Fri. Oct 4th, 2024

Bukan Palestina, Israel Bombardir Suriah dan Menewaskan 18 Orang

By admin Oct4,2024 #Gaza #Israel #Palestina #Suriah

matthewgenovesesongstudies.com, Damaskus – Bukan Palestina, Israel diduga melakukan pengeboman terhadap sasaran di Suriah.

Laporan Guardian yang dikutip pada Senin (09/10/2024) menyebutkan bahwa pesawat tempur Israel melakukan serangan besar-besaran terhadap berbagai sasaran di Suriah, menewaskan sedikitnya 25 orang. Menurut pengamat perang oposisi, ini adalah salah satu serangan paling brutal dalam beberapa tahun terakhir.

Target utama tampaknya adalah pusat penelitian militer di Masyaf yang terkait dengan program rudal balistik dan kimia Suriah, namun ledakan juga terdengar di Damaskus, Homs dan Tartus. Media pemerintah Suriah memperkirakan jumlah korban tewas mencapai 16 orang dan 40 orang terluka.

Segera setelah itu, pihak Suriah memberikan informasi terbaru mengenai jumlah korban tewas. “Rudal Israel menewaskan sedikitnya 18 orang di Suriah tengah dan melukai puluhan orang,” kata menteri kesehatan Suriah, seperti dikutip Al Jazeera.

Sebuah sumber militer mengatakan kepada kantor berita SANA yang dikuasai pemerintah Suriah bahwa pada Minggu malam (9/9), sekitar pukul 23.20 [20:20 GMT], musuh Israel melancarkan serangan udara dari arah barat laut Lebanon terhadap fasilitas militer di wilayah tengah [Suriah].”

“Sistem pertahanan udara kami melawan rudal agresif dan menembak jatuh beberapa di antaranya,” tambah sumber itu, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Berbicara kepada wartawan, Menteri Kesehatan Suriah Hassan al-Ghabash menggambarkan serangan itu sebagai “agresi brutal dan biadab.” Dia mengatakan 18 orang tewas dan hampir 40 orang luka-luka.

Menteri Energi Mohammad al-Zamel mengatakan serangan itu juga menyebabkan kerusakan “sangat signifikan” pada infrastruktur air dan listrik.

“Serangan brutal ini menargetkan warga sipil, dan para korban sebagian besar adalah warga sipil, serta mereka yang terluka,” kata Mohammad al-Zamel.

Serangan pada Minggu malam (9/9) juga memicu kebakaran dan menyebabkan kerusakan di dekat kota Masyaf di provinsi Hama, SANA melaporkan.

Dua sumber intelijen regional mengatakan pusat penelitian militer utama untuk produksi senjata kimia di dekat Masyaf telah diserang beberapa kali, menurut laporan Reuters. Sebuah tim ahli militer Iran yang terlibat dalam produksi senjata diyakini bekerja di lokasi tersebut, kantor berita tersebut menambahkan.

Media lokal juga melaporkan serangan di sekitar kota pesisir Tartous.

Pada Senin sore (10/9), sebuah mobil hangus masih berada di lokasi penyerangan, dan asap masih mengepul dari beberapa tempat api berhasil dipadamkan.

Tentara Israel biasanya tidak mengomentari operasinya di Suriah.

 

 

 

Pesawat-pesawat tempur Israel sering melancarkan serangan ke Suriah dari Lebanon, mungkin dalam upaya menghindari wilayah udara Suriah, yang merupakan rumah bagi banyak pasukan regional dan internasional, termasuk Rusia dan Amerika Serikat.

Selama perang 13 tahun di Suriah, Israel secara rutin melancarkan serangan udara di negara tersebut, sebagian besar menargetkan situs-situs yang terkait dengan Iran.

Serangan hari Minggu ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan regional, dengan pihak berwenang Iran masih berjanji untuk menanggapi pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada bulan Juli.

Iran, yang mempertahankan kehadiran militernya di Suriah, telah menjanjikan “hukuman berat” bagi Israel, namun tidak ada serangan Iran yang terwujud lebih dari 40 hari setelah pembunuhan tersebut.

Pekan lalu, Mohsen Chizari, komandan Korps Garda Revolusi Islam, mengatakan tanggapan Iran akan dilakukan “pada waktunya.”

Pada bulan April, Iran melancarkan serangan langsung terhadap Israel dengan ratusan drone dan rudal sebagai tanggapan atas pemboman Israel terhadap fasilitas diplomatik Iran di Damaskus.

Pertahanan udara Israel dan AS di wilayah tersebut membantu menembak jatuh sebagian besar rudal, meminimalkan kerusakan akibat serangan tersebut.

 

Secara terpisah, Hizbullah melancarkan serangannya sendiri terhadap Israel pada tanggal 25 Agustus, sebagai tanggapan atas pembunuhan salah satu komandan utamanya dalam serangan udara Israel di Beirut yang juga menewaskan beberapa warga sipil.

Israel mengatakan pihaknya menggagalkan operasi tersebut sebagai serangan pendahuluan, namun kelompok Lebanon yang terkait dengan Iran mengatakan mereka berhasil menyerang situs intelijen militer Israel di dekat Tel Aviv.

Permusuhan lintas batas antara Hizbullah dan Israel terus berlanjut hampir setiap hari. Hizbullah mengatakan pihaknya menargetkan situs militer di Israel utara dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Suriah untuk mendukung warga Palestina di Gaza, di mana perang Israel telah menewaskan lebih dari 40.900 orang.

Kelompok Lebanon telah berjanji untuk melanjutkan operasi militernya sampai perang di Gaza berakhir, sementara pemerintah Israel telah berjanji untuk mengusir Hizbullah dari perbatasan utara negara tersebut, termasuk perang habis-habisan jika diperlukan.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *