Fri. Sep 20th, 2024

Bursa Luncurkan IDX Cyclical Economy 30, Intip Penghuninya

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Bursa Efek Indonesia (BEI) akan meluncurkan indeks baru bernama IDX Cyclical Economy 30 yang berlaku efektif 15 Juli 2024.

IDX Cyclical Economy 30 merupakan indeks yang mengukur kinerja harga dari 30 saham siklis berdasarkan subsektor IDX Industrial Classification (IDXIC) yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik.

Berdasarkan keterangan bursa, metode penghitungan IDX Cyclical Economy Index 30 pada Jumat (12/7/2024) menggunakan metode kapitalisasi pasar tertimbang dengan harga bebas yang disesuaikan dengan batasan, dengan batas bobot saham maksimal 25%. disesuaikan pada saat itu. evaluasi.

Indeks Siklus Ekonomi BEI 30 dihitung mulai tanggal dasar 1 Maret 2019 dengan nilai dasar 100. Indeks Siklus Ekonomi IDX 30 terdiri dari peringkat mayor dan minor. Penilaian utama adalah pemilihan komponen dan penyesuaian bobot setiap bulan Februari dan Agustus.

Dengan tanggal berlaku pada hari perdagangan pertama bulan Maret dan September. Sedangkan perkiraan kecil hanya mencakup penyesuaian berat. Jadwal penilaian pada bulan Mei dan November. Tanggal efektif penilaian kecil adalah hari perdagangan pertama bulan Juni dan Desember.

BEI menentukan komponen awal dan menyesuaikan bobot saham yang digunakan dalam perhitungan Indeks IDX Cyclical Economy 30.

Daftar saham-saham yang dimasukkan sebagai komponen awal periode perdagangan dan jumlah saham yang digunakan dalam perhitungan indeks IDX Cycical Economy 30 periode 15 Juli sampai dengan 30 Agustus 2024 adalah sebagai berikut:

 

 

 

 

1 ACES – Life Aspirasi Indonesia Tbk

2 ANTM – Aneka Tambang Tbk

3 ARTO – Bank Jago Tbk

4 BBCA – Bank Asia Tengah Tbk

5 BBNI – Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

6 BBRI – Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

7 BBTN – Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

8 BMRI – Bank Mandiri (Persero) Tbk

9 BOGA – Bintang Oto Global Tbk

10 BRIS – Bank Syariah Indonesia Tbk

11 BRMS – Bumi Resources Minerale Tbk

12 BRPT – Barito Pasifik Tbk

13 BTPS – Bank BTPN Syariah Tbk

14 CASA – Capital Financial Indonesia Tbk

15 CMNT – Cemindo Gemilang Tbk

16 CTRA – Ciputra Development Tbk

17 ERAA – Erajaya Swasembada Tbk

18 ESSA – ESSA Industries Indonesia Tbk

19 FILM – MD Foto Tbk

20 INCO – Vale Indonesia Tbk

21 INKP – Indah Kiat Pulp & Paper Tbk

22 INTP – Indocement Tunggal Prakarsa Tbk

23 MAPI – Mitra Adiperkasa Tbk

24 MDKA – Merdeka Tembaga Emas Tbk

25 MNCN – Media Nusantara Citra Tbk

26 PNLF – Panin Financial Tbk

27 SCMA – Surya Citra Media Tbk

28 SMGR – Semen Indonesia (Persero) Tbk

29 SRTG – Saratoga Investama Sedaya Tbk

30 TPIA – Chandra Asri Pasifik Tbk

Sebelumnya, di Bursa Efek Indonesia (BEI) terdapat sejumlah perusahaan yang didapuk untuk melakukan penawaran umum perdana (IPO).

Per 5 Juli 2024, ada 27 perusahaan yang akan mencatatkan sahamnya di bursa. Dana yang dihimpun dari IPO mencapai Rp 4,05 triliun.

I Ged Nyoman Yetna, Direktur Penilaian BEI, mengatakan saat ini ada 24 perusahaan yang siap debut di bursa. Dari sisi aset, perusahaan menengah masih mendominasi. Sedangkan dari sisi sektor, sebagian besar berasal dari sektor konsumsi non-siklus.

“Sampai saat ini, terdapat 24 perusahaan yang masuk dalam pipeline pencatatan saham BEI,” kata Newman kepada wartawan, Sabtu (6/7/2024).

Berdasarkan POJK No 53/POJK.04/2017, terdapat 6 perusahaan yang asetnya melebihi AMD 250 miliar. Lalu 15 perusahaan dengan aset menengah mulai dari AMD 50 miliar hingga AMD 250 miliar. Sisanya 3 perusahaan memiliki aset di bawah AMD 50 miliar.

Sedangkan rincian sektornya adalah sebagai berikut.

• 0 perusahaan di sektor bahan baku

• 2 perusahaan dari sektor konsumen siklis

• 8 perusahaan dari sektor konsumen non-siklus

• 1 perusahaan dari sektor energi

• 2 perusahaan dari sektor keuangan

• 3 perusahaan kesehatan

• 4 perusahaan industri

• 0 perusahaan di sektor infrastruktur

• 1 perusahaan dari sektor properti dan real estate

• 2 perusahaan dari sektor teknologi

• 1 perusahaan dari bidang transportasi dan logistik

 

 

Saat ini bursa telah mencatatkan 64 emisi dari 40 emiten EBUS dengan dana yang dihimpun sebesar Rp 63,4 triliun. Per 5 Juli 2024, terdapat 40 penerbitan obligasi dari 29 emiten EBUS.

Selain itu, berikut klasifikasi sektor penerbitan obligasi:

• 5 perusahaan di bidang bahan baku

• 1 perusahaan dari sektor konsumen siklis

• 2 perusahaan dari sektor konsumsi non-siklus

• 2 perusahaan dari sektor energi

• 13 perusahaan dari sektor keuangan

• 0 perusahaan kesehatan

• 2 perusahaan dari industri

• 4 perusahaan infrastruktur

• 0 perusahaan dari sektor properti dan real estate

• 0 perusahaan dari sektor teknologi

• 0 perusahaan dari sektor transportasi dan logistik

 

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *