Fri. Sep 20th, 2024

Bos Indodax Sebut Asia Tenggara Berpotensi Jadi Pemimpin Industri Kripto

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Perkembangan aset kripto di kawasan Asia Tenggara saat ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Berdasarkan hasil riset Statista, pasar kripto di kawasan ini diperkirakan mencapai USD 1,787 juta atau sekitar Rp 27,5 triliun pada tahun 2024. 

Kawasan Asia Tenggara juga diperkirakan tumbuh sebesar 8,75 persen dalam empat tahun ke depan. Mengomentari hal tersebut, CEO Indodax Oscar Darmawan menyatakan komitmennya untuk terus menciptakan ekosistem kripto yang sehat di Indonesia. 

Oscar mengatakan, berdasarkan hasil riset yang dilakukan Chainalysis, Indonesia menduduki peringkat kelima sebagai negara dengan pertumbuhan kripto tertinggi di dunia, dengan keuntungan sebesar USD 1,06 miliar. 

“Pemeringkatan ini menunjukkan bahwa minat dan penerimaan terhadap aset kripto terus tumbuh di Indonesia,” kata Oscar dalam siaran pers yang dikutip, Kamis (25/04/2024). Indonesia bisa menjadi pemain kunci

Di sisi lain, Oscar juga mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain kunci industri kripto di kawasan Asia Tenggara. Namun realisasi potensi tersebut memerlukan dukungan kuat dari seluruh pemangku kepentingan.

“Kami percaya dengan kolaborasi yang erat antara pemerintah dan swasta, kita dapat menciptakan ekosistem yang ramah terhadap inovasi dan teknologi baru, yang pada akhirnya akan membawa manfaat besar bagi masyarakat Indonesia dan perekonomian secara keseluruhan,” jelas Oscar.

Oscar juga menjelaskan bahwa Indonesia memiliki peluang besar dan landasan yang kuat bagi pengembangan industri kripto. Ia mengatakan sebanyak 69 persen masyarakat Indonesia berusia antara 15 hingga 64 tahun. Indonesia juga akan mengalami bonus demografi pada tahun 2045. 

“Menurut Kementerian Keuangan, 80 persen mayoritas penduduk Indonesia masih belum atau belum terjangkau layanan perbankan. Hal ini membuka peluang besar bagi para pelaku industri kripto untuk mengedukasi mereka dalam upaya meningkatkan adopsi kripto. di Indonesia,” ujarnya. 

 

Selain itu, menurut Oscar Darmawan, Indonesia saat ini sudah memiliki regulasi yang lengkap dan ekosistem yang matang. Saat ini pemerintah juga sedang mendorong pertumbuhan industri kripto di Indonesia. 

Oscar juga menambahkan, saat ini aset kripto di Indonesia akan diatur di bawah yurisdiksi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hal ini menandakan bahwa aset digital di Indonesia tergolong aset keuangan yang serius dan memiliki potensi yang besar. 

“Kami di INDODAX selalu siap mendukung transformasi kripto yang akan segera diatur di bawah yurisdiksi OJK. Mari kita bersinergi menciptakan ekosistem kripto yang sehat dan berkelanjutan,” tutupnya.

Penafian: Semua keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual kripto. matthewgenovesesongstudies.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Diberitakan sebelumnya, CEO Indodax Oscar Darmawan memperkirakan transaksi kripto akan terus meningkat pada tahun 2024. Ia mencatat besaran transaksi pada Maret mencapai 33 persen dari akuisisi tahun lalu.

Karena itu, Oscar mengaku optimistis transaksi kripto bisa menunjukkan tren kenaikan di tahun ini juga. Selain itu, ada momen separuh Bitcoin dan musim altcoin.

“Total transaksi kripto pada tahun 2024 kemungkinan akan lebih tinggi dibandingkan tahun 2023. Saat ini, total transaksi kripto di Indonesia sudah sebesar 33 persen year-on-year,” kata Oscar dalam keterangannya, Sabtu (03/09). ) /2024).

Bappebti juga menargetkan total transaksi tahun ini bisa mencapai Rp 800 triliun pada tahun 2021. Tidak menutup kemungkinan bisa terjadi. Selain itu, tahun ini akan menjadi musim halving untuk Bitcoin dan altcoin, lanjutnya.

Oscar menjelaskan banyak sekali potensi yang bisa digali di Indonesia. Secara khusus, Indonesia akan mengalami peningkatan bonus demografi pada tahun 2045. Ia meyakini sifat FOMO (fear of missing out) masyarakat Indonesia dapat menjadi pemicu peningkatan transaksi kripto di Indonesia.

 

Ia mengatakan, masyarakat Indonesia pada dasarnya berani mencoba hal baru dan takut ketinggalan tren. Selain itu, menurut data BPS, 69 persen penduduk Indonesia berusia antara 15 dan 64 tahun.

 Oleh karena itu, halving ini dapat menarik peningkatan minat terhadap investasi kripto, sejalan dengan pola perilaku manusia yang dinamis dan kecenderungan untuk mengikuti perkembangan teknologi, kata Oscar.

Tak hanya populasinya yang memadai, Oscar juga mengatakan dukungan regulator juga sangat mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan aset kripto di Indonesia.

“Saat ini otoritas regulasi di Indonesia sudah membuka diri terhadap industri kripto, menciptakan ekosistem kripto yang sehat. Berdasarkan keterangan resmi yang saya dengar dari DK OJK, Pak Hasan Fawzi, OJK, selaku lembaga yang akan mengatur industri kripto Indonesia. akan bekerja sama dengan otoritas dari berbagai negara seperti Singapura, Malaysia dan Dubai (Uni Emirat Arab) untuk menyempurnakan kerangka kebijakan pengaturan dan pengawasan aset keuangan digital, termasuk aset kripto,” jelasnya.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *