Fri. Sep 20th, 2024

Bursa Asia Dibuka Perkasa Menanti Keputusan Suku Bunga The Fed

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Saham-saham Asia-Pasifik menguat seiring investor mencerna perubahan besar dalam kebijakan moneter Bank of Japan dan menunggu keputusan suku bunga dari bank sentral Amerika Serikat (AS) dan Federal Reserve (Fed).

Bank of Japan pada hari Selasa menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam 17 tahun dan mengabaikan kebijakan suku bunganya, sehingga membuat Nikkei berada di atas angka 40.000 untuk pertama kalinya dalam waktu sekitar dua minggu.

Investor juga fokus pada Tiongkok, di mana Bank Rakyat Tiongkok (PBOC) akan menaikkan suku bunga pinjaman satu tahun dan lima tahun. LPR satu tahun adalah patokan untuk sebagian besar pinjaman rumah dan bisnis, dan LPR lima tahun adalah patokan untuk sebagian besar hipotek rumah. Dapatkan dari CNBC.

Di Australia, indeks S&P/ASX 200 naik 0,17%, sehari setelah bank sentral negara tersebut mempertahankan suku bunga di 4,35% pada pertemuan ketiga. Indeks Kospi Korea Selatan naik 1,12%, dibantu oleh kenaikan 1,37% pada saham kelas berat Samsung Electronics. Kosdaq berkapitalisasi kecil naik 0,34%.

Indeks Hang Seng Hong Kong juga bersiap untuk pembukaan yang lebih kuat, dengan HSI berjangka di 16,629 dibandingkan dengan penutupan terakhir indeks di 16,529.48. Sementara itu, Nikkei 225 Jepang tutup karena hari libur umum.

Ketiga indeks utama naik semalam di AS ketika Federal Reserve memulai pertemuan kebijakan dua harinya.

Bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada hari Rabu. Namun, laporan kenaikan inflasi baru-baru ini membuat investor khawatir bahwa bank sentral dapat memberikan sinyal bahwa suku bunga akan tetap lebih tinggi dari perkiraan.

Dow Jones Industrial Average naik 0,83%, menandai hari terbaiknya sejak 22 Februari, dan S&P 500 naik 0,56% menjadi ditutup pada 5,178.51, mencetak rekor baru. Indeks Komposit Nasdaq naik 0,39%.

Yen Jepang mencapai level terendah dalam empat bulan pada hari Selasa di 151,3 terhadap dolar AS setelah bank sentral negara tersebut membuat perubahan penting terhadap kebijakan moneternya. Ini merupakan level terendah sejak mencapai 151,71 pada 13 November.

Jika yen menembus titik terendah pada 13 November, maka yen merupakan yang terlemah terhadap dolar AS sejak Juni 1990, ketika gelembung properti negara tersebut pecah.

Bank of Japan menaikkan suku bunga dari -0,1% menjadi 0-0,1% dan mengakhiri kebijakan suku bunganya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *