Tue. Oct 1st, 2024

Demi Klaim Asuransi Rp 20,2 Miliar, 2 Mahasiswa di Taiwan Nekat Kakinya Diamputasi

matthewgenovesesongstudies.com, Taipei – Dua pelajar Taiwan dituduh berpura-pura menderita radang dingin dan diamputasi untuk mendapatkan uang asuransi.

Frostbite adalah suatu kondisi di mana jaringan tubuh membeku.

Dikutip dari Oddity Central, Rabu (20 Maret 2024) Departemen Investigasi Kriminal Taiwan mengatur skema di mana seorang siswa bernama Chan bekerja sama dengan temannya bernama Liao untuk mendapatkan klaim asuransi.

Berdasarkan bukti yang diajukan ke penuntutan, Chan memiliki polis dan klaim dari setidaknya lima perusahaan asuransi di bidang disabilitas, cedera, kesehatan, dan keselamatan perjalanan pada awal Januari tahun lalu.

Pada bulan Januari 2024, Zhang dan Liao mengatakan mereka mengendarai sepeda motor dalam cuaca dingin di Taipei.

Mereka mengatakan kaki mereka mengalami radang dingin setelah berjalan-jalan.

Faktanya, radang dingin tersebut disebabkan oleh kedua pria tersebut yang sengaja memasukkan kakinya ke dalam ember berisi es dingin.

Tuan Chan dan Tuan Liao berharap untuk menerima uang masing-masing senilai sekitar NT$41 juta dan Rp20,2 miliar melalui polis asuransi yang telah mereka ambil.

Namun banyaknya polis asuransi yang diterbitkan dalam waktu singkat dan kondisi luka Mr. Chan akibat radang dingin dianggap mencurigakan oleh perusahaan asuransi.

Beberapa dari mereka melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwenang setempat. Selama pemeriksaan selanjutnya, jaksa penuntut menemukan bahwa Chan memiliki luka yang sangat simetris dan tidak meninggalkan bekas di sepatu atau kaus kakinya.

Pemeriksaan cuaca pada tanggal 26 Januari, malam terjadinya radang dingin, menunjukkan suhu antara 6 dan 17 derajat Celcius, tidak cukup dingin untuk memicu peradangan.

Ketika pihak berwenang menggeledah rumah kedua pemuda tersebut, mereka menemukan kotak styrofoam berisi polis asuransi, catatan medis, dan es kering.

Sementara itu, di Turki, seorang pria didakwa dengan sengaja mendorong istrinya yang sedang hamil tujuh bulan ke bawah bukit. Motif pembunuhan tersebut disebut-sebut adalah uang asuransi.

Peristiwa itu terjadi pada Juni 2018 di Turki. Pasangan Hakan Aysar dan istrinya Semra Aysar sedang berlibur di Butterfly Hill di Mugla.

Semla tewas setelah terlempar dari puncak bukit setinggi sekitar 300 meter. Awalnya Aisal dikabarkan mengalami kecelakaan.

Menurut laporan di surat kabar The Sun, jaksa Turki menuduh Hakan Aysal sengaja memaksakan informasi tentang dirinya untuk mengajukan klaim asuransi. Peristiwa itu berkembang menjadi kasus pembunuhan.

Jaksa di pengadilan menyebut Isal sengaja duduk di atas bukit selama tiga jam menunggu situasi tenang. Saat keadaan sudah tenang, dia sengaja menjauhkan istrinya dari pengambilan barang bukti.

Namun, perusahaan asuransi menolak membayar klaim tersebut dengan alasan terkait penyelidikan kriminal. Outlet media Turki Sabah melaporkan bahwa jumlah asuransi adalah 400.000 lira (805 juta rupiah).

Sepuluh menit sebelum kejadian, Semla sempat mengirimkan foto selfie kepada kakaknya Naim Yoruk. Saat pihak keluarga menjemput jenazah Semla, Hakan tak tampak bersedih.

Asuransi yang saya ambil berkaitan dengan olahraga ekstrim. Jörg menganggap ini aneh karena adiknya takut ketinggian.

Olahraga ekstrim apa yang akan dia coba jika dia takut ketinggian? kata York.

Terlepas dari itu, polis asuransi mencantumkan Hakan sebagai penerus Semra. Hakan mengatakan dia tidak tahu apa-apa tentang hal itu.

“Saya belum benar-benar memeriksa kebijakannya. Bankir yang membuat dokumen itu,” kata Hakan.

“Saya baru saja meminta istri saya menandatanganinya. Saya tidak tahu ada artikel seperti itu.”

Hakan terus menyangkal tanggung jawab atas kematian istrinya. Ia mengatakan kematian Semla merupakan sebuah kecelakaan.

Menurut versi Hakan, istrinya mengambil foto tersebut sebelum musim gugur. Istrinya kemudian menguji ponselnya.

Semla kemudian meminta suaminya mengeluarkan ponsel dari sakunya. Ketika Hakan hendak mengambil tasnya, dia mendengar jeritan dan istrinya pingsan.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *