Fri. Sep 20th, 2024

Bursa Saham Asia Menguat Usai Komentar Ketua The Fed Jerome Powell

matthewgenovesesongstudies.com, JAKARTA – Saham-saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Kamis (4/4/2024) setelah sempat aksi jual pada perdagangan sebelumnya. Langkah tersebut terjadi di tengah komentar Ketua Federal Reserve (Fed) AS Jerome Powell di pasar saham Asia-Pasifik.

Dikutip CNBC, Powell mengatakan pihaknya memerlukan waktu untuk menilai situasi inflasi saat ini. Hal ini juga menciptakan ketidakpastian mengenai waktu potensi penurunan suku bunga.

Di Asia, investor akan menilai data aktivitas sektor jasa dari India pada bulan Maret serta penjualan ritel dari Hong Kong. Sementara itu, pasar saham di Hong Kong, China, dan Taiwan tutup.

Di Australia, ASX 200 naik 0,49 persen setelah dua hari mengalami penurunan. Nikkei 225 naik 1,34%. Topix naik 1,05%. Kospi Korea Selatan naik 1,22% karena ekspektasi kinerja Samsung Electronics. Saham Samsung naik 1,55%.

Di Wall Street, Dow Jones turun 0,11%. S&P 500 naik 0,11%. Nasdaq naik 0,23%. Pasar saham Asia ditutup pada 3 April 2024

Sebelumnya diberitakan, pasar saham Asia-Pasifik diperdagangkan melemah pada Rabu 3 April 2024, setelah Wall Street. Stok kendaraan listrik berada di bawah tekanan karena kekhawatiran permintaan.

Saham BYD turun 2,5% setelah perusahaan mengatakan penjualan turun 43% pada kuartal pertama tahun 2024, menurut CNBC.

Saham pembuat kendaraan listrik termasuk Nio dan Li Auto masing-masing turun 5,3 persen dan 5,7 persen, setelah pengiriman kendaraan Tesla turun 8,5 persen pada kuartal pertama tahun 2024. CSI 300 turun 0,36 persen menjadi 3.567,8 setelah aktivitas di sektor jasa. Berkembang lebih cepat dibandingkan bulan Desember.

Indeks Taiwan turun 0,63% menjadi 20.337,6 poin. Pada awal pertemuan hari Rabu minggu ini adalah pasca gempa. Nikkei 225 turun 0,97% menjadi 39.451,85 poin.

Topix turun 0,29 persen menjadi 2,706.51 sedangkan Kospi Korea Selatan turun 1,68 persen menjadi 2,706.97. Indeks KOSDAQ turun 1,3% menjadi 879,96 poin. Di Australia, ASX 200 turun 1,3 persen menjadi 7.785,4 poin.

 

Cole Schmid, CEO Schmid Capital Management, sebelumnya dikutip mengatakan pasar saham Amerika Serikat (AS) berada dalam posisi yang sangat berisiko karena tingginya tingkat lapangan kerja dan pertumbuhan upah.

Menurut Smed, hal ini menunjukkan kenaikan suku bunga yang dilakukan Federal Reserve (Fed) atau bank sentral AS tidak memberikan efek yang diinginkan. Nonfarm payrolls naik 353.000 pada bulan Januari, data baru menunjukkan minggu lalu, jauh mengalahkan perkiraan Dow Jones sebesar 185.000. 

Sementara pendapatan rata-rata per jam naik 0,6% bulan ke bulan, dua kali lipat perkiraan konsensus. Pengangguran tetap stabil pada level terendah sepanjang masa sebesar 3,7%.

Data tersebut muncul setelah Ketua Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral tidak mungkin memangkas suku bunga pada bulan Maret, seperti yang diperkirakan beberapa pelaku pasar.

Smead yang sejauh ini memperkirakan dengan tepat ketahanan konsumen AS dalam menghadapi kebijakan moneter yang lebih ketat. 

Risiko sebenarnya selama periode ini adalah seberapa kuat perekonomian akan tetap bertahan meskipun ada kenaikan suku bunga sebesar 500 basis poin, kata Smed. Satu unit basis sama dengan 0,01% 

“Kami tahu The Fed menaikkan suku bunga, kami tahu hal itu menyebabkan bank bangkrut pada musim semi lalu, dan kami tahu hal itu merugikan pasar,” kata Smed, dilansir CNBC, Selasa (6/2/2024).

Inflasi telah melambat secara signifikan sejak puncak era pandemi pada bulan Juni 2022 menjadi 9,1%, namun indeks harga konsumen AS naik 0,3% bulan ke bulan di bulan Desember sehingga membawa tingkat inflasi tahunan menjadi 3,4%, jauh di atas perkiraan konsensus. Dan di atas target yang diproyeksikan The Fed sebesar 2%.

Beberapa analis mengatakan perolehan data baru-baru ini berarti upaya The Fed untuk menciptakan “soft landing” bagi perekonomian mulai membuahkan hasil dan resesi kemungkinan tidak akan kembali, sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi. Namun, sisi negatifnya adalah untuk pasar yang lebih luas.

Charles Schwab Direktur Pelaksana Inggris. Richard Flynn mencatat pada hari Jumat bahwa hingga saat ini, laporan Pekerjaan yang kuat akan memicu peringatan di pasar.

“Meskipun suku bunga yang lebih rendah tentu akan diterima, semakin jelas bahwa pasar dan perekonomian mampu mengatasi kondisi suku bunga yang lebih tinggi dengan baik, sehingga investor merasa kebutuhan untuk pelonggaran moneter tidak terlalu mendesak,” katanya. Catatan.

Sentimen serupa juga disampaikan oleh Daniel Casali, kepala strategi investasi di Evelyn Partners, yang mengatakan intinya adalah investor menjadi lebih nyaman karena bank sentral dapat menyeimbangkan pertumbuhan dan inflasi.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *