matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Industri cryptocurrency yang menjadi kekuatan finansial baru pada siklus pemilu 2024 di Amerika Serikat (AS) menanyakan pandangan kandidat kongres terhadap aset digital.
Survei yang dilakukan oleh Stand With Crypto Alliance, sebuah kelompok advokasi yang bertujuan untuk mengatur pemilih mata uang kripto dan mempengaruhi opini publik, adalah salah satu cara industri seperti kripto melakukan pekerjaan politik.
Terakhir, kandidat yang menjawab survei dengan cara yang dipandang menguntungkan oleh industri kemungkinan akan mendapatkan dukungan dari kelompok yang berupaya mempromosikan kandidat yang ramah terhadap kripto.
“Peraturan kripto di tingkat federal masih sangat kontroversial dan tidak jelas, jadi dengan melihat siapa saja yang tidak mendapatkan dukungan dari industri, kita bisa mengetahui apa yang terjadi di Kongres,” kata Olivia Buckley dari OpenSecrets, sebuah kelompok penelitian yang mengikuti perkembangan uang dalam politik Amerika. . kata dari Yahoo Finance pada Sabtu (20/04/2024).
Lebih dari selusin orang mengisi survei, termasuk mereka yang berasal dari California, Alabama, Texas, Indiana dan Maryland, menurut Stand With Crypto, meskipun kelompok tersebut menolak menyebutkan nama mereka.
Mereka berencana untuk mendistribusikan survei tersebut kepada calon 468 kursi kongres yang akan dipilih pada bulan November.
Survei tersebut mengajukan pertanyaan seperti apakah responden percaya bahwa mata uang kripto seperti Bitcoin akan memainkan peran utama dalam inovasi teknologi dan apakah responden menganggap penting bagi AS untuk memodernisasi lingkungan peraturan kripto.
Hal ini juga menanyakan apakah seorang kandidat akan memberikan suaranya untuk mendukung undang-undang tertentu, seperti rancangan undang-undang yang diperkenalkan di Dewan Perwakilan Rakyat tahun lalu yang akan menetapkan kerangka peraturan untuk barang-barang digital.
Penafian: Semua keputusan investasi ada di tangan mahasiswa. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Crypto. matthewgenovesesongstudies.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Sebelumnya, data terbaru dari Arkham Intelligence mengungkapkan bahwa hanya sedikit negara yang memiliki kripto terbanyak di dunia. Data terbaru ini telah dibagikan Arkham melalui jaringan komunikasi X.
Dilaporkan dari Yahoo Finance pada Kamis (18/4/2024), Amerika Serikat, Inggris, dan Jerman termasuk negara pertama yang menyelenggarakan cryptocurrency di tingkat pemerintah.
Data dari perusahaan analitik menunjukkan bahwa pemerintah AS adalah pengelola mata uang kripto terbesar, memegang lebih dari 212,847 Bitcoin, selain beberapa mata uang kripto lainnya, termasuk Ether (ETH).
Di belakangnya adalah pemerintah Inggris dengan 61,245 BTC dan pemerintah Jerman dengan 49,859 BTC. Sementara itu, data Arkham menunjukkan 5,719 BTC untuk El Salvador.
Terlepas dari aktivitas kripto baru-baru ini oleh pemerintah AS awal bulan ini, BTC pemerintah AS belum berpindah sejak Juli 2021, dan transaksi terakhir di Jerman terjadi pada bulan Januari tahun ini, menurut data Arkham.
El Salvador menonjol karena strategi pembeliannya yang berkelanjutan, menambahkan satu BTC ke kas negara setiap hari. Presiden Salvador Nayib Bukele mengkonfirmasi pada bulan Maret bahwa negaranya akan terus membeli satu bitcoin setiap hari sampai BTC “devaluasi” oleh mata uang fiat.
El Salvador telah membeli dan menghasilkan BTC sejak negara tersebut mengadopsi cryptocurrency sebagai alat pembayaran yang sah pada September 2021.
Dasbor Arkham Intelligence saat ini difokuskan pada kelompok pemerintah tertentu, dan kepemilikan Tiongkok belum teridentifikasi. Namun, menurut Departemen Keuangan Bitcoin, Tiongkok mungkin memiliki 190 ribu BTC.
Penafian: Semua keputusan investasi ada di tangan mahasiswa. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Crypto. matthewgenovesesongstudies.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.