Thu. Sep 19th, 2024

Diganggu Cedera, Ini Strategi Atlet Panjat Tebing Indonesia Tatap Olimpiade Paris 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Pemanjat tebing Indonesia Rajiah Sallsabillah menghadapi tantangan berat jelang tampil di Olimpiade Paris 2024.

Selain media, Rajiah juga sudah meraih kesuksesan dengan menjadi satu dari empat pemanjat tebing Merah Putih yang berhasil mengamankan tiket berlaga di ajang olahraga terbesar dunia tersebut.

Kepastian itu terjadi setelah sang atlet berhasil meraih medali emas Asian Games 2018 pada kompetisi yang digelar di Budapest, Hongaria, pada Juni 2024.

Rajiah dan Veddriq Leonardo (sprint putra) berpadu untuk merebut medali perunggu di ajang ini. Nama pertama mencatatkan waktu 6,64 detik saat bertemu wakil China Niu Di (6,71 detik), sedangkan nama kedua berakhir dengan catatan waktu 5,05 detik saat berhadapan dengan Aspar Jaelolo (5,61 detik).

Pencapaian tersebut tentunya membuat benua Indonesia sukses mencatatkan jumlah wakil terbanyak dalam 20 tahun terakhir di Olimpiade 2024 di Paris.

Tersisa 29 pemain dari 12 cabang olahraga, dengan panjat tebing menjadi salah satu cabang olahraga pertama yang dipertandingkan dan diunggulkan untuk membantu tim Merah Putih meraih medali.

Sayangnya, menjelang misi besar Olimpiade 2024, Rajiah Sallsabillah harus menghadapi situasi yang tidak menyenangkan. Ia masih berjuang untuk pulih dari cederanya hingga tahun 2022.

Kondisi terakhir tahun 2022 hingga saat ini adalah cedera tulang belakang HNP, kata Rajiah Sallsabillah saat ditemui media jelang pengukuhan kontingen Indonesia pada Olimpiade Paris 2024 di Auditorium Wisma Kemenpora, Senayan, Jakarta Pusat. pada hari Rabu. (10/7/2024) malam WIB.

“Masih terasa. Tapi dalam berkompetisi, mentalitasnya harus lebih kuat,” ujarnya.

Presiden Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Yenny Wahid pun membenarkan sifat cedera yang dialami Rajiah Sallsabillah.

Dijelaskannya, pihaknya berupaya menyiapkan strategi khusus untuk membantu Raja Sallsabillah saat bertanding, yakni mengundang dokter sebagai sekutunya.

Jadi Bilah akan mendapat perlakuan khusus dari dokter, dan petugas akreditasi khusus akan mendampingi Bilah ke Olimpiade, jelas Yenny Wahid kepada media, saat ditemui Kemenpora di Auditorium, Rabu. . (10/7/2024).

“Yang bisa saya lakukan hanyalah mengatasi rasa sakitnya karena saya tidak bisa berbuat apa-apa sebelum Olimpiade, saya khawatir waktu pemulihannya tidak bisa, singkat,” ujarnya.

Meski menghadapi tantangan tersebut, Yenny Wahid menilai tekad Rajiah Sallsabillah untuk tetap tampil di Olimpiade 2024 Paris menunjukkan profesionalismenya sebagai seorang atlet.

Ia pun berharap masyarakat Indonesia dapat mendukung Rajiah dan pegiat rock lainnya agar bisa menunaikan tugasnya memberikan medali kepada Merah Putih.

“Tentu saja rasa sakit yang dialami Blade juga menunjukkan tingkat profesionalitas Blade, kenapa? Karena rasa sakit itu bisa diatasi dengan sikap yang unik. Kekuatan pikirannya bisa mengatasi rasa sakit itu, jadi dia terus berjuang, menjaga semangat, seperti itu. Itu salah satu syarat atlet dunia,” kata Presiden FPTI.

“Saya berharap kekuatan mental para atlet, kemudian kekuatan fisik dan kemampuan, serta doa dan dukungan seluruh masyarakat Indonesia, menjadi cabang olahraga termuda di Olimpiade panjat tebing ini dapat mempersembahkan emas bagi negara. Yenny Wahid menambahkan.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *