yang terlibat dalam kasus tersebut. Salah satunya adalah narapidana Lapas yang diduga menjadi dalang aksi raket surat MI.

Komisaris Danny berkata pada konferensi pers, “Bagaimana dengan pelaku utamanya? Apa lagi yang bisa terjadi di penjara?” Hal ini menimbulkan pertanyaan. Kita bisa melakukan upaya pencegahan awal bersama Dirjen Lapas,” ujarnya di Gedung Bareskrim Polri, Selasa (23/7/2024).

Danny mengungkapkan, pelaku utama memiliki sejumlah peran penting, antara lain memantau geng-geng yang beroperasi melalui grup Telegram dan memantau anggota baru yang ingin bergabung.

“Jadi situasinya sedemikian rupa sehingga penjahat utama di penjara bisa mengendalikan organisasi pemeras,” ujarnya.

Sementara itu, polisi mendalami kemungkinan narapidana Mi bekerja sama dengan pelaku lain, yakni Yam (26), MRP (39), dan CA (19). Danny mengungkapkan, penyidik ​​menghabiskan waktu enam bulan untuk melakukan penyelidikan mendalam sebelum mengungkap informasi tersebut ke publik.

“Jadi sudah lama banget, 6 bulan kita pelajari untuk lebih komprehensif dalam pengungkapannya,” kata Danny.

Streaming Kasus Bo untuk Remaja

Kompol Danny menjelaskan eksploitasi seksual anak bermula melalui media sosial X dan Telegram. Aktor mempunyai perannya masing-masing sesuai dengan perannya.

“Ada pengelola media sosial, ada marketing, ada penyedia akun, ada penipu. Ada cara pelaku menawarkan layanan seksual atau paparan publik kepada gadis di bawah umur, ada orang dewasa, lalu ada yang terselubung (tidak diketahui. selebriti), warga negara asing, dan lain-lain. ,’ kata Combes kepada Dani.

Alur kasusnya bermula dari tawaran seorang administrator untuk bergabung dengan grup Telegram pada akun X. Bagi yang berminat harus membayar sejumlah tertentu mulai dari Rp500.000 hingga Rp2 juta.

“Grup Telegram (Premium Place) anggotanya sekitar 3.200 orang. Bisa jadi 3.200 orang,” kata Kompol Danny.

Lanjut Dani, penawaran open BO muncul dengan harga berkisar Rp8 juta hingga Rp17 juta.

“Ada juga grup ‘permata rahasia’ untuk anggota setianya,” ujarnya.

Bareskrim Polry diduga melakukan eksploitasi seksual terhadap BO terbuka yang melibatkan anak di bawah umur. Menurut penyidik, jumlah perempuan yang dipasarkan atau disebut ‘spiritual’ itu mencapai ribuan.

“Jumlah talenta yang ditawarkan para pelaku di grup Telegram ini sebanyak 1.962 orang, saat ini baru teridentifikasi 19 orang yang masuk dalam usulan kategori wanita paruh baya,” kata Kompol Danny dalam jumpa pers di Gedung Reserse Kriminal Polda Metro Jaya. Selasa (23/7/2024).

Terkait identitas para hantu tersebut, Danny memastikan akan terus melakukan penyelidikan. Di antara mereka, 19 orang tergolong anak di bawah umur. Saat penangkapan, penyidik ​​menemukan empat orang, hanya anak-anak dan seorang wanita lanjut usia.

Makanya penyidik ​​mencari korban lain karena sudah tiga bulan melakukan hal tersebut, kata perwira menengah Polri itu.

Danny menjelaskan bagaimana keempat penjahat itu menjualnya melalui media sosial X dan Telegram. Menurut penyidik, nilai transaksi penipuan tersebut sebesar Rp9 miliar.

Kompol Danny Custoni mengatakan, “Melalui pemeriksaan tersangka, kami menemukan total transaksi di rekeningnya kurang lebih Rp9 miliar.

Danny Combs mengatakan, penyidik ​​juga menyita sejumlah barang bukti dari para pelaku. Mulai dari mobil kerja, telepon genggam, buku rekening hingga kondom.

“Dua kendaraan roda empat, dua belas telepon seluler, satu laptop, enam buku tabungan, tiga belas ATM dan empat belas kartu SIM, serta tiga alat kontrasepsi,” kata Danny.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *