Mon. Sep 16th, 2024

Bukan Cuma Anak, Vaksinasi Juga Penting untuk Orang Dewasa

matthewgenovesesongstudies.com, Pencegahan dan perlindungan Jakarta tidak hanya penting bagi anak-anak, tetapi juga penting bagi orang dewasa. Vaksinasi merupakan langkah penting dalam upaya kesehatan masyarakat.

Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) berkomitmen untuk terus memberikan rekomendasi baru mengenai vaksin berdasarkan bukti ilmiah, sehingga kesehatan masyarakat Indonesia dapat meningkat.

Penasihat Satgas PAPDI Bidang Imunisasi Dewasa, Prof. dr. dr. Samsuridjal Djauzi, Sp.PD-KAI, FINASIM mengatakan sejak tahun 1970 sudah digunakan untuk vaksinasi anak-anak, namun vaksinasi orang dewasa mengalami kemajuan sejak tahun 2003.

Imunisasi pada orang dewasa merupakan kelanjutan dari imunisasi pada anak ditambah beberapa vaksin untuk orang dewasa, kata Samsuridjal. kata Samsuridjal pada Senin, 29 April 2024 di Jakarta.

“Sebelum vaksin dan vaksin terutama diberikan kepada anak-anak, sudah jelas bahwa manfaatnya bagi anak-anak juga bermanfaat bagi orang dewasa,” kata Samsuridjal.

Ketua Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI, Dr. dr. Sukamto Koesnoe, SpPD-KAI, FINASIM mengatakan tujuan vaksin ini untuk mencegah penyakit menular, salah satunya untuk mencegah pneumonia.

Sebelumnya, PAPDI telah merekomendasikan vaksinasi PCV13 bagi usia 18 tahun ke atas dan PPSV23 bagi usia 50 tahun ke atas. Berdasarkan persetujuan PCV15 oleh BPOM pada Juni 2023 dan temuan beban pneumonia di Indonesia, Satgas Dewasa menambahkan PCV15 ke dalam rekomendasi vaksin PAPDI untuk orang dewasa berusia 18 tahun ke atas -2024.

Sukamto menjelaskan, “Rekomendasi ini berdasarkan hasil kajian efikasi dari beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa vaksin PCV15 menunjukkan profil antibodi yang baik pada orang dewasa dan lansia.”

 

Samsuridjal menjelaskan, pada masa pneumonia anak, jumlah anak banyak dan angka kematian juga tinggi. Namun di atas usia 50 tahun, angka kematiannya tinggi dan angka kematiannya tinggi, jauh melebihi angka kematian anak-anak.

Samsuridjal menjelaskan, “Jadi perlindungan terhadap pneumonia pada lansia akan memberikan manfaat lebih, oleh karena itu vaksinasi pada orang dewasa mulai dikembangkan.”

Banyak penelitian juga menunjukkan bahwa vaksin pneumonia pada orang dewasa dapat membantu mengurangi risiko penyakit berbahaya ini.

Pentingnya imunisasi pada orang dewasa terhadap pneumonia juga karena orang dewasa sehat berusia ≥65 tahun mempunyai risiko lebih tinggi terkena pneumonia dibandingkan orang dewasa muda berusia 18-64 tahun.

Selain itu, orang dewasa berusia 18 hingga 64 tahun yang memiliki masalah medis atau perilaku tertentu memiliki risiko lebih tinggi terkena pneumonia dibandingkan orang dewasa dengan kesehatan serupa. 

Samsuridjal menjelaskan, saat ini pihaknya sedang mengembangkan konsep vaksin seumur hidup yang tidak lagi berfokus pada anak-anak atau orang dewasa, melainkan seluruh kehidupan. 

Artinya, siapa pun dari segala usia harus memiliki pengetahuan untuk bertanya pada diri sendiri vaksin mana yang harus diminum, dan apakah sudah menerimanya, jelas Samsuridjal.

Idenya adalah bahwa sejak bayi hingga usia berapa pun, vaksinasi diperlukan, dan vaksinasi diharapkan terjadi sepanjang hidup sehingga orang-orang meminta “divaksinasi atau tidak”.

“Masyarakat menuntut vaksinasi dan pemerintah serta petugas kesehatan akan memberikan layanan tersebut, sehingga pengetahuan bahwa vaksinasi adalah hak setiap orang atas kesehatan yang baik, harus tertanam dalam masyarakat kita,” kata Samsuridjal.

Sukamto menjelaskan, vaksin ini bertujuan untuk mencegah penyakit menular, namun ke depan masih terdapat permasalahan yang perlu ditangani, salah satunya adalah resistensi antibiotik yang juga menjadi masalah global.

“Kalau sekarang kita punya penyakit pneumonia misalnya, maka ada antibiotik untuk melawan bakteri pneumonia tersebut, atau ada beberapa kasus di mana kita tidak menemukan antibiotik yang kompatibel dengan bakteri tersebut. Bisa jadi karena ada masalah, atau tidak ada peralatan yang tersedia. , sehingga kami tidak dapat menemukan pengobatan yang terbaik”, Sukamto.

Terkait juga dengan analisis biaya, Sukamto menjelaskan, jika dihitung dari vaksin yang dibeli, maka biaya pembelian vaksin untuk orang sakit sangat tinggi. 

Oleh karena itu, masyarakat diimbau melakukan tindakan sebelum sakit dan melakukan vaksinasi sebagai tindakan pencegahan.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *