Fri. Sep 20th, 2024

Cegah Anak Bodoh dengan Makan Ikan Berkelas seperti Salmon Menurut BKKBN

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Tepat satu minggu menjelang perayaan Hari Anak Nasional (HAN) pada 23 Juli 2024, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengajak anak-anak untuk makan ikan dengan hati-hati.

Himbauan ini disampaikan kepada perwakilan BKKBN Provinsi Sultra yang mendukung upaya revitalisasi gerakan asik makan ikan. Ikan keren merupakan jenis ikan yang mempunyai nilai gizi tinggi dan biasa diekspor ke luar negeri.

Pentingnya pangan dan jenis ikan menjadi salah satu topik pelatihan teknis staf percepatan intervensi penurunan stunting (PPS) di Provinsi Sulawesi Tenggara. Peristiwa ini terjadi di wilayah Colaca pada Selasa (16/7) dan Rabu 17 Juli 2024.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Puskesmas Kabupaten Wolo, Wilayah Kolaka, Amir Siam menjelaskan, banyak negara Asia seperti China, Vietnam, dan Jepang sudah sejak lama menghimbau warganya untuk mengonsumsi ikan setiap hari. Di Jepang, pemerintah “mewajibkan” warganya, terutama anak-anak dan generasi muda, untuk mengonsumsi ikan minimal 2 kg per hari per orang.

Mengutip keterangan resmi yang diperoleh Health matthewgenovesesongstudies.com pada Selasa 23 Juli 2024, dijelaskan jenis ikan tersebut adalah ikan dengan kandungan protein tinggi, seperti ikan salmon.

Menurut berbagai penelitian, 100 gram ikan salmon mengandung hingga 2.018 mg omega-3. Omega-3 merupakan nutrisi penting bagi otak. Selain itu, ikan salmon juga mengandung protein, kalsium, vitamin B12, dan potasium.

Melalui gerakan ini, BKKBN berharap anak-anak di Indonesia dapat tumbuh sehat dan cerdas dengan mengonsumsi jenis ikan yang kaya nutrisi.

Selain ikan salmon, ikan tuna juga terkenal dengan nilai gizinya yang tinggi. 100 gram ikan tuna mengandung sekitar 24-30 gram protein. Kandungan protein ini sangat bermanfaat untuk menjaga optimalnya fungsi jaringan tubuh anak.

Tuna juga mengandung selenium yang berperan sebagai antioksidan dan melindungi sel darah merah dari kerusakan akibat radikal bebas. Selain ikan tuna, lautan luas Indonesia memiliki beragam jenis ikan berkualitas.

“Mengingat kebijakan serupa di banyak negara, mengapa Pemerintah Kabupaten Kolak tidak mempertimbangkan untuk menerapkan kebijakan serupa terhadap warganya sendiri?” Amirsyam bertanya kepada Ketua Pokja Halakiemas, perwakilan BKKBN Sultra, Mustakim.

Menanggapi pernyataan dan pertanyaan Kepala Puskesmas Wolo Amirsyam, Mustakim sangat mendukung dan menyetujui gagasan tersebut.

Menurut Mustaqim, ide-ide seperti itu sebaiknya diterapkan pada tingkat yang lebih tinggi, seperti di tingkat pusat atau pusat.

Jika presiden mengeluarkan kebijakan yang mewajibkan setiap WNI makan ikan 2 kilogram sehari, Mustakim yakin 10-20 tahun ke depan PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) mampu bersaing di Piala Dunia dan masuk 10 besar.

 

Namun Mustakim mengungkapkan, saat ini banyak nelayan di Indonesia yang menjual ikan hasil tangkapan luar negeri dengan kualitas terbaik. Sebelumnya, ia pernah menyaksikan transaksi jual beli ikan antara nelayan Indonesia dan nelayan asing saat bertugas sebagai penyuluh KB di Kepulauan Salabangka, Wilayah Poso, yang kini menjadi bagian dari Distrik Maravali.

Peristiwa ini terjadi sebelum masa Menteri Kelautan Susi Pudiastuti yang terkenal dengan kebijakan penenggelaman kapal asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia.

“Sayangnya, meski kebijakan ‘menenggelamkan’ yang dilakukan Bu Susi sudah banyak diketahui, namun kebijakan tersebut tidak dibarengi dengan langkah-langkah lain yang mengharuskan masyarakat Indonesia mengonsumsi semua jenis ikan,” kata Mustakim dengan semangat yang disambut sorak-sorai seluruh peserta pelatihan.

Ia menambahkan: “Jika kebijakan ini diterapkan di Indonesia, khususnya di wilayah pesisir yang mayoritas penduduknya bergantung pada makanan laut, maka akan membantu mengatasi permasalahan ketidaktahuan dan stunting yang masih banyak dialami anak-anak di Indonesia.”

Ikan jenis ini biasanya hidup di laut dalam atau di perairan yang arusnya deras dan biasanya tidak terkontaminasi oleh limbah berbahaya yang sering mencemari pesisir pantai Indonesia.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *