Sat. Sep 28th, 2024

Cegah Obesitas pada Anak, IDAI Ingatkan Soal Takaran Konsumsi Susu

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Pencegahan obesitas pada anak dapat dilakukan dengan mengatur suplai ASI pada anak. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K).

Menurutnya, masyarakat mempunyai persepsi yang salah mengenai pemberian susu pada anak.

“Terkadang saat ini banyak salah paham di kalangan masyarakat yang menganggap susu merupakan minuman super yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi anak tanpa diimbangi dengan makanan lain. Misalnya kalau anak susah makan, diberi susu yang banyak,” ujarnya di Bandarlampung, Sabtu, dilansir Antara.

Memberikan susu terlalu banyak, kata Piprim, dapat meningkatkan risiko anak mengalami obesitas. Pasalnya, susu mengandung protein dan gula yang cukup banyak.

“Selain kandungan proteinnya yang tinggi, susu ini juga mengandung kadar gula yang sangat tinggi. Oleh karena itu, orang tua harus lebih berhati-hati dalam mencegah obesitas pada anak, mengatur jumlah susu yang diberikan,” ujarnya.

Menurut Piprim, takaran susu yang tepat untuk menunjang tumbuh kembang anak adalah 200 mililiter. Jadi maksimal satu gelas, 1 hingga 2 kali sehari.

Jika Anda meminum 8 hingga 10 botol sehari, Anda akan menjadi gemuk.

“Anak bisa gemuk jika sehari mendapat susu 8 sampai 10 botol, karena paling seimbang sekitar 200 mililiter, dan paling banyak satu gelas,” ujarnya.

Penyebab obesitas pada anak adalah konsumsi susu yang berlebihan, kata Piprim, juga akibat pemberian susu botol dalam jangka waktu lama.

“Orang tua sering memberikan susu botol dalam jangka waktu lama, ini juga salah satu penyebab ASI berlebih. Hanya sampai umur satu tahun, maka susunya sebaiknya diberikan dalam cangkir, ini jaminan tidak ada kelebihannya,” ujarnya.

Untuk mencegah obesitas pada masa kanak-kanak, diharapkan orang tua dapat menyeimbangkan pola makan anak dengan memberikan makanan kaya protein hewani dan serat dari buah-buahan dan sayur-sayuran.

“Sejak dini kita harus memperhatikan konsumsi anak, termasuk pemberian susu. Selain itu, susu olahan banyak mengandung pemanis buatan sehingga risiko diabetes dan obesitas pada anak lebih tinggi,” ujarnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *