Mon. Sep 16th, 2024

Bos PLN Curhat ke DPR Pernah Hadapi Krisis Kelistrikan

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menyampaikan kembalinya Komisi VI DPR RI pada Desember 2021; PLN menghadapi permasalahan cadangan batu bara yang lebih sedikit dibandingkan Operasi Pembangkit 5 Hari (HOP).

“Pada bulan Desember 2021, PLN sedang menghadapi krisis dimana cadangan batu bara di pembangkit listrik PLN dan pembangkit listrik swasta hanya bekerja hampir 5 hari, sehingga situasi sistem ketenagalistrikan saat itu kritis,” ujarnya. Darmawan saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (3/4/2024).

Namun PLN telah mengambil langkah-langkah perbaikan untuk mengatasi situasi kritis tersebut, dengan tujuan agar kondisi kelistrikan kembali stabil dengan rata-rata HOP 20 hari sepanjang tahun 2023.

“Kami mengalami kesulitan hanya 5 hari sebelum pemadaman 15 juta pelanggan PLN. Oleh karena itu, PLN mengambil tindakan korektif untuk mengatasi situasi kritis tersebut, sehingga hari ini hari operasional atau stok batubara kami rata-rata di atas 20 hari.” tersebut di atas.

Permasalahan ini dapat diatasi karena PLN telah mengubah sistem yang sebelumnya menyediakan energi primer terbatas menjadi memberikan pasokan energi primer yang lebih kuat dan stabil ke pembangkit.

“Kami juga mengganti kontrak jangka pendek kami yang sebelumnya rapuh dengan kontrak jangka panjang yang jauh lebih kuat, sehingga kami mampu mengubah sistem ketenagalistrikan yang sebelumnya rentan menjadi sistem ketenagalistrikan yang semakin andal,” katanya.

Selain itu, Darmawan kembali bangkit pada bulan Desember 2015, ketika banyak sistem ketenagalistrikan di Indonesia berada dalam kondisi kritis; Ini berarti bahwa beberapa sistem berada dalam status terbuka, sementara yang lain berada dalam status margin tidak mencukupi.

Namun kini sistem ketenagalistrikan Indonesia jauh lebih kuat, artinya negara ini mempunyai cadangan energi yang sangat besar dengan margin cadangan rata-rata di atas 30%.

“Hal ini merupakan buah manis dari perluasan infrastruktur ketenagalistrikan seperti pembangkitan, transmisi dan distribusi, sehingga pada tahun 2024 sistem ketenagalistrikan nasional jauh lebih kuat dibandingkan tahun 2015.”

Sebelumnya diberitakan, subholding PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) siap mendukung perusahaan tersebut mencapai target penggunaan gas bumi pada pembangkit listrik 20 GW pada tahun 2024 sebagai langkah mewujudkan transisi energi. . Hal ini membuka peluang kerja sama pengembangan gas alam cair (LNG) di Indonesia.

Iwan Agung Firstantara, Pimpinan PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI), mengatakan kehadiran energi gas dalam peta jalan transisi energi sangat penting untuk mendampingi pemanfaatan EBT yang memiliki kelemahan intermittency atau ketidakmampuan menghasilkan energi secara berkelanjutan. Pembangkit listrik tenaga gas dapat diimplementasikan dengan cepat, hanya dalam waktu 3-4 tahun.

Untuk mendukung transisi energi, PLN yang berperan sebagai katalis transisi energi di Indonesia berencana menambah listrik sebesar 80 Gigawatt pada tahun 2040. 75 persen dari kapasitas energi tersebut atau setara 60 GW akan diisi dengan energi baru terbarukan (EBT), dan 25 persen atau 20 GW selanjutnya akan diisi dengan tenaga gas.

“Pengembangan EBT menghadapi tantangan dari waktu ke waktu, sehingga sektor yang bisa kita akses adalah gas. Pembangkit listrik berbahan bakar gas juga tergolong pembangkit yang bisa dibangun dengan cepat, berbeda dengan pembangkit listrik tenaga air dan panas bumi,” kata Iwan, Kamis (21/8/2021). 3/2024).

Menurut Iwan, ketergantungan PLN terhadap LNG diperlukan untuk mengimbangi penurunan produksi gas pipa dalam negeri dan memenuhi kebutuhan listrik yang meningkat. Oleh karena itu, PLN sedang mengembangkan infrastruktur media LNG yang akan menggantikan penggunaan bahan bakar minyak atau fosil dan melengkapi pengembangan energi terbarukan.

Direktur Gas dan Bahan Bakar EPI PLN Rahmad Dewanto menambahkan, PLN memilih skenario Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan (ARED) sebagai skenario yang paling sesuai untuk menurunkan emisi dengan tetap menjaga keandalan sistem dan keberlanjutan finansial perusahaan.

“Melalui ARED, transformasi energi Indonesia akan dipercepat secara agresif. Kami terus menyelaraskan pengembangan pembangkit listrik berbahan bakar gas dengan posisi permintaan tambahan di seluruh Indonesia,” kata Rakhmad.

Rakhmad menambahkan, sebagai satu-satunya entitas yang berinteraksi dengan pasar, PLN EPI terus melakukan transformasi melalui optimalisasi kontrak dan infrastruktur. Selain itu, PLN EPI terus meningkatkan transparansi, efisiensi dan fleksibilitas melalui kontrak multi tujuan.

“Sesuai dengan semangat penyediaan gas dan pasokan LNG ke pembangkit listrik di Indonesia, kami siap bekerja sama dengan mitra gas global untuk mendukung transisi energi Indonesia,” kata Rakhmad.

 

Anak perusahaan PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) memperkuat pasokan bahan bakar produksi untuk menjaga keandalan distribusi listrik selama periode Ramadhan 1445 H.

PLN EPI terus memperkuat rantai pasokan dan meningkatkan prosedur pasokan bahan bakar ke pembangkit listrik, memastikan kecukupan bahan bakar untuk pembangkit listrik, kata Iwan Agung Firstantara, Direktur PLN EPI.

“PLN EPI siap memberikan pasokan listrik yang andal selama Ramadhan tahun ini. Stok bahan bakar genset saat ini berada pada level aman,” kata Iwan, dilansir Antara, Minggu (17/3/2024).

Ditegaskannya, PLN EPI selain memperkuat pasokan BBM juga terus memantau bongkar muat dan suplai yang seluruhnya dipantau secara digital.

Iwan menyatakan, cadangan batubara untuk pembangkit listrik termal secara umum berada dalam kondisi aman.

“Kebutuhan batu bara untuk pembangkit listrik saat ini dalam situasi aman dengan rata-rata lebih dari 20 Power Plant Operation Days (HOP),” kata Iwan.

Iwan mengungkapkan, stok batu bara Pembangkit Listrik Tenaga Listrik (PLTU) PLN untuk sistem Jawa-Madura-Bali (Jamali) mencapai 26,6 HOP.

Sedangkan stok sistem Sumatera-Kalimantan (Sumkal) sebesar 22,6 HOP, dan Sulawesi-Maluku-Papua-Nusa Tenggara sebesar 32,6 HOP.

PLN menjamin ketersediaan kebutuhan batu bara serta kebutuhan energi primer lainnya seperti minyak dan gas bumi. Perusahaan ini memiliki stok gas alam cair (LNG) lebih dari 20 HOP.

Tercatat, nominasi kebutuhan gas nasional untuk pembangkit listrik PLN mencapai 1.220 BBTUD (billion British thermal unit per day) dengan rata-rata realisasi sebesar 1.229 BBTUD.

Sementara rata-rata stok bahan bakar di seluruh sistem saat ini berada di atas 11 HOP, seiring dengan semakin menguatnya pemenuhan kebutuhan bahan bakar sebagai bahan bakar genset.

“PLN EPI berkomitmen menjamin keamanan pasokan listrik utama pembangkit secara optimal sehingga masyarakat dapat nyaman dan khusyuk menjalankan ibadah puasa Ramadhan,” kata Iwan.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *