Mon. Sep 30th, 2024

Cerita Bahliil Sempat Minder Jadi Menteri Investasi, Kenapa?

matthewgenovesesongstudies.com, Menteri Keuangan Jakarta/Ketua Badan Koordinasi Perbankan (BKPM) Bahlil Lahadalia mengaku tak menyangka Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengangkatnya menjadi menteri di kabinet Indonesia.

“Saya lamban karena saya tidak bermimpi menjadi bos. Karena saya bermimpi mengelola bos,” kata Bahlil dalam diskusi masalah politik dan ekonomi pemerintahan Baru: Menyambut kabinet Prabowo-Kibran, Minggu (28/7). ). /2024).

Bahkan, ia tak mau menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), meski berada di satu pihak. Namun kali ini Jokowi mengangkatnya menjadi Menteri Keuangan. Menurutnya, ini adalah jalan Tuhan.

“Saya menjadi bos Allah dan Pak Jokowi,” ujarnya

Di sisi lain, Bahlil mengaku sangat cemas dalam menjalankan tugasnya sebagai ajudan Presiden. Alasannya adalah mantan Perdana Menteri mempunyai gelar dari negara lain, atau bahkan lebih.

“Orang-orangnya baik, hampir semuanya orang asing, bahasa Inggrisnya bagus sekali. Ya saya terpilih, sekolahnya di Papua, bagaimana saya tidak khawatir,” kata Bahlil.

Meski demikian, ia tetap berpendapat bahwa belajar di luar negeri tidak menjamin seseorang menjadi baik. Namun kualitas seseorang ditentukan oleh dirinya, bukan oleh premisnya.

“Tetapi saya selalu percaya bahwa kampus tidak menjamin kualitas seseorang, yang menjamin kualitasnya adalah orangnya,” ujarnya.

Bahlil mengatakan, meski lulus sekolah di pelosok Tanah Air, ia bisa menunjukkan kemampuannya menjadi Menteri Keuangan. Hal ini tercermin dari peningkatan investasi.

“Begini, dari tahun 2015-2019, Presiden BKPM lulusan Harvard, tahun 2019 sampai tahun 2023 saya lulusan Papua. Bahkan tahun 2018 antara RPJM dan informasi tidak dilaksanakan. Sekarang Rp 1.400 triliun,” tutupnya. .

Menteri Keuangan/Ketua Badan Koordinasi Badan Koordinasi (BKPM), Bahlil Lahadalia, pemerintah Indonesia menargetkan Indonesia bisa memproduksi 3 juta ton gula pada tahun 2027.

Hal itu terungkap melalui akun Instagram pribadinya bersama Presiden Joko Widodo saat penanaman tebu perdana di PD Global Papua Abadi, Kampung Sermayam, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merak, Provinsi Papua Selatan.

Menurutnya, dengan tujuan tersebut, tujuannya agar Indonesia tidak lagi mengimpor gula dari negara lain. Oleh karena itu, untuk selanjutnya promosi gula akan terus dilakukan.

“Target pemerintah produksi gula pada tahun 2027 mencapai 3 juta ton per tahun. Artinya Indonesia bisa mencukupi kebutuhan sendiri dan tidak lagi bergantung pada luar negeri. Berikutnya,” kata Bahlil, Minggu (28/7/2024).

Dengan tujuan tersebut, Bahlil berharap PT Global dapat mendorong masyarakat lokal dan pelaku usaha lokal untuk ikut serta dalam program penanaman tebu Papua Abadi.

“Harus ada interaksi simbiosis antara plasma dan nukleus, karena itu intinya! Saya antusias melihat perkembangan proyek ini. Dan Bupati,” ujarnya.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *