Tue. Sep 24th, 2024

Daftar 10 Saham Top Gainers dan Losers pada 17-20 September 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada perdagangan 17-20 September 2024. IHSG diliput oleh beberapa sentimen internasional dan domestik selama sepekan.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dilansir pada Sabtu (21/9/2024), IHSG turun 0,88 persen menjadi 7.743 dari 7.812,13 pada pekan lalu. Kapitalisasi pasar turun 2,85% menjadi Rp13.007 triliun dari Rp13.390 triliun pada pekan lalu.

Sementara itu, saham-saham dari sebagian besar saham menguat selama sepekan. Sektor saham energi menguat 0,84 persen, sektor saham industri 1,11 persen, sektor saham konsumen non-siklikal 0,77 persen, sektor saham konsumen siklis 0,34 persen.

Selain itu, sektor kesehatan menguat 3,59 persen, sektor keuangan 1,48 persen, sektor saham infrastruktur dan real estate 2,45 persen, serta sektor saham transportasi dan logistik 2,65 persen.

Sementara sektor saham bahan pokok melemah 1,26 persen, sektor saham teknologi melemah 1,97 persen, dan sektor real estate melemah 4,15 persen. Selama sepekan, investor asing memborong saham senilai Rp 4,71 triliun pada periode 17-20 September 2024.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana mengatakan, IHSG turun 0,88 persen seiring peningkatan volume penjualan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi IHSG pekan ini. Pertama, pertumbuhan perdagangan Indonesia dan rilis data Bank Indonesia menyebabkan penurunan suku bunga menjadi 6 persen, kata Harditya.

Kedua, Bank Sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 5 persen. Ketiga, Tiongkok mempertahankan suku bunga di 3,35 persen. Keempat, memperkuat nilai tukar rupee terhadap dolar AS.

Kelima, emiten BREN melakukan rating IHSG jelang akhir pekan karena pengumuman FTSE, ujarnya saat dihubungi matthewgenovesesongstudies.com.

Harditya menambahkan, pada pekan depan IHSG masih bullish dengan support 7.543 dan resistance 7.833.

IHSG akan dibayangi oleh sentimen rilis data makroekonomi Amerika Serikat mengenai pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) dan inflasi inti, ujarnya.

Selain itu, pergerakan rupee terhadap dolar AS dan pergerakan harga komoditas global akan mempengaruhi IHSG, ujarnya.

Pada indeks IHSG, terdapat 10 saham yang mencatatkan top gainer atau penguatan tajam selama sepekan. 10 saham berpenghasilan teratas meliputi:

1.PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk (JSPT)

Saham JSPT naik 53,19 persen menjadi Rp 2.880 dari pekan lalu Rp 1.880 per saham.

2.PT Sona Topas Pariwisata Industri Tbk (SONA)

Saham SONA naik 47,43 persen menjadi Rp 2.440 per saham dari pekan lalu Rp 1.655 per saham.

3. PT Bank Mespion TBK (BMAS)

Saham BMAS naik 38,79 persen ke Rp 805 per saham dari pekan lalu Rp 580 per saham.

4. PT Chitose Internasional Tbk (CINT)

Saham CINT menguat 34,94 persen ke Rp 224 per saham dari pekan lalu Rp 166 per saham.

5.PT Mitra Investindo Tbk (MITI)

Saham MITI menguat 34,78 persen ke Rp186 per saham dari pekan lalu Rp138 per saham.

6.PT MSIG Life Insurance Indonesia Tbk (LIFE)

Saham LIFE menguat 30,58 persen ke Rp9.500 per saham dari pekan lalu Rp7.275 per saham.

7.PT Sumber Global Energy Tbk (SGER)

Saham SGER naik 30,38 persen menjadi Rp545 per saham dari pekan lalu Rp418 per saham.

8. PT Sariah Life Insurance Jasa Mitra Abadi Tbk (JMAS)

Saham JMAS naik 30 persen menjadi Rp143 per saham dari pekan lalu Rp110 per saham.

9.PT Suntar Lakeside Hotel Tbk (SNLK)

Saham SNLK naik 22,05 persen menjadi Rp775 per saham dari pekan lalu Rp635 per saham.

10. PT Pyridam Farma Tbk (PYFA)

Saham PYFA menguat 21,58 persen ke Rp169 per saham dari pekan lalu Rp139 per saham.

Selain itu, ada 10 saham yang menjadi top loss atau mengalami penurunan terbesar:

1.PT Lippo General Insurance Tbk (LPGI)

Saham LPGI turun 90,10 persen menjadi Rp416 per saham dari pekan lalu Rp4.200 per saham. Namun koreksi saham LPGI didasarkan pada stock split atau perusahaan yang melakukan pemecahan saham pada 17 September 2024 dengan rasio 1:10.

2.PT Megapolitan Developments Tbk (EMDE)

Saham EMDE turun 33,92 persen menjadi Rp113 per saham dari pekan lalu Rp171 per saham.

3.PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN)

Saham BREN turun 25,05 persen menjadi Rp 8.825 per saham dari pekan lalu Rp 11.775 per saham.

4. PT Andalan Shakti Primindo Tbk (ASPI)

Saham ASPI turun 19,07 persen menjadi Rp314 per saham dari pekan lalu Rp388 per saham.

5. PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN)

Saham CUAN turun 18,31 persen menjadi Rp7.250 per saham dari pekan lalu Rp8.875 per saham.

6. PT Vahana Inti Makmur TBK (NASI)

Saham Nasi turun 17,24 persen menjadi Rp96 per saham dari pekan lalu Rp116 per saham.

7. PT NFC Indonesia Tbk (NFCX)

Saham NFCX turun 13,86 persen menjadi Rp1.460 per saham dari pekan lalu Rp1.695 per saham.

8. PT Multispunindo Jaya TBK (MSJA)

Saham MSJA turun 13,26 persen menjadi Rp314 per saham dari pekan lalu Rp362 per saham.

9.PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk (AMOR)

Saham AMOR diperdagangkan melemah 13,07 persen menjadi Rp765 per saham dari pekan lalu Rp880 per saham.

10.PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM)

Saham RAAM turun 12,93 persen menjadi Rp505 per saham dari pekan lalu Rp580 per saham.

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 1,17 persen pada 9-13 September 2024. Analis mengatakan kenaikan IHSG selama sepekan didorong oleh sentimen global, khususnya harapan pengurangan utang dengan Amerika Serikat (AS). . ) bank sentral atau Federal Reserve (Fed).

Mengambil data Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dilansir pada Sabtu (14/9/2024), IHSG menguat 1,17 persen menjadi 7.812,13 dari level pekan lalu 7.721,84. Selain IHSG, kapitalisasi pasar juga meningkat 1,31 persen menjadi Rp13,390 triliun dari pekan lalu Rp13,217 triliun.

Rata-rata nilai transaksi harian meningkat paling besar sebesar 40,10 persen dari Rp10,69 triliun menjadi Rp14,98 triliun pada pekan lalu. Selanjutnya, rata-rata volume perdagangan harian bursa meningkat 10,79 persen menjadi 23,34 miliar lembar saham dari 21,97 miliar lembar saham.

Rata-rata frekuensi transaksi harian bursa meningkat 1,66 persen menjadi 1,14 juta transaksi dari 1,12 juta transaksi.

Selain itu, sektor energi turun 0,05 persen, sektor perlengkapan dasar turun 0,34 persen, dan industri saham turun 1,18 persen selama sepekan. Kemudian sektor saham konsumen siklis turun 0,96 persen, sektor saham layanan kesehatan turun 0,02 persen, dan sektor saham keuangan turun 0,06 persen.

Sementara itu, sektor saham konsumen non-siklus menguat 1,25 persen, sektor saham properti dan real estate 3,12 persen, industri konstruksi 0,46 persen, serta saham sektor pengangkutan dan logistik 2,31 persen. Sektor saham teknologi menguat 16,85 persen dan menjadi pencetak keuntungan terbesar.

Pekan ini, investor asing memborong saham senilai Rp 20,41 triliun. Pekan lalu, pembelian investor asing hanya Rp 3,26 triliun.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *