Thu. Sep 19th, 2024

Cara KLHK Cegah Kepunahan Satwa yang Terdesak Pembangunan dan Pertumbuhan Manusia

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Indonesia merupakan negara yang aktif membangun infrastruktur di berbagai daerah dan jumlah penduduknya terus meningkat. Hal ini dikhawatirkan akan memperparah konflik antar satwa seperti satwa liar dan manusia. Akibatnya, populasi satwa liar semakin tertekan dan bahkan terancam punah.

Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong mengatakan, meski telah mencapai kemajuan signifikan dalam upaya konservasi satwa langka, Indonesia masih menghadapi banyak tantangan, termasuk klasifikasi habitat satwa.  Salah satu cara untuk mengatasinya adalah pemerintah membangun link perumahan.

“Saya sering melihat konflik antara hewan dan manusia akan terus terjadi jika situasi fragmentasi habitat terjadi di cagar alam yang terisolasi ini tanpa ada hubungan apapun,” jelas Alue saat membuka Pekan -Biodiversity di kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Keanekaragaman Hayati. Kehutanan. . (KLHK) di Jakarta, Rabu (15/5/2024).

Untuk itu, Wamen Alue mendorong provinsi-provinsi di Indonesia yang habitatnya terbagi atau terisolir dan timbul konflik antara hewan dan manusia, seperti Riau, untuk memiliki pusat tempat tinggal bersama. Menurutnya, perlu kerja keras untuk membangun jalan yang menghubungkan daerah-daerah terpencil.

Cara lainnya adalah dengan menjamin kebebasan penelitian bagi hewan liar dan mengurangi interaksinya dengan manusia. Sebab, interaksi meningkatkan peluang konflik antara manusia dan hewan liar.

“Tidak masalah jika kita kehilangan beberapa pohon palem, kita bangun kembali agar bisa saling terhubung. Hanya melalui cara-cara inilah kita bisa menghentikan atau mengurangi konflik antara manusia dan hewan,” jelasnya.

Alue mengingatkan, jika tidak dilakukan langkah penting lainnya, termasuk pembangunan rumah bersama, maka konflik antara satwa liar dan manusia akan terus terjadi di Indonesia.

Oleh karena itu, alam di lingkungan terpencil juga sangat menyedihkan karena jika tidak ada makanan maka ia akan bekerja di luar. Ia akan berinteraksi dengan manusia, sehingga hal ini perlu kita lakukan, ujarnya.

Sementara itu, Direktorat Konservasi Jenis dan Keanekaragaman Hayati Genetik Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyelenggarakan ‘Event Satelit Nasional Indonesia – Pekan Keanekaragaman Hayati Kepulauan’ yang diselenggarakan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. . Program Pekan Keberagaman Nusantara akan diselenggarakan pada tanggal 15 hingga 17 Mei 2024 di Manggala Wanabakti, Senayan, Jakarta. 

Acara ini bertepatan dengan Kongres Spesies Dunia, konferensi global pertama tentang spesies yang diadakan dalam rangka Hari Spesies Internasional yang diperingati setiap hari pada tanggal 22 Mei. Tujuan diadakannya acara ini adalah untuk membangun optimisme konservasi jangka panjang. keanekaragaman hayati di Indonesia.

Menurut Satyawan Pudyatmoko, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), fokus utama pembahasan adalah pentingnya upaya konservasi keanekaragaman hayati untuk mencapai Kunming Framework-Montreal of Global Biodiversity, khususnya Target 4, yaitu menghentikan kepunahan dan memulihkan keanekaragaman hayati. .

“Kami juga akan mencari solusi, berbagi informasi mengenai kontribusi dan upaya yang dilakukan pemerintah, organisasi, dan individu dalam menyelamatkan spesies di Indonesia,” jelas Satyawan dalam pengantarnya.

“Kami sedang mengembangkan kemitraan antara lembaga pemerintah dan organisasi yang berkomitmen untuk menyelamatkan spesies, meningkatkan komitmen dan praktik pemulihan spesies. Lau membahas kemungkinan mereplikasi rencana dan upaya yang berhasil dan memungkinkan model pemulihan yang sukses sebagai upaya kolektif , “katanya. .

Dalam sambutannya, Menteri LHK Siti Nurbaya menyampaikan bahwa acara tersebut merupakan kontribusi Indonesia pada Hari Keanekaragaman Hayati yang bertemakan “Be part of the plan” yang mana beliau menunjukkan komitmen yang baik dan komitmen Indonesia dalam melindungi keberagaman negara-negara di dunia. dunia di seluruh dunia. kehidupan.

Acara utama dalam acara ini adalah konferensi internasional tentang keanekaragaman hayati yang diselenggarakan dalam bentuk hybrid dan disebarkan ke seluruh dunia selama 30 menit oleh panitia World Congress of Species. Workshop tatap muka yang berlangsung selama empat jam ini, selain sesi online, masih terdapat sesi offline lainnya.

Untuk menarik minat dan antusiasme masyarakat, berbagai kegiatan juga digelar di aula dan pintu masuk Manggala Wanabakti, yaitu presentasi dan pembicara dari berbagai departemen konservasi di Indonesia. Perwakilan dari kementerian penting, perusahaan, badan keamanan, berbagai komunitas dan generasi muda memaparkan berbagai upaya yang dilakukan dalam mensukseskan keamanan di tingkat lokasi.

Selain itu ada juga pertunjukan efek tenda, dan permainan kecil-kecilan dengan penyanyi Dewa19, Marcello Tahitoe atau Ello sebagai penutup.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *