Sat. Sep 28th, 2024

Buka IAPF di Bali, Menlu Retno Marsudi Tekankan 3 Peran Penting Parlemen di Tengah Ketegangan Geopolitik

matthewgenovesesongstudies.com, Denpasar – Parlemen memegang peranan penting bagi negara karena tidak hanya sebagai lembaga legislatif, tetapi juga menjadi jembatan antara kemauan rakyat dan kebijakan publik.

Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi pada pembukaan Forum Parlemen Afrika Indonesia (IAPF) di Bali, Minggu (1/9/2024).

Ia juga menekankan pentingnya kerja sama parlemen dalam kondisi ketegangan geopolitik global dan regional.

“Kita menghadapi tantangan global dan ketidakpastian ekonomi yang semakin meningkat seiring dengan meningkatnya ketegangan geopolitik dan dampak multilateral dari perubahan iklim.”

“Dalam konteks ini, kerja sama parlemen sangatlah penting, hal ini memungkinkan kita untuk berbagi pengalaman dan praktik terbaik untuk memecahkan tantangan ini bersama-sama.”

Menlu Retno juga menyampaikan tiga hal yang harus dilakukan DPR untuk mengatasi tantangan tersebut.

Pertama, menjaga perdamaian dan stabilitas di wilayah kita masing-masing.

“Dewan dapat berbagi pengalaman dan praktik terbaik dalam mengembangkan kebijakan yang efektif, adil dan efektif dalam mendukung upaya mengatasi tantangan global yang kompleks saat ini,” ujar Menlu Retno.

Terkait Palestina, Menlu Retno berharap dapat menggunakan sistem parlementer untuk memobilisasi tekanan publik internasional guna mengakhiri agresi dan genosida di Palestina, mendukung bantuan kemanusiaan, dan mencapai solusi dua negara.

 

 

Kedua, memperluas kerja sama antar marzes.

Lanjut Menteri Luar Negeri Retno. “Ada peluang besar untuk kerja sama di berbagai sektor, seperti kesehatan dan ketahanan pangan, perdagangan dan investasi, energi dan pertambangan, serta kerja sama pembangunan.”

Menteri Luar Negeri Retno mengatakan kerja sama di bidang tersebut akan membawa manfaat nyata bagi masyarakat.

Ketiga, meningkatkan kerja sama dengan negara-negara berkembang.

“Kita harus memajukan agenda pembangunan dan kebijakan global yang mencerminkan kebutuhan dan aspirasi negara-negara berkembang sambil menyediakan platform inklusif untuk kerja sama Utara-Selatan.”

IAPF diselenggarakan pada 31 Agustus hingga 2 September 2024 di Nusa Dua, Bali, dan dihadiri oleh 43 kepala negara dan anggota parlemen dari 15 negara Afrika.

Forum Parlemen Indonesia dengan Negara-negara Afrika mengambil tema “Making Indonesia: An African Parliamentary Partnership for Development”.

Pertemuan pertama antara parlemen Indonesia dan Afrika merupakan pertemuan bersejarah dan berlangsung bersamaan dengan Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 dan High-Level Forum on Multilateral Cooperation (HLF-MSP).

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *