Mon. Sep 30th, 2024

Cerita Perajin Tapis di Lampung, Kian Berdaya Lewat Pendampingan BTPN Syariah

By admin Sep30,2024 #bank #BTPN Syariah #Tapis

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Beberapa perempuan terlihat duduk bersama mendengarkan pejabat BTPN Suriah yang memberikan bantuan. Selama ini, mereka mendapatkan tambahan pengetahuan tentang pengelolaan keuangan.

Para ibu-ibu ini merupakan perajin kain permadani dari Centra Simbretano 01 dan warga Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Negeri Kapas, Kabupaten Pesavaran, Provinsi Lampung.

Waliah, Ketua Centra Simbretno 01 mengaku sudah menggeluti pembuatan kain tepees sejak tahun 2016. BTPN Suriah kemudian memberikan pinjaman awal untuk memulai kerajinan permadani dan kios di rumahnya untuk mencari nafkah.

Berawal dari pendanaan Rp 2 juta, Walia percaya diri membangun bisnis pembuatan kain saring. Dana ini digunakan untuk membeli alat dan bahan kerajinan.

Dengan kerja keras dan ketekunan, ia tak hanya mampu menghasilkan omzet Rp700 ribu per minggu, namun juga menciptakan lapangan kerja bagi ibu-ibu rumah tangga setempat.

Kini bisnis Waliah semakin berkembang dan dukungan finansial BTPN Suriah juga meningkat hingga Rp 10 juta.

“Berada di tim menguntungkan saya karena saya rasa saya berjuang tidak sendirian, tapi bersama-sama dan saling memotivasi. Jadi, saya tidak hanya tahu cara mengelola uang. Bagaimana caranya agar saya bisa melakukannya. Cicilannya tepat waktu, tapi saya juga mendapat ilmu dan nasehat,” kata Walia di Lampung.

Saat ini Walia mempunyai 20 orang karyawan yang membantunya membuat berbagai pernak-pernik dari kain katun. Para ibu-ibu Sentra Simbaretno membuat berbagai macam produk mulai dari syal, gaun, topi hingga tas yang dijual dengan harga berbeda-beda.

Diketahui kain tepsi merupakan kerajinan tradisional lampung yang terbuat dari benang emas atau perak.

 

 

 

Walia mengatakan BTPN Suriah memberikan kemudahan bagi nasabah perempuan untuk mendapatkan uang. Dukungan yang diberikan kelompok mengembangkan empat perilaku terbaik ibu klien, yaitu berani, disiplin, kerja keras, dan saling membantu (BDKS).

“Pelayanan yang diberikan BTPN Syariah memudahkan saya mendapatkan modal usaha, petugasnya ramah, dan sistem penagihan dua minggu sekali meningkatkan dan memberdayakan usaha nasabah perempuan,” ujarnya.

Melayani klien yang inklusif membutuhkan dukungan yang terukur dan berkelanjutan. Dukungan inilah yang BTPN Syariah berikan kepada masyarakat inklusif, bahkan sebelum menjadi nasabah. Hal ini dilakukan karena BTPN bertekad menciptakan peluang pembangunan dan kehidupan yang lebih bermakna di Suriah.

BTPN Syariah melayani masyarakat inklusif melalui kelompok yang diadakan setiap dua minggu sekali. Secara kelompok, masyarakat inklusif tidak hanya diberikan akses finansial seperti pembiayaan dan cicilan, namun juga akses terhadap pengetahuan.

Dengan demikian, masyarakat inklusif juga selalu memperoleh ilmu untuk terus berkembang dan menjalani kehidupan yang bermakna.

“Gampulan merupakan wadah BTPN Suriah untuk memberdayakan dan mendukung para ibu di komunitas inklusif, seperti Lampung, agar mampu mengembangkan empat perilaku terbaik seperti berani berusaha, disiplin, kerja keras, dan gotong royong (BDKS)”. Kepala Syariah Pembiayaan Wilayah BTPN Lampung, Danny Indrayana.

Koleksi ini tidak hanya membantu para ibu mengembangkan usahanya tetapi juga menjadi inspirasi bagi lingkungan sekitar.

 

Ainul Yakin, Head of Corporate and Marketing Communications, mengatakan BTPN Saria merupakan satu-satunya bank syariah yang mengedepankan pemberdayaan masyarakat inklusif.

Di sini BTPN Syariah memberikan akses terhadap pembiayaan dengan memberikan layanan perbankan yang tepat dan nyaman, serta akses terhadap pengetahuan dengan memberikan program pemberdayaan yang bermanfaat bagi pengembangan usaha dan mencapai kehidupan yang lebih bermakna.

“Untuk mendapatkan akses tersebut, perempuan perlu mengikuti kelompok setiap dua minggu sekali dan membangun persatuan antar anggota,” Sebagai informasi, hingga semester I 2024, BTPN Saria telah mengalokasikan dana lebih dari Rp 494 miliar. Lebih dari 123 ribu pelanggan di Lampung.

 

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *