Thu. Sep 19th, 2024

Bursa Saham Asia Bervariasi, Investor Menanti Data Inflasi

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Bursa saham Asia Pasifik bergerak variatif pada perdagangan Senin (25/3/2024) seiring investor menantikan data inflasi dari berbagai negara.

CNBC akan merilis data inflasi Singapura dan Malaysia untuk Februari 2024. Sementara itu, angka inflasi Australia akan dirilis pada Rabu pekan ini.

Inflasi Tokyo juga dirilis minggu ini pada hari Jumat. Di Tokyo, inflasi dipandang sebagai indikator utama tren nasional Jepang

Di Australia, indeks ASX 200 menguat 0,64 persen dan melemah dibandingkan pekan lalu, indeks Nikkei 225 melemah 0,27 persen, dan indeks Topix melemah 0,47 persen.

Di Korea Selatan, indeks Kospi naik 0,37 persen dan indeks KOSDAQ bertambah 0,95 persen. Indeks Hang Seng berjangka berada di level 16,515, dibuka menguat dibandingkan perdagangan sebelumnya di level 16,499.47.

Dow Jones Industrial Average turun 300 poin, atau 0,77 persen, di Wall Street minggu lalu pada hari Jumat. Indeks S&P 500 turun 0,14 persen sedangkan indeks Nasdaq naik 0,16 persen menjadi 16.428,82.

“Ini adalah periode mencerna data ekonomi setelah minggu yang kuat. Pandangan kami adalah tren pasar secara keseluruhan positif, terutama ketika Anda melihat indeks menembus level tertinggi baru, yang merupakan kenaikan bulan kelima berturut-turut.” kata Keith Lerner, kepala investasi perwalian tersebut.

Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, indeks Nikkei 225 mencapai level tertinggi baru di angka 41.000 pada Jumat 22 Maret 2024.

Dikutip dari CNBC, inflasi umum Jepang naik menjadi 2,8 persen pada Februari 2024 dari 2,8 persen. Tidak termasuk makanan segar, inflasi inti sebesar 2,8 persen dari tingkat sebelumnya.

Dalam pernyataannya pada hari Selasa, Bank of Japan (BoJ) mengatakan target inflasi 2% akan dicapai secara berkelanjutan.

Namun indeks Nikkei 225 ditutup di bawah 41.000 dan indeks Nikkei naik 0,18 persen menjadi 40.888,43. Indeks Topix pun menguat 0,61 persen hingga mencapai rekor tertinggi 2.813,22.

IHSG menjadi yang terkuat di antara berbagai bursa Asia Pasifik. Di Hong Kong, indeks Hang Seng dipimpin oleh saham mobil listrik yang turun 3 persen. Indeks Hang Seng turun 1,88 persen. Indeks CSI 300 turun 1,01 persen menjadi 3.545

Indeks Teknologi Hang Seng turun 3,18 persen. Saham Lee Auto turun 10,44 persen setelah pembuat mobil listrik itu memangkas perkiraan pengiriman kuartal pertamanya. Indeks Kospi turun 0,23 persen menjadi 2.748. Indeks KOSDAQ turun 0,03 persen menjadi 903,98.

Di Australia, indeks ASX 200 turun 0,15 persen menjadi 7.770,6. Indeks Taiwan turun minggu ini setelah bank sentral menaikkan suku bunga pada hari Kamis.

Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, pada 22 Maret 2024, saham-saham perusahaan AS sebagian besar berakhir diperdagangkan datar. Berdasarkan Market Screener, pada Sabtu (23/3/2024), Dow Jones Industrial Average turun tiga perempat, indeks S&P turun lebih dari sepersepuluh persen, dan Nasdaq naik lebih dari sepersepuluh.

Indeks semikonduktor naik tajam selama seminggu di tengah optimisme seputar perkembangan kecerdasan buatan (AI).

Keith Buchanan, direktur pelaksana senior GLOBALT INVESTMENTS, mengatakan, “Hal ini memberikan peluang untuk fokus dan eksposur untuk berekspansi ke industri dan sektor lain di luar manufaktur AI.

“Saat ini teknologi dan momentum tersebut, jika Anda mau, bukanlah sesuatu yang kami rasa telah dihargai secara layak oleh pasar. Di sisa tahun ini,” katanya.

Mengikuti perusahaan lain, saham Nike turun hampir 7%, sehari setelah pembuat pakaian olahraga terbesar di dunia itu memperingatkan bahwa pendapatan akan turun satu digit persentase pada paruh pertama tahun fiskal 2025.

Saham Lululemon Athletica juga turun hampir 16% setelah perusahaan memperkirakan pendapatan dan laba tahunan lebih rendah dari perkiraan.

Saham FedEx, di sisi lain, naik hampir 7,5% setelah perusahaan tersebut mengalahkan ekspektasi Wall Street untuk laba kuartalannya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *