Fri. Sep 20th, 2024

Bocoran Keseruan Pesta Literasi Indonesia 2024, Bazar Buku Besar-besaran sampai Pentas Drama Musikal

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Festival Literasi Indonesia bertajuk “Lautan Imajinasi” rencananya kembali digelar pada 26 Agustus hingga 1 September 2024 di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta. Acara edisi kedua ini juga memperingati 50 tahun perjalanan Indonesia dari media Indonesia.

Tema Festival Literasi Indonesia 2024 bertujuan untuk mengekspresikan kebebasan berekspresi dan berkreasi tanpa batas. Melalui ide-ide tersebut, pengunjung diajak berenang melampaui batas dunia nyata, menjelajah lautan kata, warna dan suara menuju pulau pengetahuan yang menakjubkan.

Ide tersebut dituangkan dalam berbagai acara menarik, antara lain pasar buku besar dan kuliner; Diskusi tersebut dihadiri oleh sekitar 100 penulis dan literasi dari berbagai wilayah Indonesia; peluang untuk bertemu penulis, pembaca, dan orang-orang; dan yang terbaru adalah musikal. Pestanya dimulai dari keinginan sederhana untuk berkumpul merayakan cinta semua orang, kata Ruth Priscilla Angelina, Ketua Umum Partai Literasi Indonesia 2024, dalam konferensi pers di TIM, Kamis, 18 Juli 2024.

“Sekarang,” lanjutnya. “Malam ini dihadiri banyak pihak, tidak hanya pihak-pihak yang berkecimpung di dunia perbukuan, tapi juga pihak-pihak yang ingin mengembangkan ide, pemikiran, dan keterampilan. Pesta ini adalah pesta kita.”

Senada dengan itu, penulis Ratih Kumala mengatakan: “Tahun lalu saya pergi ke konser (Festival Literasi Indonesia 2023) dan itu sangat menarik, saya melihat perubahan warna, saya mengganti mobil dari buku ke membaca dan sekaligus waktu di sana. Dia adalah seorang musisi.”

“Bagi saya, Festival Membaca itu bukan hanya tentang satu wujud saja, di buku-buku itu, tapi juga tentang perubahan wujud (ide) mobil, dan saya senang karena tahun ini akan diikuti sang pengubah Agus Noor. buku) hingga pertunjukan musik.

 

Menurut Ratih, pertunjukan musik tahun ini berkembang pesat. “Oleh karena itu saya sangat menantikan penampilan rombongan pemain musik di Festival Literasi tahun ini,” ujarnya.

Produksi musiknya akan disutradarai oleh penulis Agus Noor, seperti disebutkan di atas, yang tampil menonjol di Festival Literasi Indonesia 2024. Menampilkan karakter dari beberapa buku, dari Lupus, Balada Si Roy, Lima Sekawan, Jeng Yah dari Gadis Kretek, Karmila dari Negeri Lima Menara, Anak Bajang, Srintil, Alif.

Mereka semua memainkan cerita yang mewakili akhir dari pembaca terakhir di dunia. Agus sedikit membeberkan, “Gayanya tidak semuanya musik, karena ada kata-kata yang diambil dari buku, sebaiknya dijadikan pertunjukan. Jadi kalau dipikir-pikir, aku hanya suka musik.”

Dia melanjutkan: “Ada nyanyian, nyanyian dan tarian, tetapi ada juga bagian-bagian menarik dari buku dan adegan-adegan yang langsung mengingatkan kita pada karakter atau momen dalam buku.”

Dengan demikian, menurut Agus, lakon musik juga dapat menjadi alat bantu dalam membaca dan menulis karena orang yang membaca buku yang menginspirasi lakon tersebut memiliki pemahaman yang lebih mendalam. “Meski belum membaca bukunya, orang-orang senang lalu membaca (buku yang menginspirasi musikal tersebut),” ujarnya.

Agus menambahkan, musik latar yang ditampilkan dalam pementasan itu diambil dari puisi terakhir mendiang penyair Joko Pinurbo yang meninggal dunia pada 27 April 2024. “Saya berharap lagu-lagu ini juga bisa dinyanyikan dalam kampanye (Festival Literasi Indonesia).” Penonton langsung ingat (dunia musik), ujarnya.

Penulis berusia 56 tahun ini berkata: “Dalam Voyage (pertunjukan teater musikal), karakter-karakternya bertemu kemudian di keseluruhan cerita yang menceritakan tentang ‘Laut Imajiner’, realitas dan fiksi. Saya pikir cerita ini menunjukkan kepada pembaca pentingnya fiksi.” “.

“Ada rasa senang yang membuat orang tertawa (karena dramanya) dan juga membuat penonton teringat bahwa itu dari cerita atau buku,” imbuhnya.

Festival Literasi Indonesia 2024 dibuka dengan acara sosial dalam rangka HUT Penerbit Gramedia ke-50, antara lain berupa donasi buku kepada 100 bidang pendidikan di Indonesia. Penghargaan buku akan diberikan kepada sembilan TBM di Sumatera, 64 TBM di Pulau Jawa, 6 TBM di Kalimantan, 6 TBM di Sulawesi, 3 TBM di Maluku, 3 TBM di Bali, 3 TBM di NTB dan NTT. Papua.

“Kami sudah menyelenggarakan (pusat penyaluran amal) dan mendistribusikan 12.000 eksemplar,” kata Andi Tarigan selaku pemimpin redaksi Gramedia Pustaka Utama. “Yang kami kirimkan adalah buku-buku pilihan sesuai kebutuhan masing-masing TBM. Ada juga buku anak, buku, bahkan buku self-help.”

Donasi tersebut bekerjasama dengan Forum Taman Baca Masyarakat (TBM) dan KGX. Direktur Infokom dan Litbang Forum Taman Baca Masyarakat PP, Kheri Juhaeri mengatakan, pihaknya menerima usulan tersebut dengan penuh minat.

“Pemberian buku itu penting sekali, apalagi di TBM di daerah (miskin, perbatasan, dan terpencil) yang akses perpustakaan dan buku digitalnya terbatas karena internetnya tidak terlalu buruk. Kami sangat senang dengan adanya Forum TBM ini,” ungkapnya.

Festival Literasi Indonesia 2024 akan dibuka untuk umum. Informasi cara berwisata dan pembelian tiket khususnya pertunjukan musik tersedia di akun media sosial.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *