Fri. Sep 27th, 2024

Delta Dunia Makmur Raih Pendapatan USD 426 Juta Pada Kuartal I 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta PT Delta Dunia Makmur Tbk atau Delta Dunia Group (DOID), induk perusahaan dari PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), BUMA Australia Pty Ltd (BUMA Australia), PT Bukit Makmur Internasional (BUMA Internasional), PT Bukit Teknologi Digital (BTech), dan PT BISA Ruang Nuswantara (BIRU), melaporkan kinerja operasional dan keuangan yang kuat untuk Kuartal Pertama tahun 2024.

Pada kuartal I-2024, Grup mencatatkan pendapatan sebesar USD 426 juta atau sekitar Rp 6,9 triliun (diperkirakan dengan kurs Rp 16.373 per dolar AS), meningkat 4%. EBITDA Grup meningkat sebesar 8% menjadi USD 80 juta, karena peningkatan pendapatan dari ekspansi strategis dan pengendalian biaya.

Hal ini meningkatkan margin EBITDA dari 20,8% pada Q1 2023 menjadi 21,6% pada Q1 2024. Grup juga berhasil mempertahankan pengelolaan keuangan yang hati-hati, mencapai pengurangan biaya operasional sebesar 9% dari USD 24 juta pada Q1 2023 menjadi USD 22 juta pada kuartal pertama. kuartal tahun 2024. 

Sementara itu, laba operasional mencapai 16 juta dolar dan meningkat 12 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

CEO Delta Dunia Group Dian Andyasuri mengatakan belanja modal (Capex) meningkat 80% menjadi USD 40 juta, hal ini disebabkan oleh peningkatan pelanggan tetap serta belanja modal untuk perbaikan dan perawatan. 

 

Peningkatan ini masih sejalan dengan kisaran panduan setahun penuh Grup sebesar USD 150 juta hingga USD 190 juta. 

Dian mengatakan dalam keterangan resmi, Selasa (25/6/2024), “Dengan perluasan operasional Grup, pengendalian belanja modal yang ketat tetap menjadi kuncinya, yang mencerminkan komitmen Grup terhadap praktik pengelolaan keuangan yang bijaksana.”

Kinerja Grup didorong oleh peningkatan volume penanganan lapisan penutup (OB) dan batubara sebesar 1% dibandingkan tahun lalu, dengan pertumbuhan dua digit yang signifikan di Australia. 

Meskipun terdapat tantangan di Indonesia seperti hujan lebat yang tidak terduga dan mempengaruhi produksi, Grup tetap berada pada jalur yang tepat untuk mencapai target volumenya pada tahun 2024. 

Kinerja OB yang stabil meskipun kondisi cuaca buruk mencerminkan perluasan lokasi yang berkelanjutan, manajemen yang kompeten, dan persiapan strategis Grup.

 

 

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) melemah 14,29 poin atau 0,21 persen menjadi 6.874,87 pada pagi hari.

Melansir Antara, Selasa (25/6/2024), di tengah melemahnya IHSG, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 3,18 poin atau 0,37 persen menjadi 861,21. Prakiraan IHSG Hari Ini

Indeks Harga Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada Senin (25/6/2024) dengan perdagangan saham yang terbatas.

IHSG menguat 0,13 persen menjadi 6.889 pada perdagangan Senin 24 Juni 2024 dan masih didominasi volume pembelian. Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana mengatakan, selama masih bertahan di level support di atas 6.698, maka posisi IHSG kini diperkirakan berada pada label hitam pada sebagian gelombang 1 gelombang (3).

Namun perlu diwaspadai jika IHSG kembali terkoreksi agresif dan turun ke 6.639, maka IHSG akan menguji 6.450-6.562 di label merah, ujarnya dalam catatannya.

Herditya memperkirakan IHSG akan berada di level support 6.698,6.639 dan level resistance 6.959,7.023 pada Selasa pekan ini.

Dalam kajiannya, PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyatakan IHSG berpotensi menguat, terbatas pada perdagangan Selasa pekan ini. IHSG akan bergerak ke level support dan resistance di 6.820-6.920.

 

Sementara itu, Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Mihemed Wafi mengatakan, IHSG nampaknya sedang menguji resistance garis moving average (MA) 20 harian di level rendah.

Dikatakannya, meski ada peluang koreksi teknikal, namun selama masih berada di atas garis MA5 harian, IHSG berpeluang rebound dan menembus resistance garis MA20 harian serta menguji resistance garis MA50.

Namun jika tidak bisa menembus garis MA20, ada peluang untuk menguji kembali support garis MA5, ujarnya.

Wafi menginformasikan, pergerakan indeks pasar saham saat ini berada pada kisaran 6.750-7.000.

Untuk opsi saham hari ini, Wafi memilih saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), dan PT Timah Tbk (TINS).

Sedangkan Herditya memilih saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Indosat Tbk (ISAT) dan saham PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI).

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *