Mon. Sep 16th, 2024

Cek Kesiapan Pompanisasi, Mentan Amran Sulaiman Blusukan ke Sungai Cipunagara

matthewgenovesesongstudies.com, Subang – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman berkenan mengunjungi bantaran Sungai Cipunagara di kawasan hutan karet, di Desa Sumurbarang, Kecamatan Cibogo, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis (4/42024). ). Blusukan ini tidak ada tanpa alasan. Pasalnya, Menteri ingin mengecek kesiapan petani melakukan pemompaan. “Kami ingin memastikan pemompaan ini membantu petani untuk tetap berproduksi dan meningkatkan indeks tanam meski di tengah ancaman El Nino,” ujarnya.

Menurut Amran, tantangan terbesar saat ini dihadapi oleh petani. Artinya, terkait perubahan iklim yang bisa menyulitkan petani. Utamanya, untuk mendapatkan air untuk lahan pertanian.

Oleh karena itu, sulitnya mendapatkan air seringkali menjadi kendala bagi petani untuk terus berproduksi. Karena itu, rekannya memberikan bantuan pompa kepada petani di Kabupaten Subang. Oleh karena itu, petani memiliki akses terhadap sumber air. Salah satunya berasal dari Sungai Cipunagara yang mengalir sangat baik.

“Kami memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada Gubernur dan seluruh penyelenggara se-Jabar, dalam dua bulan ke depan berapa kebutuhan pompa di dataran tinggi, karena potensinya 343.000 hektare, kalau bisa sambil dikerjakan. Ya, produksinya bisa kita tingkatkan 2,5 juta ton, harganya Rp 25 miliar, dan keuntungannya bisa kita tingkatkan di sini, kata Amran.

Menteri Pertanian Amran juga mengatakan, dukungan penuh harus diberikan kepada petani untuk menghasilkan produk. Karena hidup dan mati suatu bangsa bergantung pada pangannya. Air, pupuk dan mesin merupakan input penting yang harus dipastikan tersedia. Karena secara langsung akan menunjang aktivitas produktif petani di lapangan.

“Ini persoalan kepentingan pangan rakyat, hidup matinya suatu bangsa bergantung pada pangannya, begitulah pidato Bung Karno, Presiden Pertama kita, pada tahun 1953, saat peletakan batu pertama Departemen Administrasi. . Pertanian memang seperti ini. IPB, jadi kita harus memastikan pasokan air, pupuk, teknologi mekanik atau mesin pertanian tetap terjaga, kata Menteri Pertanian Amran.

Sementara itu, Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin bersyukur program pemompaan diperkuat oleh Menteri Pertanian Amran. Ia yakin program ini akan berdampak besar terhadap peningkatan produksi pertanian, khususnya produksi padi di wilayah Jawa Barat. “Kami tentu menyambut baik janji Menteri Pertanian dan Kepala Dinas Pertanian yang akan bekerja cepat hari ini, hubungi masing-masing kabupaten/kota untuk menerima bantuan ini secepatnya,” ujarnya.

Dikatakannya, tidak hanya di sawah tadah hujan, pemompaan ini juga meningkatkan produksi secara umum. Karena itu, dia yakin target produksi beras Jabar pada tahun ini bisa tercapai. Bahkan, ia merasa optimistis hasilnya bisa lebih dari yang diharapkan.

Berdasarkan data Dinas Pertanian setempat, Kabupaten Subang tercatat memiliki luas lahan 84.000 hektar. Kebanyakan dari mereka kesulitan dalam penyiraman, sehingga bisa menanam setahun sekali.

Di kawasan yang sama, Pj Bupati Subang Imran mengatakan, pemompaan bisa meningkatkan penanaman di wilayahnya dua atau tiga kali dalam setahun. Jadi program ini sangat dihargai. “Dengan ini kita perbaiki agar petani tidak menanam dan memanen setahun sekali, tapi menuai dua sampai tiga kali,” ujarnya.

Menjelang musim tanam berikutnya, Menteri Pertanian Amran aktif mendistribusikan pompa di wilayah sentra produksi khususnya di wilayah Jawa. Sebab pemompaan diyakini efektif tidak hanya meningkatkan produksi pertanian. Namun juga terbukti memberikan manfaat ekonomi bagi petani. Penggunaan pompa memungkinkan petani mengelola sumber daya air secara efisien dan efektif.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *