Mon. Sep 16th, 2024

Capres AS Kamala Harris Tolak Embargo Senjata ke Israel

matthewgenovesesongstudies.com, Washington, DC – Wakil Presiden AS Kamala Harris pada Kamis (29/8/2024) dengan tegas mengesampingkan penerapan embargo senjata terhadap Israel menyusul serangan mematikannya di Jalur Gaza.

“Saya tegas dan teguh dalam komitmen saya untuk membela Israel dan kemampuannya untuk membela diri, dan itu tidak akan berubah,” kata Harris dalam wawancara pertamanya sejak menjadi calon presiden dari Partai Demokrat, menurut kantor berita Anadolu pada hari Sabtu. 31/08/2024).

“Hari ini saya katakan bahwa Israel mempunyai hak untuk membela diri. Kami akan melakukannya dan yang penting adalah bagaimana kami melakukannya.”

Ketika ditanya apakah dia akan mendukung perubahan kebijakan AS yang akan mempengaruhi bantuan militer, Harris menjawab dengan tegas, “Tidak.”

Namun dia mengakui bahwa terlalu banyak warga Palestina yang tidak bersalah telah meninggal.

“Kita harus membuat kesepakatan. Kita berada di Doha. Kita harus membuat kesepakatan. Perang ini harus diakhiri dan kita harus membuat kesepakatan untuk membebaskan para sandera. Saya bertemu dengan keluarga para sandera Amerika. Mari kita bebaskan para sandera. sandera, mari kita lakukan gencatan senjata,” katanya.

“Kesepakatan ini tidak hanya merupakan hal yang benar untuk mengakhiri perang ini, namun juga akan membuka banyak hal yang perlu dilakukan selanjutnya.” Saya tetap berkomitmen… terhadap solusi dua negara di mana Israel aman dan pada saat yang sama warga Palestina memiliki keamanan, penentuan nasib sendiri, dan martabat.”

 

Israel terus melakukan operasi militer skala besar di Jalur Gaza setelah tahun 2023. 7 Oktober Serangan perbatasan yang dipimpin Hamas yang menurut Israel telah menewaskan sekitar 1.139 orang. 250 orang lainnya disandera, lebih dari 100 orang di antaranya masih disandera.

Sementara itu, sejak hari yang sama, serangan balik Israel telah menewaskan lebih dari 40.000 warga Palestina, melukai lebih dari 92.000 orang, dan membuat hampir seluruh warga Gaza mengungsi.

Israel menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang memerintahkan penghentian operasi militer di Rafah. Namun perintah itu tidak dipatuhi.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *