Sat. Sep 21st, 2024

Cara Berkendara Aman Cegah Rem Motor Matik Panas dan Blong saat Turunan Panjang

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Ketika pengendara skuter matic alias skutik harus melewati rute yang banyak lintasannya yang panjang, maka harus lebih berhati-hati. Pasalnya, sistem pengereman roda dua jenis ini rentan mengalami kegagalan akibat tekanan terus-menerus dan panas berlebih akibat gesekan antara cakram dan kampas rem.

Sepeda motor matic mengandalkan rem sepenuhnya untuk memperlambat kendaraan, dan tidak terjadi kerusakan mesin seperti transmisi manual. Jika terjadi panas berlebih, minyak rem akan mendidih dan menghasilkan udara palsu yang menyebabkan rem rusak.

Untuk menghindari kejadian tersebut, ada beberapa cara berkendara bagi pengguna skuter di jalan dengan kemiringan yang panjang. Berdasarkan informasi dari website resmi Wahana Honda, berikut cara berkendara agar rem tidak blong pada sepeda motor matic: Gunakan rem secara bergantian antara rem depan dan belakang, tujuannya untuk mengurangi resiko rem blong sekaligus bersentuhan. Jika ada rem yang terasa blong, segera hentikan untuk mendinginkan cakram dan kaliper dan tunggu hingga rem kembali beroperasi normal. Mendinginkan disk drive secara alami, yaitu. tergantung pada udara sekitar. Jangan sekali-kali menuangkan air saat disk masih panas karena akan menyebabkan disk bengkok. Rem mesin otomatis sangat kecil. Dan itu bekerja pada kecepatan tinggi dan rendah. Penggunaannya pun tidak begitu efisien karena hanya perlu membuka beberapa putaran gas saja. Sebaiknya matikan throttle agar mesin tidak berakselerasi. Selalu ambil jalur kiri agar mudah mencari jalan keluar jika rem blong.

Saat ini, sistem pendingin mesin berupa radiator tidak hanya terdapat pada model sport tetapi juga pada skuter matic. Faktanya, banyak kendaraan roda dua bertransmisi otomatis, terutama yang baru, yang sudah menggunakan radiator ini.

Namun dalam praktek sehari-hari masih banyak pemilik kuda besi yang tidak acuh terhadap perawatan radiator itu sendiri. Banyak orang yang sudah lama tidak mengganti air coolant atau radiator.

Bahkan tidak mengganti cairan pendingin atau air radiator dapat menimbulkan dampak negatif, termasuk panas berlebih.

Di bawah ini dilansir laman Wahana Honda, akibat malas mengganti air radiator:

Hal paling umum yang terjadi adalah mesin lebih mudah panas. Seiring dengan penggunaan cairan pendingin, kualitasnya menurun dan proses pendinginan mesin menjadi terhambat.

Kedua, kenaikan suhu mesin menyebabkan kerusakan pada bagian-bagian mesin. Berikutnya muncul kotoran dan karat pada saluran air radiator karena air radiator sudah melebihi titik jenuhnya dan materialnya sudah tidak bagus lagi. Jika kotoran tersebut tidak dibersihkan, saluran air radiator di motor mesin bisa tersumbat. Sirkulasi yang tersumbat berbahaya dan juga dapat menimbulkan efek panas berlebih.

Sekadar informasi, untuk menjaga kenyamanan berkendara, sebaiknya penggantian cairan pendingin dilakukan minimal setahun sekali jika memungkinkan.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *