Fri. Oct 4th, 2024

Bos Bio Farma Minta DPR Kabulkan Usulan Suntikan Modal Rp 68 miliar

By admin Oct4,2024 #bio farma #BUMN #PMN

matthewgenovesesongstudies.com, CEO PT Bio Farma (Persero) BUMN Pharmaceutical Holding Jakarta Shadik Akasya bertanya kepada Panitia

Mengingat semakin menguatnya independensi dan stabilitas sektor kesehatan nasional, kami mohon BMN menyetujui usulan PMN tersebut, kata Shadik dalam rapat dengar pendapat dengan PT Bio Farma senilai Rp 68 miliar, Selasa. Juli 2024).

Sadiq mengatakan dengan adanya pandemi Covid-19, pihaknya menyadari industri farmasi di Indonesia bergantung pada impor. Oleh karena itu, PT Bio Farma mengusulkan penambahan BMN menjadi PMN untuk mendukung keberlanjutan kesehatan nasional dan hal ini harus menjadi upaya nyata.

Lebih lanjut, Sadiq juga mengatakan jika usulan PMN sebesar Rp68 miliar disetujui maka akan digunakan untuk usaha yang lebih efisien.

“Pemanfaatan BMN digunakan untuk kegiatan usaha produktif karena saat ini statusnya stagnan atau terbengkalai,” ujarnya.

PMN tersebut kemudian digunakan untuk mempercepat kemandirian industri farmasi nasional dengan mengurangi impor. Mempercepat pengembangan vaksin baru sebagai upaya nasional dan global untuk mencegah penyakit seperti rotavirus dan campak.

“Pak, rotavirus satu-satunya vaksin yang kami produksi yang memiliki sertifikat halal, sehingga bisa digunakan di dalam negeri dan diekspor,” ujarnya.

Selain itu, BMN digunakan untuk mempercepat pengembangan produk bioteknologi baru untuk perawatan kesehatan seperti sel induk.

Aset eks flu burung berupa bangunan dan peralatan di atas tanah milik PT Bio Farma (Persero) kemudian dimanfaatkan. Terakhir, digunakan untuk mengubah produk impor menjadi produk dalam negeri untuk menghemat devisa negara.77

Sebelumnya, aktivitas klaster BUMN farmasi mendapat sorotan, termasuk dugaan penipuan di lingkungan PT Indofarma Tbk (INAF). Untuk mengatasi hal tersebut, Menteri BUMN Eric Tohir telah membentuk tim khusus untuk membantu industri Farmasi BUMN tetap sehat.

Direktur Utama Holding BUMN Farmasi, PT Bio Farma (Persero), Shadyk Akasya mengatakan, ada dua permasalahan pada ekosistem perusahaan. Khususnya masalah keuangan dan operasional khususnya Indofarma dan Kimia Farma.

Shadiq dalam sidang mengatakan, “Dalam rangka mempercepat permasalahan keuangan dan operasional Bio Pharma Group, Kementerian BUMN telah membentuk kelompok kerja yang dipimpin oleh Menteri BUMN dan Wakil Menteri BUMN sebagai pemegang saham. Komisi VI dikutip Kamis (20 Juni 2024) mengambil keputusan.

“Pembentukan gugus tugas ini dimulai pada Oktober 2023 dan terus berlanjut,” lanjutnya.

 Dia menjelaskan, gugus tugas ini dibagi menjadi dua bagian. Pertama, restrukturisasi keuangan dalam rangka perbaikan keuangan. Hal ini mencakup restrukturisasi pinjaman jangka pendek dan jangka panjang.

Restrukturisasi keuangan tahap pertama akan lebih fokus pada PT Kimia Farma dan anak perusahaannya, kata Shadik.

Pada bagian ini, pihak juga merevisi atau merestrukturisasi persyaratan pinjaman, seperti struktur suku bunga. Kemudian jadwalkan ulang atau reschedule tanggal jatuh tempo.

Kedua, Holding BUMN Farmasi melakukan reorientasi bisnis dalam rangka perbaikan jalur operasional (streamlining operasional) di berbagai lini bisnis. Termasuk meningkatkan sisi bisnis hingga melampaui kinerja operasional.

Khususnya, pengembangan struktur dan produk; Melaksanakan penyelarasan produk di dalam Grup Bio Farma dan menangani produk yang tumpang tindih.

Tata letak fasilitas manufaktur dan rantai pasokan terintegrasi; Identifikasi dan pelaksanaan penambahan fasilitas produksi Kimia Farma Group dan fasilitas baru PT Bio Farma.

Termasuk modal negara; Meningkatkan pengembangan kapabilitas dan kapasitas layanan kesehatan Grup Bio Farma dengan mengembangkan ekosistem layanan kesehatan digital, pengembangan vaksin mRNA dan Viral Vector, serta membangun bisnis manufaktur BBO, alat kesehatan, obat-obatan dan jamu.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *