Fri. Sep 20th, 2024

Cerita Astronaut yang Hampir Tenggelam di Baju Luar Angkasa saat Bertugas

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Dari sekian banyak kejadian menegangkan yang menimpa para astronot, hampir tenggelam di luar angkasa menjadi cerita menarik. Peristiwa menegangkan itu dialami Luca Parmitano, astronot asal Italia.

Dikutip dari situs IFL Science, Kamis (21/3/2024), Luca Parmitano nyaris tenggelam saat berjalan di luar angkasa di luar Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Saat itu, Parmitano sedang melakukan kegiatan ekstravehicular (EVA) yang dijadwalkan berlangsung selama enam jam.

Namun saat melakukan aktivitas tersebut, ia melihat air menggenang di helmnya. Dia kemudian memberi tahu NASA tentang situasinya.

Namun untuk beberapa waktu mereka tidak menyadari betapa seriusnya kejadian tersebut. Selama 23 menit penuh, dia tetap berada di luar ISS ketika cairan terus menumpuk dan mengalir di dalam helmnya.

Namun, kembali ke ISS tidaklah mudah. Dia harus mengatur posisinya dengan memutar tubuhnya.

Air justru menutupi hidung Parmitano, bahkan usahanya mengeluarkan air dengan menggelengkan kepala pun sia-sia. Menit-menit menegangkan semakin terasa ketika air turut menutupi spons headphone yang ia gunakan.

Bahkan, air hampir menutupi seluruh bagian depan kacamata yang ia gunakan. Air yang menghalangi penglihatannya membuat Parmitano bingung dan tidak yakin ke mana harus kembali ke airlock ISS.

 

Perjalanan Parmitano untuk kembali ke ISS pun menemui kendala. Sebab, ia harus menempelkan tubuhnya yang terkena air ke helm.

Faktanya, air yang menutupi mata membuat penglihatan menjadi tertutup. Ketika dia mencoba mengaduk air dengan menggelengkan kepalanya, hal itu hanya memperburuk keadaan.

Parmitano bingung dan tidak tahu arah mana yang akan membawanya kembali ke airlock. Kondisi itu berlangsung lama karena penglihatannya tidak bisa melihat tuas di luar stasiun luar angkasa yang digunakan untuk menggerakkan EVA.

Kemudian radio pun menjadi sangat sunyi, karena Parmitano tidak lagi dapat mendengar rekan-rekannya. Pada saat itu ia menyadari bahwa ia sendirian, tidak mampu melihat dan tidak mampu mendengar dalam ruang hampa.

Namun hal itu tidak membuatnya panik. Parmitano menanggapinya dengan sangat tenang.

Dia mulai meraba-raba sepanjang kabel menuju pintu airlock. Kemudian menemukan pegangan sambil bertanya-tanya apa yang harus dilakukan jika air mencapai mulutnya.

Sesaat kemudian, dia akhirnya kembali ke airlock dengan mata terpejam. Dia juga tidak mendengar instruksi apa pun dari NASA karena dia diminta untuk mengabaikan semua protokol yang biasa dan masuk kembali ke ISS.

Akhirnya ia merasakan kehadiran rekannya, Chris Cassidy, yang memasuki airlock dan menutup pintu. Cassidy memegang erat sarung tangan Parmitano untuk memastikan aman baginya saat melepas helmnya.

Ketika dia ditarik dari kelompok menunggu, dia menyadari kondisi stres dan berhasil melewatinya dengan selamat. Investigasi atas insiden tersebut kemudian menemukan bahwa polusi menyumbat filter pakaian antariksa Parmitano. Hal ini menyebabkan penumpukan cairan.

 

Peristiwa yang menimpa Luca Parmitano bukanlah yang terakhir. Ada kejadian yang cukup mengejutkan saat awak astronot ISS menjalani spacewalk tahap kedua.

Helm seragam Terry Virt bocor. Dikutip dari laman Space pada Kamis (21/3/2024). Virts yang berasal dari badan antariksa Amerika, NASA, mengalami kebocoran pada helm seragamnya yang mengakibatkan masuknya air kimia.

Kedengarannya cukup menegangkan, namun NASA memastikan bahwa Virts untungnya tidak dalam bahaya. Virts dan Barry “Butch” Wilmore saat ini sedang menjalani perjalanan luar angkasa kedua mereka pada tahun 2015.

Virts mengatakan air itu juga berasal dari dalam pakaian antariksanya. Kemudian, Virts melaporkan bahwa sekitar 15 mililiter air telah dikeluarkan dari helm dengan menggunakan jarum suntik.

Navias juga menegaskan Virts aman karena aliran airnya sedikit, tidak berlebihan. Wilmore dan Virts dianggap berhasil dalam perjalanan luar angkasa keduanya untuk memasang kabel di luar ISS, yang disiapkan sebagai tempat berlabuhnya pesawat Boeing Co dan Space Exploration Technologies, atau SpaceX sebagai taksi luar angkasa.

Keduanya akan segera menjalani perjalanan luar angkasa terakhir mereka. Insinyur NASA dilaporkan akan mempelajari peristiwa air sambil meninjau rencana perjalanan luar angkasa Wilmore dan Virt yang akan datang.

NASA sendiri menganggap serius gangguan air pada seragam luar angkasa. Hal ini dapat menimbulkan bahaya bagi astronot yang bekerja di ruang hampa udara.

(Tiffany)

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *