Sun. Sep 22nd, 2024

Bursa Saham Hong Kong Anjlok Parah Tertekan Data Ekonomi China yang Suram

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Pasar saham Asia bervariasi pada perdagangan Senin ini, dengan saham Hong Kong berada di bawah tekanan yang dalam. Pasar saham Hong Kong melemah karena investor mempertimbangkan data ekonomi Tiongkok yang suram.

Sementara itu, banyak pasar besar tutup karena hari raya keagamaan dan beberapa hari raya.

Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,76% pada perdagangan terbuka hari ini setelah Tiongkok merilis serangkaian data ekonomi yang meresahkan selama akhir pekan, mengutip CNBC.

Laporan tersebut mencatat bahwa angka produksi pabrik, penjualan ritel dan investasi di Tiongkok pada bulan Agustus tidak memenuhi ekspektasi. Pengangguran di perkotaan juga meningkat ke level tertinggi dalam enam bulan. Sementara itu, harga rumah turun pada laju tercepatnya dalam sembilan tahun terakhir.

Investor menunggu pertemuan kebijakan bank sentral AS atau Federal Reserve (Fed) pada hari Selasa dan Rabu, yang diperkirakan investor akan menurunkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak tahun 2020.

S&P/ASX 200 Australia naik 0,44% pada perdagangan terbuka hari ini. Indeks berat badan Taiwan juga sedikit naik.

Pasar saham di Tiongkok dan Korea Selatan tutup untuk Festival Pertengahan Musim Gugur. Pasar juga tutup di Jepang untuk Hari Lansia.

Topan Bebinga telah membatalkan ratusan penerbangan di Tiongkok dan diyakini sebagai badai terkuat sejak tahun 1949.

Investor Asia juga menunggu beberapa data penting dan keputusan bank sentral di wilayah tersebut.

Inflasi Jepang diperkirakan meningkat pada bulan Agustus, menurut jajak pendapat media internasional, mendukung pandangan Bank of England bahwa dewan tersebut akan bersikap agresif ketika menetapkan kebijakannya pada hari Jumat.

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan menyentuh 8200. IK Vidyavathy, Head of Retail Research Cinermas Securitas, menjelaskan perkiraan tersebut mempertimbangkan beberapa faktor, termasuk iklim politik pemilu di dalam dan luar negeri.

Secara umum, Ike mencatat ada tiga sentimen yang akan mempengaruhi arah IHSG ke depan. Pertama, situasi makroekonomi. Kedua, pengembangan barang atau industri. Prediktor sulit ketiga adalah stabilitas politik.

“Ada kemungkinan IHSG akan mencapai 8.000. Meski skenario stabilitas politik luar negeri yang lebih baik mendukungnya, namun tidak menutup kemungkinan IHSG akan mencapai 8.200 pada awal tahun 2025,” kata Ike kepada Pasar Bulanan Cinermas Securitas. Dikutip di Outlook, Senin (16/9/2024).

Secara teknikal, Ike mematok target IHSG di level 7.800 sebagai moderat. Namun menembus level tersebut, IHSG berhasil mencetak rekor baru sepanjang masa (ATH) sebesar 7.828.966. Jadi saat ini target kenaikan IHSG secara teknis berada di kisaran 8000.

“Variabel yang bisa mempengaruhi IHSG adalah stabilitas politik. Namun saat ini stabilitas politik kita masih baik dan harus menatap ke depan,” kata Ike.

Pada level ini, Ike punya beberapa aksi juara yang bisa diandalkan. PPCA pertama yang cocok untuk investasi jangka panjang. Menurut Ike, dari segi NPL dan risiko keuangan lainnya masih lebih aman dibandingkan bank lain.

“Ada beberapa target, target pertama (TP 1) 10.175, target kedua 11.000, di 11.000 BPCA berpeluang menyentuh all time high ya, bisa beli di kisaran 10.175.10.300,” jelas Ike.

Masih dari pihak perbankan, Ike merekomendasikan saham BMRI yang dinilai masih sangat bagus secara fundamental. Menurut Ike, BMRI berpotensi menyentuh ATH baru. TP 1 tingkat 7.350 dan TP 2 tingkat 7.500. Rekomendasi, pembelian spekulatif di kisaran 7.050-7.150.

Aksi beli spekulatif CTRA pada kisaran 1.280-1.330

TP1: 1.385

TP2: 1.440 Stop-loss: 1.230

Pembelian spekulatif SILO di kisaran 2.970-3.000

TP1: 3.160

TP2: 3.250

Hentikan Kerugian: 2800

Beli pada kelemahan di kisaran ADRO 3,560-3,650

TP1: 3.800

TP2: 4000

Hentikan kerugian: 3360

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *