Thu. Sep 19th, 2024

Cuaca Panas Landa Arab Saudi, Menag Yaqut Imbau Jemaah Haji Siapkan Kesehatan Fisik

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Tinggal beberapa hari lagi bagi jamaah haji ke Tanah Suci. Jamat akan memulai pemberangkatan bertahap mulai 12 Mei hingga 10 Juni 2024.

Sebelum berangkat, Menteri Agama Yagat Jurel Kumas mengimbau jemaah mempersiapkan diri demi kesehatan yang baik. Oleh karena itu, selain padatnya rangkaian ibadah, cuaca di Mekkah juga diperkirakan akan sangat panas pada tahun 2024.

Yakut sendiri merasakan kepanasan saat meninjau persiapan hotel, bus, dan dapur katering jemaah haji di Makkah.

“Panas sekali, hari ini 40 derajat Celsius. Ini bahkan bukan puncaknya. Beberapa hari lalu, Menteri Haji dan Umrah Saudi mengatakan, suhu bisa mencapai 48 hingga 50 derajat saat puncak haji di Arab Saudi. Pernyataan tersebut disampaikan pria di Makkah bernama Gus Man pada 7 Mei 2024, mengutip keterangan pers.

Oleh karena itu, Yagut mengimbau jamaahnya tetap menjaga kesehatan dan kebugaran jasmani. Karena haji merupakan salah satu bentuk ibadah jasmani. Para pihak disarankan untuk banyak istirahat sebelum berangkat ke Arab Saudi.

“Saya minta jemaah haji semaksimal mungkin mempersiapkan diri secara fisik. Haji itu ibadah badan. Persiapkan badan sebaik-baiknya , ” kata Gessman.

Meski demikian, Yagut berpesan kepada jemaah untuk tidak khawatir dengan kemungkinan yang ada. Pasalnya, Kementerian Agama telah menyiapkan personel yang siap melayani mereka saat dibutuhkan.

“Jangan khawatir, Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan telah menyiapkan personel yang akan melayani jemaah selama 24 jam. Jemaah tidak perlu ragu untuk menyampaikan informasi apa pun kepada petugas yang dapat membantu jemaah,” ujarnya. .Dijelaskan. “

Sebelumnya, Kementerian Agama mengeluarkan serangkaian upaya perlindungan kesehatan jamaah haji untuk melaksanakan Ketetapan Haji 1445 H/2024.

Salah satunya adalah kebebasan senam. Senam Haji penuh dengan gerakan-gerakan sederhana yang diciptakan oleh para ahli senam kesehatan yang profesional di bidangnya. Tujuannya agar olahraga dapat diakses oleh seluruh jamaah haji Indonesia, termasuk warga lanjut usia.

Selain senam haji, Kementerian Agama sejak awal menjadikan kesehatan dan keterjangkauan sebagai syarat pelaksanaan ibadah haji.

Astetha dalam bahasa Indonesia berarti “mampu”. Istaat adalah salah satu kewajiban haji.

Sesuai Keputusan Majelis Fatwa Ijtama Ulama Tahun 2018 Majelis Ulama Indonesia VI, keterjangkauan mencakup aspek finansial. Maksudnya, biaya perjalanan dan perbekalan serta keselamatan dan keamanan bagi keluarga yang ditinggalkan. Setelah itu, hasil Mudzakarah Perhajian Indonesia tahun 2023 menegaskan bahwa Istiha merupakan syarat pembayaran biaya haji.

Selain itu, jamaah haji yang berangkat ke Tanah Suci harus membayar biaya kesehatan (badniyyah) yang meliputi kesehatan jasmani dan kesehatan jiwa. Itu adalah bagian dari syarat wajib haji.

Secara teknis, Kementerian Kesehatan melalui KMK No HK.01.07/MENKES/2118/2023 telah menetapkan peraturan standar teknis pemeriksaan kesehatan untuk menilai status kesehatan jamaah haji.

Sesuai aturan, pemeriksaan kesehatan adalah ketika suatu pihak menjalani serangkaian tes kesehatan fisik dan mental di fasilitas kesehatan.

Istihazah sehat ini sangat penting dalam artian haji meliputi ibadah jasmani seperti Tawaf Muzdalifah, Sa’i, Mubaat, Tawaf Mina dan Tawaf.

KUA Pesanggrahan, Penasehat Agama Islam Jakarta Selatan, Nayef Adnan mengatakan, “Apalagi pada operasi haji tahun 2023, angka kematian jamaah sebanyak 774 orang, termasuk meninggalnya petugas haji.”

Indonesia menerima 241.000 kuota tahun ini, kata Kementerian Agama. Jumlah tersebut mencakup 213.320 jamaah umum dan 27.680 jamaah khusus.

Dari jumlah tersebut, sekitar 45.000 peziarah reguler tergolong wali.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *