Fri. Sep 27th, 2024

Bulog Kembali Salurkan Bansos Beras di Jakarta untuk 269.000 Keluarga

By admin Sep25,2024 #Bansos #Bansos Beras #beras #bulog

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Perum Bulog kembali menyalurkan bantuan pangan beras sebanyak 10 kilogram (kg). Penyaluran beras ini merupakan bagian dari bantuan sosial (bansos) pemerintah untuk membantu masyarakat dengan menurunkan harga beras.  

Penyaluran bansos beras wilayah DKI Jakarta kali ini digelar pertama kali pada 3 April 2024 di wilayah Pela Mampang dan Bangka, Jakarta Selatan.

Menurut Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthy, sebanyak 269.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Sukabumi telah mendaftar sebagai penerima bantuan beras sebanyak 10 kilogram. Sebab, kuota beras yang disiapkan Bulog mencapai 2.690 ton beras per bulan.

“Ini adalah bantuan pangan Tahap 2 dan Tahap 2 akan dilaksanakan dalam 2 bulan kalender, yaitu April, Mei, Juni (2024) yang disalurkan pada bulan Mei dan Juni,” kata Bayu saat menyaksikan pendistribusian 10 kilogram beras. Bantuan pangan di Kelurahan Pela Mampang, Jakarta Selatan, (3/4/2024).

Ia merinci, jumlah penerima bantuan pangan beras di wilayah Jakarta Barat sebanyak 67.000 KPM, Jakarta Pusat sebanyak 41.000 KPM. Kemudian Jakarta Utara 55.000 KPM, Jakarta Selatan 51.000 KPM, dan Kepulauan Seribu sekitar 2.000 KPM.

Bayu menilai bantuan pangan ini penting untuk melindungi daya beli masyarakat dari inflasi. Namun, dia memastikan komoditas beras menyumbang deflasi pada April 2024.

Oleh karena itu, kontribusi beras terhadap inflasi masih positif 0,09 persen pada bulan Maret, dan pada bulan April negatif minus 0,12 persen, ”ujarnya.

Total masyarakat penerima bantuan beras 10 kilogram tahap kedua ini berjumlah sekitar 22 juta keluarga penerima manfaat (BFP). Sekitar 660 ribu ton beras dialokasikan untuk bantuan ini.

Perum Bulog mengklaim mampu menyerap 30.000 ton setara gabah kering beras petani (GKP) pada musim panen kali ini.

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthy menegaskan pihaknya berkomitmen memaksimalkan penyerapan gandum dan beras dalam negeri pada peak season ini.

Untuk itu, penyediaan cadangan pangan Pemerintah (GRF) dengan menyerap gabah dan beras dari dalam negeri pada saat kampanye panen raya saat ini menjadi prioritas pemerintah.

“Pada bulan April tahun ini, konsumsi beras dalam negeri lebih tinggi dibandingkan 3 tahun terakhir, dan gabah kering (GKP) mencapai 468 ribu ton. Kini, berkat berbagai upaya yang kami lakukan, Bulog bisa mencerna beras. 30.000 ton per hari ke GKP, di bawah rata-rata sebelumnya 20.000 ton,” jelasnya, Kamis (2/05/2024).

Terpisah, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan, pihaknya rutin memantau kerja Bulog di daerah terkait penyerapan gabah dan beras dalam negeri.

Arief menegaskan, penyerapan yang dilakukan Bulog merupakan upaya mengamankan pasokan pangan nasional saat ini dan masa depan.

Momentum panen raya ini patut dijaga karena panen raya pada semester I menyumbang 70 persen dari total produksi nasional, khususnya di daerah sentra padi seperti Jateng, Jabar, dan Jatim, ujarnya.

Selain itu, Presiden Jokowi khawatir penggunaan cadangan beras pemerintah akan mengurangi impor semaksimal mungkin, sedangkan produksi dalam negeri akan digunakan, kata Arif.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *