Fri. Sep 20th, 2024

Cakupan Imunisasi Polio Tambahan di Jateng, Jatim, dan DIY Capai 44,7 Persen

Liputan.com, Jakarta – Kementerian Kesehatan Indonesia (Kemenkesir) mencanangkan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio putaran kedua pada 19 hingga 25 Februari 2024. Lanjutan putaran pertama yang digelar pada 15 hingga 21 Januari ini. 2024

Data lapangan menunjukkan cakupan polio sub-PIN di Jawa Tengah (Jateng), Jawa Timur (Jatim), dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencapai 44,7 persen dari target 3.832.692 anak dalam dua hari putaran kedua.

Dr. Maxi Ren Rondonwu, Kepala Departemen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI menjelaskan, penambahan vaksinasi dilakukan sebagai respons terhadap wabah khusus polio (KLB) di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pin kecil ini dibuat di tiga daerah tersebut, dan Kabupaten Slayman, DIY

Cakupan imunisasi tiap daerah sebesar 39,9 persen di Jawa Tengah, 48,8 persen di Jawa Timur, dan 37,6 persen di Kabupaten Slayman, NDI. Maxi mengatakan, meski di Sleman tidak ada kasus, namun vaksinasi kembali dilakukan hingga ke perbatasan Klaten, Jawa Tengah.

Lebih lanjut dia menjelaskan, Sub Pin Polio putaran pertama dan kedua telah dilakukan sebulan lalu dengan target minimal 95 persen. Setiap penyisiran berlangsung selama satu minggu, ditambah penyisiran untuk minggu berikutnya, dengan jarak antar penyisiran minimal satu bulan, kata Seha Nehagerikku pada 24 Februari 2024.

Program imunisasi lainnya menargetkan cakupan 95 persen anak usia 0 hingga 7 tahun, di berbagai lokasi seperti puskesmas, posindu, sekolah, dan pusat vaksinasi lainnya.

 

 

Pemerintah terus berupaya mengatasi permasalahan polio di lingkungan. Masyarakat, terutama orang tua, harus memastikan bahwa anak-anak mereka menerima vaksin polio sebagai pendampingan dan menjalani gaya hidup sehat, melaporkan kelumpuhan kepada petugas kesehatan dan anak di bawah umur 15.

“Jangan mencuci sembarang tempat, toiletnya harus aman, dan cuci tangan pakai sabun. Jika melihat anak di bawah 15 tahun mengalami kelumpuhan, segera lapor ke petugas kesehatan.”

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *