Fri. Sep 27th, 2024

Cara Membangkitkan Semangat dan Rasa Percaya Diri Anak dengan Kanker

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Ketua Pita Kuning Anak Indonesia Tyas Amalia Yahya menekankan pentingnya dukungan terhadap anak penderita kanker dalam upaya mengembalikan semangat dan rasa percaya diri anak.

Menurut Tyas, efek samping pengobatan kanker atau kemoterapi bisa menimbulkan dampak seperti kebotakan dan bisa menurunkan rasa percaya diri anak secara signifikan.

Hal ini juga mempengaruhi interaksi sosial mereka dengan teman sebaya.

Untuk penerimaan diri dan mengembalikan rasa percaya diri anak sebenarnya butuh proses panjang, jadi kita perkuat mereka semaksimal mungkin, kata Tyas pada acara Wow Day: Dukungan Psikososial Anak Melawan Kanker, Kunci Menjadi Lebih Baik. kualitas hidup yang dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 4 Juli 2024 di Jakarta.

Tyas mengatakan, dukungan terhadap anak penderita kanker dapat diberikan dengan memperkenalkan sosok-sosok inspiratif yang dapat menjadi contoh bahwa kondisi fisik tidak menghalangi mereka untuk terus berprestasi.

“Penguatan dengan memperkenalkan sosok-sosok yang dapat menjadi contoh bahwa kebugaran jasmani tidak menghalangi mereka untuk meraih prestasi,” ujarnya.

Selain itu, Tyas menambahkan, penggunaan wig sebagai salah satu cara untuk mendukung anak penderita kanker agar kembali percaya diri juga merupakan bentuk dukungan yang baik.

Tyas mengemukakan, upaya mendukung anak penderita kanker dalam proses ini memerlukan peran aktif sebagai sahabat, dan mungkin juga melibatkan bantuan tenaga profesional seperti psikolog yang memiliki pengetahuan khusus di bidang tersebut.

 

Dukungan psikososial mengacu pada aspek psikologis dan sosial yang mempengaruhi kesejahteraan anak penderita kanker.

Tyas mengatakan, manusia terdiri dari aspek psikologis, biologis, dan sosial emosional, hal ini juga berlaku pada anak, termasuk anak penderita kanker. 

“Masyarakat itu terdiri dari aspek psikologis, biologis, dan sosial emosional, berlaku juga pada anak-anak, termasuk anak penderita kanker,” ujarnya.

Menurut Tyas, anak penderita kanker yang kesehariannya terlibat dalam proses pengobatan jangka panjang dapat mempengaruhi kondisi psikososialnya.

Oleh karena itu, Tyas menekankan dukungan psikososial terhadap anak penderita kanker juga perlu diperhatikan.

“Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia menyoroti fakta bahwa aspek psikososial harus disentuh, bukan hanya aspek medis, untuk mendukung anak-anak penderita kanker.”

 

Menurut Tyas, anak penderita kanker yang kesehariannya terlibat dalam proses pengobatan jangka panjang dapat mempengaruhi kondisi psikososialnya sehingga dukungan terhadap anak penderita kanker sangatlah penting.

Efek kemoterapi, serta pengobatan lainnya, juga bisa membuat suasana hati anak menjadi tidak stabil.

“Jadi masalahnya suasana hatinya tidak stabil sehingga mudah marah. Sama seperti kita sedang flu, misalnya kadang kalau kita ngobrol dengannya kita tidak terlalu peduli, butuh waktu.”

Selain itu, secara sosial, anak penderita kanker memiliki ruang bermain yang terbatas. 

Cheryll Yudakusuma selaku Direktur Eksekutif Wow Day sekaligus perwakilan KIBAR LP182 mengatakan, pihaknya akan terus mendukung anak-anak melawan kanker dengan cara yang menyenangkan dan mendidik.

“Kami yakin pengalaman positif ini akan memberikan semangat kepada anak-anak dan membangun kesehatan mental mereka,” kata Cheryll.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *