Fri. Sep 20th, 2024

Daftar Wilayah di Papua yang Tengah Jalankan Hilirisasi Industri

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Menteri Investasi/Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah akan terus mengupayakan bottom line di Papua. Saat ini sudah banyak infrastruktur industri yang mampu mewujudkan hal tersebut.

Bahlil menjelaskan, penurunan tersebut dilakukan melalui rencana pembangunan PT Freeport Indonesia (PTFI), pembangunan pabrik pupuk, dan pengembangan industri gula dan etanol dari gula pasir di Papua.

“Pemerintah menguasai 61 persen saham Freeport, pengembangan industri di Papua akan terbuka,” ujarnya, Senin, 13/5/2024.

Pembangunan di wilayah Indonesia Timur tidak bisa bergantung pada anggaran khusus (Otsus) yang diberikan pemerintah. Oleh karena itu, untuk mempercepat pembangunan ekonomi di Papua, solusinya adalah mendorong pembangunan ekonomi yang seimbang.

. katanya.

Bahlil juga mengatakan percepatan arus daerah tidak lepas dari upaya pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja bagi mahasiswa Papua baik di dalam maupun luar negeri. Tempat Terbawah 

Dikatakannya, banyak daerah maju di selatan, seperti Morowali, Halmahera, dan Sorong, telah menghasilkan dampak jangka panjang (multiplier effect) dalam pembangunan ekonomi dan peningkatan lapangan kerja di daerah tersebut.

 

. . Harapan baik untuk Papua”.

 

Sebelumnya, Menteri Bahlil mengatakan rencana pemerintah menambah kepemilikan saham di PT Freeport Indonesia (PTFI) sebesar 10% dan memperpanjang Perjanjian Usaha Pertambangan Eksklusif (IUPK) perseroan hingga 2061 merupakan upaya mendukung aliran tersebut. .

Bahlil Lahadalia juga mengatakan, dengan mayoritas pemegang saham PTFI, pemerintah juga bisa dengan mudah menerapkan kebijakan biaya rendah, khususnya pada produk tembaga.

Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berkomitmen untuk bekerja sama dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara untuk menjadikan ASEAN sebagai hub industri pertambangan.

Plt Direktur Jenderal Batubara Kementerian ESDM Bambang Susantono mengatakan implementasi keputusan penting tersebut memerlukan upaya besar dan kuat dari negara-negara ASEAN.

“ASEAN harus mewujudkan visi ASEAN sebagai pusat hilir mineral. Untuk itu, delegasi ASEAN yang menghadiri KTT ASEAN tentang Sumber Daya Mineral (ASOMM) perlu kembali menggabungkan rencana implementasi yang dilaksanakan untuk mendukung visi ini, menjadi masuk dalam ASEAN Mining Cooperative Action Plan (AMCAP) IV,” kata Bambang mengutip pernyataan Kementerian Energi dan Mineral, Kamis (2/5/2024).

Menurutnya, implementasi visi ambisius tersebut memerlukan tindakan dan komitmen yang kuat dari seluruh negara ASEAN. Oleh karena itu, perlu adanya kerja sama untuk mengembangkan kerangka kerja sama pertambangan di Negara-negara Anggota ASEAN agar lebih kompetitif dan cocok untuk kawasan.

Selain itu, Bambang mengatakan Indonesia juga ingin mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dan berpartisipasi di negara-negara anggota ASEAN dalam setiap tahapannya. Hal ini dimulai dengan penyusunan rencana aksi, rencana pelaksanaannya, serta evaluasi dan penyelesaian rekomendasi untuk kemajuan lebih lanjut dalam pengembangan mineral ASEAN.

Bambang mengingatkan, ASEAN juga mempunyai berkah yang besar, khususnya batu mulia. Oleh karena itu, ASEAN harus menjadi pemain utama sumber daya mineral terkemuka di dunia.

Jutaan masyarakat ASEAN harus bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk mengembangkan mineral sebagai pembangunan ekonomi regional.

Ia menambahkan: “Meskipun para pemimpin kita membayangkan ASEAN menjadi pusat energi global, energi mineral merupakan peluang untuk mendorong ASEAN menjadi pusat energi global.”

“Kami meyakini ASEAN perlu mengambil langkah-langkah komprehensif untuk menjadikan kerja sama pertambangan menjadi strategis dalam waktu dekat,” tutup Bambang.

  

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *