Fri. Sep 20th, 2024

BRIN Kembangkan Pakan Ayam dari Limbah Kelapa Sawit, Seberapa Murah?

matthewgenovesesongstudies.com, Bandung – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan perusahaan Jepang Oteck bekerja sama mengembangkan bahan baku daging ayam dari biomassa kelapa sawit.

Kerja sama ini disepakati kedua belah pihak pada Senin (29/04/2024). Menurut Ketua Kelompok Riset Manajemen Siklus Karbon Pusat Penelitian Sistem Produksi Berkelanjutan dan Kajian Daur Hidup (PR SPBPDH) BRIN, Nadirah, ke depan limbah sawit yang menghasilkan jutaan ton setiap tahunnya akan diolah. Memasukkan lebih banyak produk dengan menggunakan teknologi tepat guna.

Hal ini dilakukan untuk mengurangi dampak negatif industri kelapa sawit terhadap lingkungan dan memenuhi kebutuhan sumber daya lainnya, kata Nadirah dalam situs BRIN, Sabtu 25 Mei 2024.

Pada saat yang sama, perusahaan Jepang Oteck akan bertanggung jawab atas produksi mesin dan proses produksi termasuk pasokan listrik, sedangkan PR SPBPDH BRIN akan memainkan peran pendukung dalam penggunaan teknologi dan produksi dalam produksi mesin pertanian dan pangan.

Nadirah mengatakan penelitian tersebut bertujuan untuk menghasilkan fasilitas produksi pakan ayam yang efisien dari limbah kelapa sawit, serta produk pakan ayam berkualitas tinggi yang kaya akan betakaroten.

Banyak sekali manfaatnya, pertama limbah sawit mempunyai nilai ekonomis, kedua pakan ayam kaya beta karoten dan menyehatkan, kata Nadirah.

Penelitian ini diharapkan dapat membantu mengurangi limbah dan menciptakan sumber pangan berkelanjutan bagi industri peternakan, serta menyediakan produk unggas yang sehat dan bergizi kepada konsumen.

Kerjasama BRIN dan Oteck menunjukkan komitmen bersama dalam mengembangkan solusi baru yang ramah lingkungan, efisien dan ekonomis.

“Diharapkan proyek ini dapat memberikan kontribusi positif untuk mengurangi dampak negatif industri dan meningkatkan keberlanjutan sistem produksi pangan,” kata Nadirah.

 Tonton video pilihan ini:

Menurut Agus Harianto S.Pt dalam keterangannya di laman Hobby Animals, saat ini banyak sekali pakan ayam siap pakai yang beredar di pasaran. Dari yang murah hingga mahal, semuanya tersedia.

Terserah Anda ingin memilih yang mana, tentunya tergantung kebutuhan dan budget yang tersedia. Kecuali Anda bekerja, berbelanja bahan makanan tidak memakan banyak waktu dibandingkan memasak ayam sendiri.

“Tapi kalau di rumah lebih banyak burungnya, maka per bulannya harus mengeluarkan lebih banyak uang,” jelas Agus pada Sabtu, 25 Mei 2024.

Agus mengatakan, nilai gizi pakan ternak tidak bisa dijamin. Akan lebih menyenangkan jika Anda bisa beternak sendiri.

Selain menghemat biaya, Anda juga bisa memberikan pakan untuk ayam yang dipelihara dengan bahan-bahan yang aman.

Namun makanan yang dimakan ayam akan mempengaruhi produksi telur dan dagingnya, jelas Agus.

Pakan yang baik mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan ayam antara lain protein, karbohidrat, lemak, air dan masih banyak lagi. Perlu diketahui bahwa perbandingan ayam broiler dan ayam petelur berbeda.

Kebutuhan gizi ayam kampung (ayam kampung) lebih rendah dibandingkan ayam kampung. Maka tidak mengherankan jika ayam ras tunggal tumbuh lebih cepat dibandingkan ayam kampung.

Berdasarkan bahan pakan ayam dibedakan menjadi 2 bagian :

– Bahan nabati seperti biji-bijian (jagung, buncis), buncis, beras, beras merah.

– Bahan hewani seperti kerang, kerang, tepung ikan, tepung tulang, tepung ikan.

“Pakan ikan bisa meningkatkan produksi. Dan kandungan kalsiumnya sangat tinggi. Bisa juga menggunakan bahan dari limbah udang,” kata Agus.

Sebelum membuat makanan, anda harus mengetahui terlebih dahulu untuk apa anda akan membuat makanan ayam. Bila digunakan untuk ayam kampung dan ayam pedaging, proporsi pakan ikannya lebih rendah dibandingkan dengan pakan ayam petelur.

Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan produktivitas demi efisiensi. Setelah mengetahui beberapa bahan-bahan yang digunakan dalam makanan hewan, Anda bisa mulai membuat makanan hewan untuk ayam dengan bahan-bahan yang sudah jadi:

1. Biji-bijian seperti kacang hijau, kedelai dan jagung harus direndam dalam air agar mudah dicerna.

Setelah tumbuh, giling dengan cepat menggunakan penggiling daging. Setelah selesai memanggang, keluarkan.

2. Sayuran dan buah-buahan seperti pepaya, kubis, bayam, dan lobak juga dipotong kecil-kecil. Untuk mendapatkan pepaya, Anda perlu mengupasnya terlebih dahulu. Jika Anda memiliki eceng gondok di daerah Anda, Anda juga bisa menggunakannya.

3. Campur gandum, tepung beras, gula pasir, campuran buah-buahan, sayuran dan biji-bijian hingga merata.

Tambahkan makanan ikan. Setelah tercampur rata, segera goreng hingga matang. Kalau dipakai sekali, tanpa dipanaskan, ada baiknya diberikan langsung ke ayam. Namun jika Anda menyimpannya selama beberapa hari, langkah yang benar adalah dengan memanggangnya terlebih dahulu.

4. Setelah dipanaskan, giling dengan cepat hingga halus dan seragam.

5. Langkah terakhir adalah pengeringan. Pastikan sudah kering sebelum disimpan.

Wah, mudah bukan? Kini Anda tidak terlalu bergantung pada pakan ternak yang dijual di pasar. Selain sangat ekonomis, bahan-bahan di atas mudah didapat, mudah dibuat, dan tidak mengandung bahan pengawet.

Dengan begitu, Anda bisa menekan biaya dengan menggunakan lebih banyak pakan ayam.

 

Menurut situs Badan Pelaksana BPDP (BPDP), kegiatan perkebunan kelapa sawit dan pengolahan minyak sawit mentah (CPO) selalu menyisakan biomassa yang sering disebut sebagai limbah industri kelapa sawit. Keberadaan biomassa ini seringkali menjadi masalah jika dibuang atau dibiarkan begitu saja.

Padahal, biomassa sawit bisa bermanfaat untuk berbagai keperluan, seperti dijadikan bahan bakar ramah lingkungan, termasuk bahan bakar pembangkit listrik.

Produk minyak sawit sudah dikenal banyak orang sebagai bahan baku bahan bakar pembangkit listrik yang baik.

Banyak negara di dunia yang mulai beralih ke biomassa sawit karena merupakan sumber bahan bakar yang ramah lingkungan dan terbarukan.

Biomassa kelapa sawit ada banyak jenisnya, antara lain pulp kosong, kernel, kulit kayu, batang, polong dan minyak sawit (POME) atau residu minyak sawit.

Dari total minyak sawit yang ada, sekitar 70% berasal dari pohon sawit, 10% dari inti sawit, dan 10% dari batang sawit.

Sekitar 89 persen dari seluruh biomassa yang dihasilkan biasanya digunakan sebagai bahan bakar, pupuk, dan pupuk. Biomassa juga dapat diubah menjadi biochar sebagai pengganti batu bara.

Pemanfaatan biomassa pelet atau bio-coal sebagai bahan bakar pembangkit listrik ramah lingkungan karena dapat mengurangi emisi gas rumah kaca.

Pembangkit listrik tenaga biomassa juga dapat dikombinasikan dengan pabrik pengolahan kelapa sawit untuk menjadi sumber energi terbarukan. Keberadaannya juga membawa manfaat besar bagi masyarakat.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *