Sun. Sep 8th, 2024

Cerita Dedi Mulyadi Bertemu Pemudik Nekat Asal Subang

matthewgenovesesongstudies.com, Subang Idul Fitri atau Idul Fitri tinggal menghitung hari lagi. Mayoritas umat Islam kini bersiap untuk pulang kampung berkumpul bersama keluarga di kampung halaman untuk merayakan Hari Kemenangan.

Beberapa waktu lalu, politikus Can Dedi Mulyadi menimpa sebuah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan dua orang anak yang pulang menggunakan sepeda motor. Perjalanan pulang dari Majalengka menuju Subang memakan waktu sekitar 6-7 jam.

Ngomong-ngomong, saat puasa ini saya tidak bekerja, jadi saya pulang lebih awal karena tidak macet dan sepi. “Ini sepeda yang sempurna sehingga bisa melaju pelan-pelan asal sampai tujuan dengan selamat,” kata seorang traveler bernama Supriadi.

Selama ini Supriadi meninggalkan keluarganya di Majalengka dan bekerja di luar negeri sebagai rentenir pakaian di Sukabumi. Dari penghasilan kreditnya, ia menerima gaji dari atasannya sekitar 10 hingga 15 persen dari penghasilannya, tergantung target penjualan.

Menurutnya, dalam sebulan Anda bisa menyetor hingga 200 potong pakaian dengan mencicil mulai dari Rp 2.000 hingga Rp 5.000.000 per hari.

Jika pencairan kredit lancar dalam sebulan, Anda bisa memperoleh pendapatan bersih sebesar Rp 2,4 juta hingga Rp 2,8 juta.

“Barangnya dari Bos Majalenka. Kalau punya usaha sendiri, butuh sekitar Rp 20 juta untuk beli barang dan punya uang untuk ditabung.

Supriadi mengatakan, pada masa puasa ini, para pekerja diberi hari libur oleh atasannya. Mengapa rata-rata pelanggan membeli baju secara kredit sebelum puasa.

Saat ini, ia tidak memiliki penghasilan dan hanya mengandalkan tabungannya. Ia mengaku sempat mengajukan pinjaman sebesar Rp 1 juta kepada atasannya untuk membiayai kepulangannya, namun pinjaman tersebut tidak dikabulkan.

Beruntung ibu kandungnya memberikan pinjaman dana dengan menjual emas seberat 4 gram senilai Rp 2 juta.

“Sekarang saya akan pulang dan meminjam kalung empat gram dari ibu saya. Saya akan membayarnya setelah Idul Fitri,” ujarnya.

Melihat hal tersebut, KDM meminta agar kedua anak tersebut diberikan helm saat bepergian menggunakan sepeda motor. Selain regulasi, hal ini juga merupakan salah satu bentuk ekspektasi terhadap keselamatan berkendara.

Saat berbincang dengan keluarganya, KDM kaget melihat isi barang bawaan yang diikatkan di bagian belakang sepeda motornya. Ternyata kotak itu berisi dua ekor kelinci yang akan dipelihara anak Spouriadis di kampung halamannya.

Di akhir pertemuan, Kang Dedi Mulyadi memberikan sejumlah uang kepada keluarga agar bisa pulang. Ia meminta agar uang itu digunakan untuk menggantikan uang yang dijual ibunya.

“Saya kagum dengan ibu yang berani menjual kalung itu untuk anaknya pergi. ‘Ini kembaliannya, tolong segera kembalikan uangnya kepada ibu.’

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *