Mon. Sep 16th, 2024

Cara Pintar Belajar Bahasa Mandarin, Tak Harus Sampai ke China

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Pintar, sebuah platform pendidikan sekaligus pelatihan, penempatan dan pengembangan tenaga kerja di Indonesia, mitra program Prakerja, resmi bermitra dengan International Mandarin Education (IME) untuk kursus dan tes bahasa Mandarin. . .

IME merupakan organisasi internasional yang bekerja sama dengan HSKK Mobile Examination Center, lembaga terakreditasi Hanyu Shuiping Kaoshi (HSK) yang menyelenggarakan ujian lisan Hanyu Shuiping Kouyu Kaoshi (HSKK) secara mobile.

Kesepakatan kedua pihak dikukuhkan melalui acara pembukaan pada Rabu, 15 Mei 2024, di Kampus Pintar Jakarta Pusat.

CEO Pintar Ray Pulungan mengatakan: “Tiongkok adalah salah satu negara dengan perekonomian terbesar di dunia yang mempengaruhi pergerakan pelajar dan pekerja di Asia.”

Sebagai bagian dari platform digital ekosistem prakerja, Pintar juga ingin program bahasa Mandarin ini hadir untuk prakerja, sehingga kemampuan berbahasa tenaga kerja Indonesia dapat dikembangkan sesuai kebutuhan modern.

Selain itu, dengan lebih dari 1,2 miliar penutur, bahasa Mandarin adalah bahasa kedua yang paling banyak digunakan di dunia.

“Kemitraan dengan IME ini merupakan wujud komitmen serius PINTAR untuk membantu 110 juta pekerja Indonesia bersaing menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

Melalui kerja sama tersebut, PINTAR resmi menjadi partner IME untuk menyelenggarakan program HSK. Program ini terdiri dari tiga kursus, dan setelah selesai, peserta akan menerima poin bonus pada tes HSK dan HSKK yang ditentukan.

HSK dan HSKK adalah tes berstandar Mandarin yang diakui secara internasional dan disertifikasi oleh China Testing International, Kementerian Pendidikan Publik Tiongkok.

“Mengetahui bahasa Mandarin itu sangat penting. Kita tahu investasi China di Indonesia semakin meningkat. Selain itu, semakin banyak restoran China di Jakarta,” ujarnya.

CEO IME Tony Pang mengakui Pintar merupakan perusahaan teknologi pendidikan dan pelatihan Indonesia yang memiliki fokus global dan berperan dalam meningkatkan daya saing pekerja Indonesia.

“Sebagai bahasa yang paling banyak digunakan di kawasan Asia-Pasifik berdasarkan jumlah penuturnya, wajar jika masyarakat Indonesia yang memiliki impian besar dan menginginkan peluang pendidikan, pekerjaan, dan bisnis memilih bahasa Mandarin,” tambahnya.

Adji Jahyadi dari Kementerian Perdagangan dan Dirjen Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Fitria Yolanda pun ikut serta dan menyampaikan pandangannya atas kerja sama ini.

“Pendidikan adalah kunci untuk membuka potensi setiap orang di masyarakat, dan keterampilan bahasa sangat penting untuk komunikasi yang lebih baik guna mencapai kehidupan dan kemajuan yang lebih baik,” kata Oji.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *