Fri. Sep 27th, 2024

Digitalisasi Perizinan Event Dijanjikan Bikin Harga Tiket Konser Lebih Murah

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Pemerintah resmi meluncurkan acara perizinan layanan digital di Jakarta pada Senin, 24 Juni 2024 karena perdebatan yang alot. Pembukaan ini disambut baik oleh Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

“Saya bersyukur layanan perizinan digital acara pagi ini digagas Presiden Joko Widodo sejak tahap awal. Ada beberapa tempat yang sudah mulai terhubung mulai dari GBK, ICE BSD dan lainnya,” ujarnya. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno saat pembekalan mingguan bersama Sandi Uno di Jakarta, Senin 24 Juni 2024.

Dia menjelaskan, digitalisasi izin acara dapat memberikan kepastian perizinan tempat acara dan tidak dikeluarkan secara tiba-tiba. Garansi 14 hari untuk event domestik, 21 hari untuk event internasional.

Pria yang akrab disapa Sandi ini memastikan pemerintah akan membantu keamanan dan pengendalian kualitas pada berbagai acara mendatang. Dijanjikan Anda bisa mendapatkan diskon hingga 20-25 persen untuk tiket konser dengan mendapatkan izin venue.

Sebab, salah satu penyebab mahalnya harga tiket konser adalah lamanya proses perizinan venue. “Biasanya izin last-menit belum keluar dan harus diselesaikan dalam waktu 14 hari kerja,” kata Menparekraf.

“Jangan langsung menganggap itu penundaan, jadi kita tidak bisa membiarkan semua acara karena bisa mempengaruhi promosi, persiapan lapangan, dan lain-lain.”

Menurut Sandy, digitalisasi izin masih dalam tahap awal. Ia berharap semakin banyak venue yang ditambahkan dalam lisensi digital untuk memudahkan penyelenggaraan acara di dalam negeri.

“Kami berharap semakin banyak tempat yang bisa diusut oleh tim terpadu yang dipimpin Polri dan semua kejadian bisa didigitalkan.” Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan juga menyambut baik peluncuran tersebut. 

“Kami berharap setelah penerbangan ini tidak ada izin yang dikeluarkan mulai H-1, bahkan beberapa jam sebelum acara,” kata Luhut, dilansir Antara, Selasa (25/06/2024). Menko Luhut mengatakan pemerintah telah mengambil langkah penting dalam menyederhanakan proses perizinan acara melalui digitalisasi.

Digitalisasi disebut dapat mengurangi proses entri data dari 63 dokumen menjadi 33 dokumen. Jumlah dokumen yang harus diserahkan penyelenggara juga dikurangi dari semula sembilan menjadi dua. Sistem tersebut juga mengintegrasikan pembayaran dengan layanan digital di bawah Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Dengan begitu, sistem pembayaran akan lebih mudah dan transparan karena dapat digunakan layanan perbankan digital. “Digitalisasi perizinan acara mengatasi kompleksitas birokrasi dengan mempercepat operasional pemerintah secara keseluruhan tanpa menciptakan program atau lembaga baru.”

Integrasi pembayaran dengan layanan digital Kementerian Keuangan diklaim akan membuat prosesnya lebih sederhana dan transparan. Luhut berharap dengan digitalisasi dan kemudahan perizinan acara, Indonesia bisa menjadi tuan rumah berbagai acara menarik baik di dalam negeri maupun internasional.

Ia juga berharap berbagai konser musik internasional lebih sering digelar di Tanah Air agar Indonesia bisa lebih kompetitif dibandingkan negara tetangga. “Ini akan menjadi magnet untuk mendorong tercapainya target 1,25 miliar perjalanan domestik dan 14,3 juta wisatawan internasional,” kata Luhut.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya mengomentari keberhasilan Singapura menjadi tuan rumah konser artis internasional seperti Taylor Swift dan Coldplay. Negeri Singa bahkan menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang menjadi tuan rumah konser Taylor Swift.

Ia mengatakan setengah dari 360.000 orang yang menghadiri konser Taylor Swift di Singapura adalah warga Indonesia. Hal ini menyebabkan Indonesia merugi karena masyarakat membelanjakan uangnya di negara tetangga.

“Kita kehilangan aliran uang dari Indonesia ke Singapura. Kita kehilangan uang hanya untuk membeli tiket, kita kehilangan uang Indonesia untuk membayar hotel, makanan, transportasi, dan lain-lain.”

Singapura mampu menarik artis-artis besar karena kecepatan perizinannya, ujarnya. Tak hanya itu, pemerintah Singapura memberikan dukungan dalam hal aksesibilitas dan keamanan acara internasional. Jokowi kemudian membandingkannya dengan situasi di Indonesia. Ia mengatakan, proses pengurusan izin acara, khususnya konser, sangat berbelit-belit.

“Saya tanya ke produser karena persoalan perizinan kita rumit. Malah saya dengar kualitas suara sound system Coldplay di GBK sama bagusnya dengan di sini dibandingkan di sana. Patut kita tepuk tangan, tapi kita hanya dapat satu hari,” jelas Jokowi.

Dia mengatakan peristiwa besar membawa manfaat besar bagi perekonomian negara. Jokowi mencontohkan Qatar yang mengeluarkan dana Rp3,6 triliun untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022, namun bisa meraup untung besar.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *