Tue. Sep 24th, 2024

CEO Microsoft Satya Nadella: Kami Ivestasi Rp 28 Triliun di Indonesia untuk Kembangkan AI dan Data Center

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – CEO Microsoft Satya Nadella mengumumkan perusahaan akan menginvestasikan 1,7 miliar dolar AS (sekitar Rp 28 triliun) di Indonesia selama empat tahun ke depan.

Tujuan investasi ini adalah untuk mengembangkan infrastruktur pusat data dan kecerdasan buatan di Indonesia.

Ini merupakan investasi tunggal terbesar yang dilakukan Microsoft selama 29 tahun kehadirannya di Indonesia. Menurut Satya, melalui investasi ini, Microsoft akan memberikan kesempatan pelatihan keterampilan AI kepada 840.000 orang di Indonesia.

“Jadi, saya sangat bersemangat dengan hal ini. Karena kita akan memiliki infrastruktur pelatihan kelas dunia,” kata Satya Nadella saat acara Microsoft Build di Jakarta, Selasa (30/4/2024).

Ia menambahkan, infrastruktur ini nantinya dapat digunakan oleh pengembang untuk melatih modelnya.

Menurut Satya, layanan Azure Microsoft saat ini tersedia di lebih dari 60 wilayah, dengan lebih dari 300 pusat data yang tersebar di berbagai negara, dan salah satu pusat terbarunya akan hadir di Indonesia.

“Baik itu chip Nvidia, AMD, atau chip Maya Microsoft, semuanya akan menjadi bagian dari infrastruktur pusat data yang memungkinkan setiap pengembang memiliki kemampuan untuk melatih model mereka, dan terhadap model mereka. Tebakan terbaik,” jelas Satya.

Perlu diketahui bahwa investasi infrastruktur ini merupakan kelanjutan dari inisiatif Empower Indonesia yang diumumkan Microsoft pada Februari 2021. Inisiatif ini hadir untuk mempercepat pembangunan ekonomi inklusif, salah satunya dengan mendirikan data center pertama di Indonesia.

Dia menjelaskan, investasi yang diumumkan memungkinkan Microsoft untuk memenuhi permintaan layanan komputasi awan yang terus meningkat di Indonesia.

Hal ini juga memungkinkan Indonesia memperoleh manfaat dari peluang ekonomi dan produktivitas yang ditawarkan oleh teknologi AI terbaru.

CEO Microsoft Satya Nadella mengunjungi Indonesia. Dalam kesempatan itu, Nadella bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta. Investasi menjadi salah satu hal yang dibahas.

Selain itu, menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Ari Setiadi, Jokowi juga menyarankan kepada Satya Nadella agar Microsoft ingin membangun pusat penelitian khusus AI di Indonesia.

Budi Ari Setiadi mengatakan Microsoft telah menegaskan komitmennya untuk berinvestasi sebesar 1,7 miliar dolar AS atau sekitar 28 triliun rupiah di Indonesia.

“Angkanya sudah dirilis, dan Microsoft berkomitmen berinvestasi sekitar Rp 28 triliun untuk mengembangkan kecerdasan buatan dan cloud di Indonesia,” kata Budi Ari Setiadi dalam konferensi pers di kantor Cominfo, Selasa (30/4/2024).

Badi Ari mengatakan, investasi tersebut diberikan dalam jangka waktu 4 tahun. Menurutnya, investasi ini merupakan angin segar bagi Indonesia.

“Karena Indonesia sebagai negara sangat penting dalam ekosistem digital global,” kata Bodi Ari.

Selain itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Ari mengatakan Indonesia siap membantu Microsoft dalam melaksanakan investasinya di Indonesia. Bahkan menurutnya, Jokowi juga mengusulkan pembangunan pusat penelitian khusus AI di Indonesia.

“Seperti yang kami sampaikan, Presiden mengusulkan agar Indonesia memiliki pusat penelitian khusus kecerdasan buatan,” ujarnya merujuk pada ucapan Jokowi saat bertemu dengan Satya Nadella.

Berbicara mengenai biaya investasi Microsoft yang sekitar Rp 28 triliun, Budi Eri mengatakan uang tersebut akan digunakan untuk membangun AI dan cloud milik Microsoft. Selain itu, menurutnya Microsoft juga sedang mengembangkan proyek kecerdasan buatan bernama Odyssey.

Jokowi dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Bansar Panjitan mengatakan, usulan pusat penelitian AI tersebut akan berlokasi di Bali, ibu kota pulau tersebut.

“Apalagi mengingat pentingnya IKN, Presiden meminta Microsoft membantu (mengembangkan) smart city di IKN,” ujarnya.

Dalam pertemuannya dengan Jokowi, CEO Microsoft Satya Nadella juga mengatakan bahwa AI kini menjadi sangat penting dan berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan manusia.

Keunggulan Indonesia adalah menjadi bagian dari ekosistem digital global, apalagi kecerdasan buatan merupakan hal yang sangat penting di masa depan, kata Bodi Ari.

Budi juga mengatakan, “Satya Nadella menyampaikan kepada presiden bahwa AI membantu sektor pertanian dan perikanan. Dengan AI, sumber daya alam dapat dimanfaatkan secara lebih produktif dan efisien.”

Senada dengan Satya Nadella, Budi juga mengatakan bahwa AI tidak hanya dapat digunakan pada teknologi pemerintahan tetapi juga pada banyak hal lainnya, termasuk bisnis dan ekonomi digital.

Budi Ari mengatakan, kerja sama antara Indonesia dan Microsoft diharapkan dapat membantu transformasi digital di Indonesia.

“Pak Presiden menyampaikan bahwa yang terpenting di Indonesia adalah transformasi digital,” ujarnya.

Menurut Buddy Eri, salah satu rencana Microsoft di Indonesia adalah berinvestasi dalam pengembangan talenta digital di bidang kecerdasan buatan. Secara total, Microsoft berencana untuk melatih 840.000 talenta digital AI.

Dia berkata: “Kami mengatakan jika Microsoft bertujuan untuk melatih 840,000 talenta digital dalam waktu 4 tahun, maka 210,000 talenta digital akan dihasilkan dalam setahun.

“210.000 anak muda Indonesia kita dapat melatih keterampilan mereka untuk menguasai teknologi AI, yang merupakan tugas yang sulit, sehingga pemerintah harus mendukung inisiatif dan upaya Microsoft,” tutup Budi.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *