Fri. Sep 20th, 2024

Dianggap Melarang Masyarakat Hamil di Atas Usia 35, Kepala BKKBN Dokter Hasto Angkat Bicara

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Netizen ramai mengomentari pernyataan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dr Hasto Wardoyo, soal usia maksimal hamil adalah 35 tahun.

Beberapa orang berpendapat bahwa pernyataan ini cenderung membatasi atau menghalangi orang untuk hamil di usia 35 tahun. Pasalnya, tidak ada seorang pun yang bisa hamil dengan mudah sebelum usia tersebut.

“Jadi bagaimana jadinya mereka yang sudah berusia 35 tahun dan masih belum tahu dimana jodohnya, buang-buang waktu saja untuk hamil,” kata netizen dalam postingan Instagram matthewgenovesesongstudies.com, dikutip Rabu (4 /3/2024).

“Umur saya sekitar 30 tahun, saya belum menikah, dan saya belum menemukan pacar. Pengguna lain berkata: “Bagaimana cara menentukan usia kehamilan?

Dari komentar tersebut, ada pula yang setuju dengan pernyataan Hasto Wardoyo.

Salah satu pengguna Instagram menulis: “Iya nggak ada salahnya, saya memang merasa sejak kepala ketiga (30 tahun) badannya terlihat reyot (tua), seperti saya kena asam urat.”

Sadar pernyataannya ramai dikomentari warganet, dr Hasto pun memberikan penjelasan ilmiahnya.

“Secara ilmiah, ibu hamil di atas usia 35 tahun dikatakan termasuk kehamilan risiko tinggi. Oleh karena itu, posisinya ditingkatkan menjadi KRT (kehamilan risiko tinggi). sudah dalam bahaya,” kata Hasto di Jakarta, Selasa, 2 April 2024, mengutip siaran pers: “Karena puncak kejayaan manusia adalah pada usia 32 tahun.”

Dr Hasto mengatakan, jika hamil setelah usia 35 tahun, maka sebelum hamil, ibu hamil harus menjalani beberapa pemeriksaan kesehatan.

“Nasihatnya begini, sebelum hamil, periksa glukosa darah, periksa tekanan darah, periksa hipertiroidisme (hormon). Seiring bertambahnya usia, umumnya kadar gula darah meningkat,” jelasnya Kehamilan berbahaya bagi ibu dan bayinya,” ujarnya, yang juga merupakan dokter spesialis kebidanan dan kandungan serta konsultan kesuburan lulusan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. 

Satu lagi, lanjut dr Hasto, ada orang berusia 35 tahun yang jantungnya agak tidak teratur. Oleh karena itu, jika Anda berusia 35 tahun, sebaiknya lakukan pemeriksaan jantung sebelum hamil. Saat hamil, beban terberat pada jantung terjadi pada minggu ke-32 kehamilan.

“Jadi kalau usia kehamilannya masih di bulan pertama atau kedua, masih mudah. ​​Saat usia kehamilan sudah memasuki minggu ke-32 atau sekitar bulan ketujuh, Anda akan merasa sesak napas,” jelas dr. kata Hasto.

Terkait batasan usia kehamilan di usia 35 tahun, dr Hasto menegaskan, hal tersebut bukan berarti menghalangi seorang wanita untuk hamil.

Pernyataan ini tidak lain hanyalah sebagai pengingat kepada masyarakat bahwa kehamilan pada usia 35 tahun ke atas mempunyai risiko yang signifikan baik bagi ibu maupun anak.

Artinya menyadari bahwa Anda termasuk dalam kelompok risiko, ujarnya.

Sebelumnya, saat berkunjung ke Semarang, Jawa Tengah, dr Hasto mengatakan, dalam upaya percepatan penurunan angka stunting (PPS), perlu diperhatikan ambang batas kehamilan yakni pada usia 35 tahun. Usia ideal menikah menurut BKKBN adalah 25 tahun bagi laki-laki dan 21 tahun bagi perempuan.

“Kenapa usia kehamilan maksimal 35 tahun, karena pada dasarnya manusia tumbuh semakin kuat dari lemah ke lemah. Puncaknya di usia 32 tahun. “Saya jadi rapuh,” ujarnya, Senin, 25 Maret 2024.

Pernyataan tersebut ramai dikomentari warganet karena dianggap sebagai alat kontrasepsi. Padahal, hal ini menjadi pengingat akan risiko kehamilan di atas usia 35 tahun, termasuk risiko melahirkan anak dengan pertumbuhan terhambat.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *