Thu. Oct 3rd, 2024

Bukti Aroma Tubuh Makin Penting, Parfum Bersama Sunscreen Jadi Produk Kecantikan Paling Diminati Gen Z dan Milenial

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Produk wewangian mulai populer di kalangan Generasi Z atau Gen Z dan generasi milenial Indonesia. Salah satu buktinya, parfum menjadi salah satu produk kecantikan yang paling banyak dicari oleh Gen Z dan Milenial selain tabir surya.

Data tersebut tertuang dalam laporan yang dirilis SOCO beberapa hari lalu yang diberi nama Laporan Perilaku Belanja Kecantikan “Pabrik Kebijaksanaan”. Laporan tersebut menemukan bahwa Gen Z berusia 14-29 tahun berhasil meningkatkan penjualan pada kategori produk kecantikan seperti parfum, hair spray, body sunblock, IP balm, atau lip balm.

Berdasarkan data enam juta anggota SOCO, demografi pelanggan, dan riset para ahli, Gen Z dan Milenial kini lebih tertarik pada parfum atau cologne. Minat generasi Z terhadap parfum berkualitas Eau de Parfum (EDP) akan mencapai 304 persen pada tahun 2023, sedangkan generasi milenial akan mencapai 160 persen.

Gen Z juga memiliki minat yang kuat terhadap hair spray dan parfum khusus rambut, naik 227 persen. Pada saat yang sama, minat generasi milenial terhadap tatanan rambut meningkat menjadi 113 persen. Hal ini setidaknya sekali lagi membuktikan pentingnya bau atau wangi badan dalam penampilan seseorang. Gen Z tidak pernah mau ketinggalan zaman, termasuk dalam hal produk kecantikan. Gen Z biasanya lebih suka membeli produk-produk yang sedang tren.

Menurut VP Data Management & Business Intelligence Social Bella Amanda Mandee Melissa, sedangkan konsumen generasi milenial merupakan bagian dari generasi, Gen Z akan mendorong pertumbuhan penjualan di kategori terpopuler.

“Kategori masyarakat yang baru membeli antara generasi milenial dan generasi Z, terlebih lagi generasi Z lebih tinggi pada kategori kecantikan,” kata Amanda dalam jumpa pers di Jakarta, beberapa hari lalu.

 

 

 

Kategori yang didominasi oleh Gen Z antara lain hair mist, minyak rambut, parfum, body lotion, bantal, lip balm, concealer jerawat, pewarna bibir, dan tabir surya. “Parfum itu populer, tapi tabir surya itu populer, dan kalau dilihat dari mana asalnya? Gen Z pembeli produknya,” jelasnya.

Laporan Perilaku dan Tren Konsumen Kecantikan Insight Factory dari SOKO juga menyoroti peningkatan signifikan dalam tingkat literasi konsumen Indonesia dalam membeli produk kecantikan. 77 persen konsumen kecantikan membaca ulasan sebelum melakukan pembelian. Konsumen menjadi lebih cerdas dan selektif dalam memilih produk karena mereka semakin mengetahui kandungan dan khasiat produk.

Generasi Z khususnya memiliki lebih banyak pengetahuan dan kecenderungan untuk mempelajari bahan-bahan produk dan bahan aktif. Hal ini terlihat pada bahan-bahan produk yang paling banyak dicari pada tahun 2023 antara lain centella, dedak padi, asam salisilat, bisa ular, dan niacinamide.

Amanda Melissa menjelaskan, literasi kecantikan di Indonesia meningkat pesat karena ketersediaannya yang luas di dunia digital, khususnya melalui media sosial.

 

“Literasi kecantikan di Indonesia berkembang pesat karena adanya akses informasi di dunia digital, khususnya melalui media sosial. Hal ini mendorong brand dan pelaku industri lainnya untuk menjadi kreatif, inovatif dan lebih relevan dengan preferensi mereka para pecinta kecantikan,” kata Amanda.

Tren kecantikan mengandalkan inovasi yang lebih maju, seperti riasan hybrid yang mampu merawat kulit, menyembunyikan kulit pra-puber, dan produk khusus untuk kulit sensitif. Pada saat yang sama, konsep tanning atau rutinitas perawatan menyeluruh mulai dari wajah, tubuh hingga rambut mulai berkembang di Indonesia.

Merupakan terobosan dalam kategori produk perawatan tubuh dan rambut. Seiring dengan meningkatnya minat, produk perawatan tubuh dengan bahan aktif dan produk perawatan kulit diluncurkan di Indonesia.

Laporan tersebut juga menyoroti perbedaan pengeluaran antara generasi Milenial dan Gen Z saat membeli produk kecantikan. Hampir separuh responden Gen Z (48 persen) membelanjakan kurang dari Rp150.000 per transaksi, namun hanya sepertiga responden Milenial (34 persen) yang membelanjakan jumlah yang sama. 28 persen generasi milenial membelanjakan lebih dari $300.000 untuk Rp, dibandingkan dengan 17 persen generasi Z.

 

Terdapat juga perbedaan dalam proses pengambilan keputusan dalam pembelian produk kecantikan. Generasi Z mengeluarkan uang lebih sedikit karena mereka lebih berhati-hati dalam memilih suatu produk.

“Dari segi pendapatan, generasi milenial sebenarnya lebih besar karena sudah dalam tahap yang lebih dewasa, tapi perbedaannya bukan hanya itu saja. Generasi milenial lebih memilih merek dalam hal membeli produk kecantikan,” kata Amanda.

Berbeda dengan Gen Z yang mengutamakan fungsi dan kegunaan, kemudian kualitas dan harga produknya. Mereka mencari informasi dulu, biasanya dari pengaruh melihat. cantik, lalu cari harga yang lebih murah. “Mereka bukan penggemar merek tertentu,” lanjutnya.

Amanda menambahkan, Gen Z lebih tahu dan ingin tahu tentang tren terkini dan inovasi produk. Oleh karena itu, ia yakin Gen Z dapat mendorong pertumbuhan pesat di semua kategori produk kecantikan, termasuk perawatan kulit, tata rias, parfum, perawatan tubuh, dan rambut.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *