Sun. Sep 8th, 2024

Diawasi OJK, Industri Kripto Bakal Setara dengan Perbankan

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merupakan lembaga yang membawahi industri kripto, sebagaimana sebelumnya diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBT). Saat ini OJK sedang membentuk departemen khusus industri kripto.

CEO Indodocs, Oscar Darmawan menjelaskan, pengalihan kendali dari Bappebt ke OJK memungkinkan kripto diakui sebagai lembaga keuangan serupa bank. Kemampuan ini memperluas penggunaan aset kripto, karena kripto sebelumnya dianggap sebagai alat perdagangan. 

“Dalam konteks ini, teknologi blockchain merupakan keuntungan besar dalam transparansi dan keamanan. Semua transaksi yang menggunakan kripto segera dicatat dalam jaringan blockchain, dan mengontrol proses evaluasi dan pemantauan yang lebih baik oleh otoritas seperti OJK,” kata Oscar dalam tulisannya. penyataan. , Senin (1/7/2024).

Selain itu, kemudahan akses kripto menjadi nilai tambah untuk mengelola dan menyimpan aset sendiri dengan kendali penuh tanpa perlu melalui perusahaan atau bank perantara. NASDAQ, bursa saham Amerika Serikat, menggunakan blok yang lebih kecil, katanya.

Oscar menambahkan, seluruh teknologi yang menggunakan blockchain memiliki jejak digital yang jelas. Hal ini mempersulit penggunaan kripto untuk pencucian uang dan korupsi. 

“Transaksi kripto mudah dilacak karena memiliki tanda tangan digital yang tidak dapat dihapus bahkan setelah bertahun-tahun berlalu. Hal ini memudahkan Pengawas Pemberantasan Korupsi (KPK) dan peretas hukum lainnya untuk memantau dan menangani pelanggaran,” dia berkata.

Ke depannya, Oscar menyarankan untuk terus belajar tentang blockchain dan belajar berinvestasi menggunakan Dollar Cost Strategy (DCA). Dia mengatakan bahwa DCA adalah strategi investasi dalam kripto untuk mengurangi risiko dan mengoptimalkan kemungkinan hasil.

“Setiap orang mempunyai peluang untuk bergabung dalam ekosistem mata uang digital ini. Dalam ekosistem kripto, tidak ada batasan geografis atau saldo kecil untuk mulai berinvestasi,” tutupnya.

Pengarang: Suleman

Sumber: Merdeka.com

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *