Fri. Sep 20th, 2024

Bukan Mitos, Stres Terbukti Bikin Seseorang Terlihat Lebih Tua

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Mental Health menunjukkan bahwa stres bisa membuat seseorang tampak lebih tua. Penelitian ini dilakukan oleh Shevaun Neupert dan rekannya di North Carolina State University, Amerika Serikat.

Para peneliti mengamati 107 orang dewasa muda berusia antara 18 dan 36 tahun selama delapan hari. Setiap hari, peserta diminta menilai tingkat stres mereka, berapa usia dan penampilan mereka, serta bagaimana perasaan mereka terhadap kesehatan mereka.

Hasilnya menunjukkan bahwa pada hari-hari para partisipan mengalami lebih banyak masalah, mereka juga melaporkan bahwa mereka tampak merasa lebih tua.

“Apa yang kami temukan adalah pada hari-hari ketika peserta melaporkan mengalami lebih banyak masalah dari biasanya, mereka juga mengatakan mereka tampak merasa lebih tua,” kata Neupert, Rabu, 13/3/2024.

Namun, efek ini hanya terjadi pada hari-hari ketika partisipan merasa kurang bisa mengendalikan hidup mereka.

Studi-studi tersebut menunjukkan bahwa stres dapat mempengaruhi proses penuaan, yang dapat mempengaruhi tubuh dan pikiran.

“Pekerjaan ini mungkin tepat waktu, karena para peneliti stres melihat lebih banyak stres yang dihadapi oleh orang dewasa muda saat ini, dibandingkan dengan stres yang dialami oleh generasi sebelumnya pada usia yang lebih muda,” kata Neupert.

Stres telah lama dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan obesitas. Kini, penelitian menunjukkan bahwa stres dapat mempercepat penuaan kulit.

Laporan Avogel, penelitian yang dilakukan oleh Brigham and Women’s Hospital, Massachusetts, Amerika Serikat menunjukkan bahwa stres kronis dapat memperpendek panjang telomer pada wanita lanjut usia.

Telomer adalah kromosom pelindung yang secara alami menghilang seiring bertambahnya usia. Namun, stres dapat memperburuk proses ini, sehingga mempercepat penuaan kulit pada tingkat sel.

1. Stres membuat mata terlihat gelap dan berlumpur

Seiring bertambahnya usia, mata panda menjadi lebih besar. Satu hal yang menyakitkan adalah stres. Saat Anda stres, tubuh memicu refleks “lawan atau lari” dengan melebarkan pembuluh darah.

Pada area bawah mata yang memiliki kapiler halus, pelebaran ini dapat merusak dan menyebabkan pendarahan pada pembuluh darah di sekitarnya. Hal ini membuat area bawah mata terlihat gelap dan gelap. Selain itu, stres juga dapat mengganggu tidur sehingga memperparah masalah ini.

Pernahkah Anda mendengar bahwa menunjukkan rasa takut membutuhkan lebih banyak keberanian daripada tersenyum? Pernyataan tersebut tidak sepenuhnya salah, sebab kebiasaan mendengkur dapat menimbulkan kecurigaan. Namun stres mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penuaan dini melalui stres oksidatif.

Stres oksidatif terjadi ketika radikal bebas merusak sel-sel sehat. Jika kerusakan ini berlebihan, oksidan penyebab penuaan merusak pigmen kulit dan protein struktural seperti kolagen. Stres mempercepat proses ini karena hormon yang dilepaskan selama stres emosional dapat menyebabkan radikal bebas berkembang biak.

Kulit kering adalah masalah umum yang bisa berkembang menjadi kondisi serius seperti eksim dan psoriasis. Faktor lingkungan seperti udara kering, sinar matahari, dan angin dapat menyebabkan kulit kering.

Penelitian menunjukkan bahwa stres berperan dalam menghambat kemampuan kulit dalam mempertahankan kelembapan. Ini dengan mudah menenangkan kulit kering dan teriritasi. Kulit yang stres juga mempersulit perbaikan kerusakan, sehingga menambah masalah.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *