Thu. Sep 19th, 2024

Cerita Burhan Sugiarto Dirikan Bali Baby Home untuk Selamatkan Bayi yang Terancam Ditelantarkan

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Data Guttmacher Institute menunjukkan terdapat sekitar 2 juta kasus aborsi di Indonesia pada tahun 2000. Data baru menunjukkan jumlah tersebut meningkat menjadi 2,5 juta.

Tingginya angka aborsi berhubungan dengan banyaknya bayi yang tidak diinginkan. Banyak pula bayi yang ditelantarkan ibunya karena dilahirkan tanpa ayah atau karena hamil di luar nikah.

Permasalahan ini menimbulkan kekhawatiran besar di benak Burhan Sugiarto, seorang pemandu wisata yang beberapa tahun terakhir berupaya mendirikan Yayasan Rumah Bayi Bali.

Yayasan yang juga dikenal dengan Bali Baby Home ini merupakan tempat berlindung yang aman bagi bayi yang berisiko ditinggalkan oleh orang tuanya.

Burhan mengatakan, yayasan tersebut didirikan pada tahun 2019, namun gagasan menyelamatkan bayi sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu.

Pada tahun 2007, pria kelahiran 1977 ini memutuskan untuk mengabdikan diri dan uangnya untuk membantu anak-anak. Sedangkan mimpi indah tersebut sudah ada di benaknya sejak ia berusia 6 tahun.

“Sebenarnya cita-cita saya membantu anak ini sejak saya berumur enam tahun, saya tidak memikirkannya sejak kecil,” kata Burhan Sugiarto kepada Health matthewgenovesesongstudies.com saat ditemui di Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (24/ 4). /2024).

Ide membantu anak-anak ini muncul saat ia mulai duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Saat itu, dia melihat temannya pergi ke sekolah namun dia tidak mengenakan baju dan tas baru seperti miliknya.

Faktanya, teman kecilnya tidak memakai sepatu ke sekolah.

Pria pendukung filsafat ini mulai berpikir, mengapa hidup ini tidak adil, mengapa di antara orang kaya ada yang lahir dari keluarga miskin.

Saat menginjak usia remaja, ide untuk membantu anak-anak yang membutuhkan kembali terlintas di benak Burhan.

Ide ini kembali muncul karena sahabatnya semasa SMA tidak bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi karena masalah keuangan. Faktanya, dia adalah anak yang pintar.

Burhan menuturkan, sahabatnya tidak memiliki ayah sedangkan ibunya hanya bekerja sebagai penjual gorengan.

Di saat banyak teman-teman sekelasnya yang melanjutkan studi, sahabat Burhan harus mengubur mimpinya karena sedang menghadapi masalah keuangan.

“Bagi saya, itu seperti sambaran petir,” kata Burhan.

Setelah dewasa, pria asal Klaten, Jawa Tengah ini memutuskan pindah ke Bali pada tahun 2003.

Di Pulau Dewata, ia bekerja sebagai sutradara dengan gaji yang lebih dari cukup, sekitar Rp 20 juta per bulan.

Tak sampai disitu saja, pemegang diploma bidang fashion dan kecantikan ini mengembangkan kemampuannya di bidang fashion dengan menciptakan bisnis pakaian.

Sayangnya, saat hendak mengikuti Bali Fashion Week, rumahnya dirampok dan barang-barangnya dicuri oleh pencuri.

Di sinilah Burhan membayangkan uang yang dimilikinya bisa digunakan untuk membantu orang lain.

“Dari situ aku mulai berpikir, aku bekerja, aku punya uang, berbeda dengan saat aku masih SMA. Tentu saja ini adalah kesempatanku untuk mewujudkan impian dan hidup terbesarku, ingat ketika aku masih muda, aku ingin membantu teman-temanku. ,” kata Burhan.

Keesokan harinya, Burhan segera mendatangi notaris untuk mempelajari tata cara pendirian yayasan.

Sebelum mendirikan Bali Baby Home, ia telah mendirikan dua yayasan sekitar tahun 2014, namun keduanya sudah tidak beroperasi lagi.

Pada tahun 2019, Bali Baby Home didirikan untuk merawat bayi yang berisiko terlantar.

Sejauh ini, Bali Baby Home telah merawat 78 bayi di Bali dan Semarang, dan 38 di antaranya berhasil direhabilitasi dan dikembalikan ke keluarga.

Pendirian ini terletak di Jl. Pd. Batu Alam No. 10, Batbulan, Kec. Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali 80582.

Untuk mendirikan yayasan tersebut, Burhan bahkan rela meminjam uang setengah miliar rupiah dan menyumbangkan sebagian penghasilannya.

Selain itu, ibu hamil tanpa dukungan keluarga juga mendapatkan bantuan selama proses kehamilan hingga kelahiran anaknya.

Meski banyak relawan yang datang ke Bali Baby Home, namun kebutuhan biaya untuk merawat bayi-bayi tersebut terus meningkat, termasuk untuk membayar babysitter yang merawatnya setiap hari.

Jika Anda ingin ikut membantu kebutuhan anak-anak tersebut, Anda dapat berdonasi melalui link berikut: https://www.balibyhome.org/donasi/.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *