Mon. Sep 16th, 2024

Cerita Orang Gagal Berhaji karena Ketiduran hingga Tertinggal Rombongan Wukuf di Arafah

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Ada banyak alasan mengapa orang enggan menunaikan ibadah haji, meski sudah berada di Mekah. Namun yang sedang dibicarakan saat ini bukan hanya soal penggunaan visa non-haji.

Dikisahkan tentang seorang peziarah yang gagal menuntaskan rukun ibadah hajinya karena tertidur di hotel tempat ia menginap. Akun @semuabisaumroh_ memberi cerita di TikTok tentang beberapa hal yang menyebabkan jamaah tidak bisa menunaikan ibadah haji pada Selasa, 28 Mei 2024.

“Tahun lalu kawan, ada jamaah asal Indonesia yang gagal menunaikan ibadah haji, gagal menunaikan wukuf di Arafa karena terlalu banyak tidur,” kata pemilik akun tersebut. 

Yang lebih disayangkan lagi, jamaah mulai menggunakan visa Haji Furoda yang harganya sangat mahal. Visa Furuda merupakan visa resmi Kerajaan Arab Saudi bahkan harganya berkisar crore rupee hingga 1 miliar rupee.

“Tetapi sudah takdir Allah dia tidur sehingga tidak bisa menuntaskan wukuf di Arafah, padahal sudah selesai haji di Arafah,” imbuhnya.

Beliau juga menjelaskan pentingnya wukuf di Arafa. Jamaah yang sakit dan dirawat di rumah sakit biasanya akan dibawa dengan ambulans agar bisa mandi di Arafa, meski kondisinya parah dan tidak kuat berjalan, bisa juga menggunakan kursi roda.

Konten yang disukai lebih dari 25,3 ribu pengguna TikTok ini pun mendapat beragam komentar. Dalam kesempatan tersebut beliau juga menceritakan pengalaman pribadinya ketika mampu menunaikan ibadah haji dan umrah.

Seorang netizen berkata, “Saat teman tidak ada yang mencari dan bangun, sayang sekali.”

Yang lain berteriak, “Jika Tuhan menghendaki, apa pun bisa terjadi.”

Netizen itu menjawab, “Setuju, semua kehendak Allah SWT.”

Netizen yang lain berkata, “Itu kuasa Tuhan. Bisa saja teman-temannya dilupakan atau apalah.”

Lebih lanjut netizen tersebut menambahkan, “Aku tidak punya waktu, Kak, kita akan sibuk dengan urusan kita sendiri.”

Netizen bercanda, “Mungkin bagi yang sedang tidur, penglihatannya tertutup.”

“Ada teman seperjalanan, dia mangkir kalau ke Mina. Sesaat sebelum berangkat dari Arafa ke Mina, aneh kalau dia tidur di hotel,” tanya yang lain.

Warganet kembali membalas, “Insya Allah tidak ada yang mustahil. Mukjizat Tuhan di luar nalar manusia, apa pun yang dilakukannya kecuali Tuhan membangunkannya.”

Netizen tersebut berkata, “Nama itu juga kehendak Tuhan, siapa yang bisa mengubahnya.” 

Menurut Hot Team matthewgenovesesongstudies.com, Kementerian Agama baru-baru ini meluncurkan aplikasi Kawal Haji, sebuah inovasi digital untuk meningkatkan pelayanan dan transparansi bagi calon jemaah haji Indonesia. Aplikasi ini dirancang untuk memudahkan akses informasi terkait haji, mulai dari pendaftaran hingga pelaksanaan ibadah di Tanah Suci.

Dengan fitur yang lengkap dan mudah digunakan, Kawal Hajj diharapkan dapat menjadi solusi efektif dalam menunjang kelancaran perjalanan ibadah haji. Aplikasi Kawal Haji menyediakan berbagai fitur seperti status pendaftaran, jadwal keberangkatan dan informasi penting lainnya yang dapat diakses calon jamaah haji secara real time.

Melalui aplikasi ini, jamaah dapat memantau perkembangan proses ibadah hajinya dengan mudah dan cepat. Selain itu, aplikasi ini memberikan layanan dukungan dan panduan lengkap mengenai tata cara menunaikan ibadah haji.

Dilansir dari website Kementerian Agama RI, Kawal Haji merupakan aplikasi terbaru yang dirilis Kementerian Agama RI terkait penyelenggaraan haji. Aplikasi Pengendalian Haji menjadi saluran penghubung antara jamaah, petugas, keluarga dan masyarakat serta pemangku kepentingan lainnya.

Selain itu, jamaah juga dapat melaporkan, saling membantu, berbagi informasi dan mengapresiasi pelaksanaan ibadah haji. “Ini juga merupakan bagian dari komitmen kementerian terhadap proses keterbukaan informasi dalam penyelenggaraan haji,” kata tim khusus Menteri Agama Wibowo Prasetyo bidang media dan komunikasi publik kepada matthewgenovesesongstudies.com. Selasa, 28 Mei 2024. 

Aplikasi ini dirancang agar seluruh jamaah, keluarga dan petugas dapat saling membantu, terutama jamaah yang sudah berpengalaman, jika ada permasalahan yang timbul pada saat menunaikan ibadah haji. Menurut Wibowo, aplikasi ini hadir dengan dua fitur utama. Pertama, pemberitaan mengenai masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan konsumsi, akomodasi, layanan transportasi, termasuk jika seseorang terpisah dari suatu kelompok masyarakat, atau jika ia kehilangan jalan kembali ke akomodasi.

Kedua, menelusuri lokasi dan pergerakan jamaah untuk memudahkan proses pencarian jika hilang. “Saat ini Kawal Haji fokus menyelesaikan permasalahan utama yaitu saluran komunikasi pemberitaan. Di laman Kawal Haji akan terdapat daftar laporan yang diprioritaskan berdasarkan orisinalitas dan dukungannya,” kata Wibowo.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *