Thu. Sep 19th, 2024

Buka Puasa dengan Dubes Negara Sahabat, Menlu Retno Marsudi Singgung Derita Rakyat Palestina

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi angkat bicara tentang penderitaan warga Palestina saat acara buka puasa yang dihadiri duta besar negara sahabat.

Ia mengatakan semua pihak telah mengambil hikmah dari bulan suci Ramadhan, khususnya di bidang kasih sayang dan solidaritas.

“Kita mendapat pelajaran berharga tentang kasih sayang dan solidaritas dari Ramadhan,” kata Retno Marsudi di Aula Nusantara Kementerian Luar Negeri RI, Jumat (22 Maret 2024).

“Saat kita berkumpul hari ini, menikmati kenyamanan dan keamanan, lebih dari 32.000 warga Palestina telah terbunuh di Gaza dan dua juta orang terpaksa mengungsi, tidak diberi hak untuk tinggal di tanah mereka sendiri.”

Retno Marsudi mengatakan solidaritas global dipertanyakan ketika UNICEF melaporkan kematian lebih dari 13.000 anak-anak yang menjadi korban kelaparan.

“Kami bahkan tidak punya kekuatan untuk menangis,” kata Retno.

“Sebagai seorang istri, ibu, nenek, dan sebagai manusia, mereka telah membawa penderitaan yang tak terbayangkan.”

Retno Marsudi lalu mengingatkan. Haruskah kita, sebagai komunitas global, menangis mewakili mereka? atau haruskah kita melakukan sesuatu untuk mengatasi krisis kemanusiaan yang menghancurkan ini?”

“Bagi Indonesia, opsi terakhir adalah satu-satunya jawaban yang logis.”

“Kami tetap berkomitmen untuk meringankan beban rakyat Palestina dengan terus memberikan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan, menggandakan kontribusi kami kepada UNRWA, dan terus mencari cara untuk memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan.”

 

Dalam keterangannya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan telah menyampaikan pernyataan lisan ke Mahkamah Internasional untuk mendukung proses penasehatan pendapat.

“Seruan global kepada hati nurani untuk mengakhiri pendudukan ilegal Israel selamanya. Selamanya,” kata Retno Marsudi.

“Dalam semangat ini, mari kita rayakan Ramadhan sebagai waktu untuk memajukan upaya kita dalam mempromosikan perdamaian, dialog, dan dunia di mana tidak ada anak yang menanggung beban konflik.

Retno juga merekomendasikan agar Ramadhan menjadi katalis solidaritas kemanusiaan yang melampaui batas agama, suku, dan negara.

“Semoga semangat Ramadhan menjadi secercah cahaya yang menerangi kita secara spiritual dan menerangi jalan kita menuju solidaritas global.”

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *