Sat. Sep 21st, 2024

Dampingi Pasien Kanker Jalani Perawatan, Apa Saja Peran dan Tugas NAPAK?

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Bagi pasien kanker, diagnosis dan pengobatan bisa menjadi proses yang sulit dan membingungkan. Sistem layanan kesehatan yang rumit, informasi medis yang rumit, dan beban emosional yang signifikan dapat membuat pasien kewalahan dan putus asa.

Di sinilah NAPAK (Navigator Pasien Kanker) hadir untuk membantu. NAPAK adalah program inovatif yang dirancang untuk mendampingi pasien kanker di setiap tahap perjalanan mereka, mulai dari diagnosis hingga perawatan paliatif.

Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan RI juga mendukung program NAPAK untuk memfasilitasi layanan pengobatan kanker/

“Kami sangat mengapresiasi kolaborasi yang digagas Roche Indonesia, Rumah Sakit Kanker Dharmais, dan Tata Memorial Center untuk membangun peran NAPAK dalam sistem pemberian layanan pengobatan kanker di Indonesia.” Roche Hospital dan Tata India Memorial Center pada 2 Mei 2024 di Jakarta.

Peran NAPAK dalam perawatan pasien kanker bisa dikatakan cukup luas. Seperti yang dijelaskan oleh CEO Rumah Sakit Kanker Dharmais Raden Soeko Werdi Nindito Daroekoesoemo, mulai dari membimbing pasien sepanjang perjalanan pengobatannya akan berdampak pada ketepatan waktu pemberian layanan hingga mendukung administrasi dan akomodasi.

“Tidak sebatas diagnosa saja, tapi juga administrasi. Misalnya soal BPJS, asuransi. Kalau saya dari sudut ini, bagaimana bisa tetap seperti ini,” jelasnya bersamaan.

Karena itu, Soeko bahkan menyebut NAPAK bisa menjadi keluarga pasien di rumah sakit tersebut.

Diantara rumitnya sistem perawatan kanker dan beban emosional pasien, peran NAPAK (Navigator Pasien Kanker) di rumah sakit menjadi semakin penting.

Direktur Utama RS Dharmasais menjelaskan, pasien kemungkinan besar akan mengalami kebingungan saat menjalani perawatan di rumah sakit. Hal ini mungkin disebabkan karena mereka tidak memahami penyakit atau sistem perawatan di rumah sakit.

Jika ada kasus seperti itu, seorang navigator akan ditugaskan untuk menemani pasien, “sehingga ada lebih banyak waktu untuk membicarakan penyakit dan sistemnya.”

Riwayat pasien juga dicatat menggunakan NAPAK melalui sistem elektronik yang disebut “Portal NAPAK”. Hasil cacat tersebut akan digunakan oleh NAPAK sebagai dokumen penelitian sederhana dan kemudian diteruskan kepada direktur rumah sakit untuk ditindaklanjuti.

Selain itu, sistem elektronik juga mencakup rekam medis elektronik dan data pasien lainnya.

Selain memberikan edukasi tentang penyakit dan pengobatannya, peran NAPAK juga mencakup membantu pasien menavigasi jalur pengobatan yang mereka jalani.

Ait-Allah Mejri, Presiden Direktur Roche Indonesia, menjelaskan setiap dokter di rumah sakit tersebut memiliki pengalamannya masing-masing.

Jika seorang pasien pergi ke dokter bedah, kemungkinan besar dia akan menjalani operasi. Sedangkan jika pasien memeriksakan diri ke dokter spesialis onkologi, pasien akan menjalani prosedur pengobatan lainnya.

“Pengobatan tergantung pada siapa yang pertama kali dilihat pasien. Jika pasien memiliki navigator yang menemui pasien di awal perjalanan, pasien dapat menyesuaikan pengobatan dengan preferensi pribadi pasien. Navigator memastikan pasien mengetahui semua perawatan. pilihan perawatan terbaik,” kata Ait-Allah Mejri.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *