matthewgenovesesongstudies.com di Jakarta Pasar saham Asia-Pasifik menguat pada hari Rabu setelah Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 ditutup pada rekor tertinggi semalam karena para pedagang menjadi lebih bullish terhadap penurunan suku bunga.
Kutipan dari CNBC pada Rabu (17/07/2024) Saham Asia seperti Nikkei 225 Jepang menguat 0,23%, sedangkan Topix menguat 0,44% setelah survei Reuters Tankan menunjukkan optimisme perdagangan di antara pabrikan besar Jepang semakin meningkat.
Indeks manufaktur berada di +11, naik dari +6 di bulan sebelumnya. Namun, kepercayaan di kalangan non-produsen turun dari +31 menjadi +27.
Secara terpisah, otoritas Jepang melakukan intervensi di pasar mata uang pada Kamis dan Jumat lalu dan menghabiskan total 6 triliun yen ($37,9 miliar) selama dua hari, menurut Reuters.
Yen saat ini berada di 158,3 terhadap dolar AS. Rabu lalu mata uang melemah ke 161,82 dan keesokan harinya menguat ke 157,41.
S&P/ASX 200 Australia naik 0,29 persen menjadi ditutup pada rekor tertinggi 8.037,3 poin.
Kospi Korea Selatan diperdagangkan hampir datar, dan saham berkapitalisasi kecil Kosdaq naik 0,14 persen.
Hang Seng berjangka Hong Kong berada di level 17,843, lebih tinggi dibandingkan penutupan HSI sebelumnya di level 17,727.98.
Ekspor minyak dan gas domestik Singapura turun lebih besar dari perkiraan pada bulan Juni, menandai penurunan selama lima bulan berturut-turut.
Ekspor tersebut turun 8,7 persen dari tahun sebelumnya, dibandingkan dengan penurunan 1,2 persen yang diperkirakan oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters.
Secara bulanan, ekspor minyak dan gas dalam negeri Singapura secara tak terduga turun 0,4 persen, dibandingkan ekspektasi kenaikan 4,1 persen.
Semalam, blue-chip Dow naik 1,85% menjadi ditutup pada 40,954.48, sedangkan S&P 500 naik 0,64% untuk mengakhiri hari pada 5,667.20. Nasdaq Composite naik 0,20%.